❤ - 36

1.2K 121 90
                                    

Langit senja yang indah menjadi saksi pasangan sejoli yang baru saja mengucap janji suci. Riuh tepuk tangan yang begitu meriah seolah tak bisa berhenti, terus mengiringi suka cita bersama doa yang dipanjatkan dalam hati.

Mereka sengaja memilih waktu senja untuk mengadakan upacara suci karena sore hari adalah waktu di mana mentari sedang indah-indahnya. Sangat cocok dengan konsep pernikahan mereka yang digelar secara outdoor.

Setelah penantian yang teramat panjang, melewati jalan yang berliku, berbatu bahkan penuh duri, pasangan yang sudah lama dinanti untuk hidup bersama ini akhirnya sampai di titik yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah penantian yang teramat panjang, melewati jalan yang berliku, berbatu bahkan penuh duri, pasangan yang sudah lama dinanti untuk hidup bersama ini akhirnya sampai di titik yang baru. Mereka siap membuka lembaran yang baru, mengisinya dengan jutaan cerita yang bahagia.

Selamat berbahagia!

adalah kalimat yang paling sering diucapkan oleh banyaknya tamu undangan yang hadir, diikuti oleh air mata haru, tanda mereka ikut berbahagia bersama si pengantin baru.

Tiba di penghujung rangkaian janji suci, di mana kedua mempelai saling berciuman sebagai tanda bahwa mereka resmi menjalin mahligai rumah tangga, suara tepuk tangan kembali terdengar disertai dengan siulan-siulan dari rekan mereka.

"Om Jie! Kenapa mata Nono ditutup? Nono sudah seling kok lihat ayah cium-cium papa!" protes si kecil Nono kala tangan besar sang paman yang tak lain tak bukan adalah Jisung.

Jisung hanya mendengus kasar. Padahal ia berusaha memproteksi anak kecil seperti Nono dari melihat konten-konten dewasa. Tapi orang tuanya sendiri yang memang sengaja mempertontonkannya kepada Nono.

Sejak Jeno menerima lamarannya, Donghyuck tanpa rasa malu menunjukkan cinta kasihnya untuk Jeno. Di mana pun, selagi ada kesempatan, ia tak akan ragu untuk mencumbunya. Kendati mereka sudah sangat sering diciduk oleh sang ayah atau pun sang anak. Mereka masih akan terus mengulanginya lagi dan lagi.

Dirasa puncak acara telah selesai, Nono pun bergegas maju ke altar untuk memeluk kedua orang tuanya. Sedari tadi ia sudah menahan diri untuk tidak ikut mengganggu jalannya upacara. Maka, begitu Donghyuck dan Jeno saling berpelukan, Nono ikut menghamburkan diri memeluk kedua orang tuanya dengan tangan mungilnya.

Donghyuck yang menyadari hal itu pun segera melepas pelukannya dan beralih menggendong sang anak. Membawanya kembali ke dalam pelukan erat yang masih dihiasi dengan air mata bahagia dari Jeno.

Rasa-rasanya tak ada kata yang bisa mewakili kebahagiaan mereka yang akhirnya bisa menjadi keluarga yang lengkap dan utuh. Isak tangis Jeno sudah cukup untuk mewakili luapan kebahagiaan dalam hatinya. Akhirnya, bukan hanya keluarganya yang lengkap, tapi dirinya pun merasa lengkap.

Bertahun-tahun ia menjalani kehidupan yang begitu sepi. Hatinya terasa begitu hampa tanpa sosok yang ia cintai. Sekarang, ia sudah kembali mendapatkannya, bisa mendekap mereka sepuasnya kapan pun ia ingin. Tak ada lagi tembok tinggi yang menghalangi ego dan perasaannya. Ia sudah terbebas dari belenggu rasa takut, bebas dari ancaman dan kutukan yang kerap kali menghantuinya. Bersama Donghyuck dan Nono, ia akan menjadi lebih kuat dan bahagia.

Be a Good Father - HyucknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang