❤ - 42 [The End]

955 96 64
                                    

29 Oktober, lima tahun silam.

Merupakan tanggal yang sangat penting dan penuh arti, di mana saat itu seorang anak laki-laki yang begitu lucu lahir ke dunia melalui perjuangan yang begitu luar biasa.

Pertaruhan nyawa saat akan melahirkan itu benar adanya. Sekalipun melalui jalan operasi, perasaan di antara hidup dan mati itu masih terasa begitu kentara.

Sekarang, anak laki-laki itu sudah tumbuh semakin lucu, pintar dan menjadi kesayangan semua orang.

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuknya. Meskipun didominasi oleh kesepian, kerinduan pada sosok papa, dan sempat merasakan kehilangan harapannya, ia sama sekali tidak pernah menyesali keadaannya. Ia menerima semuanya dengan tulus hati, karena semua waktu yang telah ia lewati sangatlah berharga untuknya.

Rasa sakit dan kekecewaan yang pernah ia rasakan didekap dengan hangat olehnya. Ia ingin menyimpan semuanya di dalam hati, agar ia selalu ingat bagaimana perjuangannya, perjuangan sang ayah, begitu pula perjuangan sang papa untuk meraih kebahagiaan yang sekarang mereka nikmati bersama.

Semua kenangan yang terukir dengan tinta hitam, tinta merah, bahkan tinta emas, bersatu padu membentuk kenangan istimewa dalam benak setiap orang. Kebahagiaan dan kesedihan akan terus datang silih berganti. Tapi untuk sekarang, biarkan kebahagiaan terus melimpahi kehidupannya.

Selamat ulang tahun Nono.

Kalimat yang setiap tahunnya begitu ia dambakan bisa ia dengar dari sang papa. Ia menangis penuh haru dalam dekapan erat sang papa. Kali ini benar-benar nyata, bukan sekadar halusinasi yang selalu ia dengar.

Sang papa menyelamati hari kelahirannya, memberikan banyak cinta melalui kecupan-kecupan penuh kasih. Tidak perlu kue, lilin dan hadiah untuk merayakannya. Cukup dengan memiliki keluarga yang utuh, pelukan hangat dari mereka, serta cinta tanpa batas yang menjadi pondasi utama kebahagiaan mereka.

Hanya satu keinginannya di hari ulang tahunnya ini. Ia meminta agar Tuhan selalu menjaga keluarganya.

"Selamat ulang tahun, Nono."

Lagi. Kalimat itu terdengar lagi dan terus terngiang dalam kepalanya. Isak tangis mereka seolah saling menyahut, dan berlomba siapa yang paling keras dan menyayat hati.

"Telima kasih papa. Nono sayang sekali pada papa. Tolong jangan pelnah tinggalkan Nono lagi." Nono duduk di pangkuan sang papa. Ia menangis, mencurahkan segala isi hatinya.

"Nono, kesayangan papa. Semoga Nono diberikan umur yang panjang, selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan, dijauhkan dari segala macam kesedihan, marabahaya dan mata jahat. Semoga Nono selalu dikelilingi oleh orang-orang baik yang tulus menyayangi Nono. Papa akan terus berdoa supaya Tuhan selalu melindungi dan memberkati Nono di mana pun Nono berada."

Selama ini ia tidak pernah memikirkan bagaimana kerasnya kehidupan ia sebelumnya. Tapi hari ini, semua kenangan itu seolah tumpah bersamaan dengan derai air matanya yang begitu deras. Ia sendiri tak mengerti, mengapa semua kenangan masa lalunya mengalir begitu saja saat sang papa memeluknya sembari membisikkan beribu doa dan harapan untuknya.

Donghyuck merengkuh hangat istri dan putera yang begitu ia sayangi. Banyak sekali hal yang sudah terjadi dalam kehidupan mereka, dari yang paling ringan hingga yang paling berat semuanya ia rasakan dalam satu tahun terakhir ini.

Tak terhitung seberapa besar perjuangannya, seberapa keras usahanya untuk menjemput kebahagiaan ini, hingga akhirnya ia bisa menggenggam kebahagiaan ini. Ia berjanji untuk berusaha sekuat tenaga agar kebahagiaan itu tidak lepas dari genggamannnya. Ia akan mengusahakan segalanya, yang terbaik, demi menjaga apa yang ia miliki saat ini.

Be a Good Father - HyucknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang