💔 - 1

5.3K 208 85
                                    

"Jeno jangan lupa sarapan ya, aku sudah membuatkan nasi goreng untukmu. Kalau kau tidak mau, tolong jangan dibuang, beras sedang mahal sekarang. Biar aku yang memakannya lagi nanti," ujar Donghyuck di depan pintu kamar Jeno.

Donghyuck sudah bertekad untuk berubah. Perubahan itu dimulai dari caranya bertutur kata, ia mulai berbicara halus dan lembut seperti Jeno. Siapa tahu Jeno akan cepat luluh padanya.

Terhitung sudah dua bulan mereka tinggal bersama. Bukannya semakin terbuka, Jeno justru semakin menutup dirinya. Sebisa mungkin ia menghindari pertemuannya dengan Donghyuck. Selama Donghyuck belum keluar untuk bekerja, maka Jeno tidak akan keluar dari kamarnya. Begitu pula kala malam tiba. Biasanya Donghyuck pulang begitu larut setelah Jeno terlelap di kamarnya.

Apa pekerjaan Donghyuck? Dengan statusnya yang drop out dari sekolah, pekerjaan apa yang layak ia dapatkan?

"Kak, iced americano nya satu, macha latte nya satu," pesan dua siswi yang mampir ke kedai minuman itu.

"Baik, silahkan ditunggu pesanannya."

"Oh! Bukankah dia siswa yang viral itu ya?" Tanya salah satu perempuan itu pada temannya.

"Eh iya benar! Ternyata sekarang dia bekerja di sini."

Donghyuck hanya tersenyum mendengar dua siswi itu bergosip secara terang-terangan di dekatnya. Ia sudah kebal dengan gosip-gosip seperti itu, bahkan tak jarang ia mendapat cacian dan hujatan yang langsung ditujukan di depan wajahnya.

Beruntung pemilik kedai itu berbaik hati dengan tidak memecat Donghyuck, kendati banyak pelanggan yang protes tak terima Donghyuck dipekerjakan di sana.

"Katanya si cowoknya itu hamil ya?"

"Katanya sih begitu. Alasan dia dikeluarin dari sekolah tuh ya karena ketahuan hamil juga."

"Kasian banget deh dia jadi korban laki-laki bejat kayak gitu. Aku jadi penasaran deh gimana keadaannya sekarang. Secara orang nya gak pernah kelihatan lagi."

"Udah bundir kali ya, haha. Gak kuat namanya udah kecoreng belum lagi video viralnya masih ada sampe sekarang. Kalo aku jadi dia, pasti udah loncat dari atap sekolah hari itu juga."

"Ekhem." Donghyuck menginterupsi obrolan seru dua siswi itu di meja kecilnya. Ia menyuguhkan pesanan dari dua gadis tadi. "Selamat menikmati minumannya. Oh ya, untuk menjawab rasa penasaran kalian aku akan memberitahu kalian kalau Jeno saat ini baik-baik saja. Dia tidak lemah sepertimu yang akan langsung menyerah pada hidup. Dia masih punya tekad untuk memperbaiki hidupnya bahkan mewujudkan cita-citanya. Dan aku akan selalu ada di belakangnya, menjadi pendukung utamanya."

Donghyuck berlalu meninggalkan dua gadis itu yang kini terdiam seribu bahasa. Keduanya mendadak canggung dan dengan cepat menyeruput minuman mereka.

"Hebat banget lo sampe bikin mereka kicep." Dia adalah Moon Taeil, pemilik kedai yang bersikeras mempekerjakan Donghyuck meskipun ia tahu banyaknya keburukan yang sudah Donghyuck lakukan.

"Berarti mereka puas sama jawaban gue." Donghyuck menauh kembali nampannya dan mulai membersihkan tempat kerjanya.

"Kemarin bocah songong itu ke sini lagi."

"Jisung?"

"Siapa lagi? Dia nanyain keadaan Jeno sekaligus ada yang mau diomongin sama lo, katanya."

"Ngomongin apa?"

"Gak tau. Dia langsung pergi lagi pas gue tanyain itu."

Sejak dirinya dan Jeno dikeluarkan dari sekolah, Jisung gencar mencarinya untuk menanyakan kebenaran dibalik video itu sekaligus rumor tentang kehamilan Jeno.

Be a Good Father - HyucknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang