bagian sepuluh

508 58 0
                                    

" Renjun ayolah, ini semua terjadi karena kau yang terlalu posesif pada Jaemin. Sekarang dia bahkan memandangku aneh karena sudah menyukainya. Kalau sudah begini kau yang harus bertanggung jawab membantuku. Tolong jelaskan padanya bahwa aku tidak melakukan taruhan dengan siapapun atas dirinya, juga katakan aku ini temanmu. Kau tau aku kan? Aku tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu"

" Kau! Kemarin kau merengek padaku agar aku membantumu memberinya cokelat mu, dan sekarang kau merengek lagi agar aku menyelesaikan masalahmu!? Apa kau ini pria? Kau merengek pada calon kakak iparmu untuk mendapatkan adiknya? Itu hal buruk Lee Jeno. Kakak mana yang mau adiknya bersama dengan pria seperti itu!. Kau ini, selain pecundang dan pengecut, ternyata kau juga sangat merepotkan. Pergi sana jangan ganggu aku. Kalau kau mau adikku, usaha saja sendiri! "

Mimpi buruk, seharusnya Jeno memang tidak meminta bantuan pada Renjun. Sekarang pria kecil itu mungkin sudah memasukkan Jeno pada daftar hitam untuk orang-orang yang mendekati adiknya.

Juga, kenapa Jaemin ini susah sekali dibuat yakin. Tadi ketika Jeno kembali mencoba mengajak Jaemin berbicara, bocah cantik itu ekspresinya masih seperti terakhir kali ketika Jeno memberinya bunga. Jaemin bahkan mengatakan hal yang membuat membuat Jeno ingin membenturkan kepalanya pada dinding.

" Aku tidak mengerti apa tujuan Sunbae sebenarnya. Hanya saja ketika aku menerima cokelat pemberian Sunbae kemarin, malam harinya aku diare!"

Jaemin seolah-olah menegaskan bahwa sesuatu yang bertujuan buruk juga akan berakibat buruk.

Astaga, sekarang Jeno mengerti kenapa tuhan menciptakan Jaemin dan Renjun menjadi saudara.

CODE B | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang