CODE B | nomin

bagian dua puluh tiga

Guanlin berpikir akan melakukan banyak hal dengan kekasihnya ini. Jarang sekali Guanlin mendapatkan kencan dengan Renjun yang berinisiatif jadi ia begitu semangat. Namun seiring perjalanan Renjun hanya menatap handphonenya dan mengarahkan Guanlin kesana kemari.

" Sayang, sebenarnya kita akan kemana? Sedari tadi kita hanya duduk dimobil dan menanti adikmu keluar dari rumah makan itu. Apa tidak sebaiknya kita ikut masuk saja?"

Guanlin sudah lelah, dari pagi hingga jam makan siang Renjun hanya mengamati adiknya yang sedang kencan. Mulai dari menunggu adiknya yang sarapan hingga adiknya makan siang. Itu sangat konyol, Renjun bahkan mau repot-repot membawa bekal dari rumah agar jika Guanlin mengeluh lapar ia bisa langsung menyuapinya tanpa membeli dan keluar dari mobil.

"Kau bosan? Kau tidak suka berlama-lama denganku memangnya? Kalau kau tidak suka, kau bisa pergi. Biar aku yang disini sendiri, dengan mobilmu "

" Tidak, tidak. Aku suka berlama-lama denganmu. Baiklah kita akan mengawasi adik ipar bersama ya", bagaimanapun Renjun yang marah adalah hal yang mengerikan. Jadi Guanlin sebisa mungkin menghindarinya.