CODE B | nomin

bagian delapan

Jeno mengenal Renjun dengan baik. Mereka adalah teman satu angkatan. Renjun adalah mahasiswa yang cukup populer diantara para mahasiswa. Selain karena dirinya cantik, sifat garangnya juga merupakan poin yang membuat orang-orang segan dengan pria kecil itu.

Jeno dan Renjun adalah dua pangeran dikampus itu. Namun ketika seorang dosen memberi mereka tugas bersama, disanalah Jeno akhirnya tahu. Renjun punya rahasia. Rahasia yang begitu manis.

Seorang itu fotonya dipajang diruang tamu rumah Renjun. Renjun tampak dengan akrab merangkulnya dan mereka berdua tersenyum dengan manisnya. Jeno hampir mimisan saat itu.

Namun dirinya yang sudah hapal mati bagaimana makian renjun ketika seseorang mencoba mengusik hidup tenangnya membuat Jeno urung untuk bertanya tentang pria yang bersama Renjun itu. Takutnya Renjun akan mengamuk dan menendangnya seperti ketika Lucas menggoda Renjun.

Lalu kemudian angkatan baru akhirnya datang. Pria kecil yang Jeno lihat difoto itu ada di tengah-tengah banyaknya mahasiswa baru yang tengah menjalani masa orientasi. Dia tampak lucu dengan kacamata bulatnya.

Mendadak mahasiswa berkacamata bernama Jaemin itu menjadi populer. Banyak orang yang diam-diam menyukai Jaemin, namun sifatnya yang amat sangat idgaf membuat banyak orang segan mengajaknya berbincang.

Kemudian siang itu akhirnya sebuah rahasia tentang jaemin akhirnya terkuak. Saat itu sekelompok pria membicarakan Jaemin secara terang-terangan dikantin universitas. Beberapa diantaranya bertaruh mendapatkan Jaemin terlebih dahulu.

Jeno merasa sangat marah mendengar itu. Namun dirinya bahkan tidak mengenal Jaemin kecuali kemungkinan bahwa Jaemin adalah saudara Renjun. Jadi dengan segala kedongkolannya Jeno mencoba untuk abai.

Namun rupanya ada orang lain yang akan jauh lebih marah dari Jeno. Biar tubuhnya kecil, tapi gebrakan tangannya pada meja sekelompok pria tadi tidak main-main. Renjun dengan segala amarahnya membuat semua orang semakin segan pada Jaemin setelah tahu akan status Jaemin.

" Kalian! Siapa yang mengijinkan kalian berbicara tentang adikku!"