bagian dua puluh satu

341 44 0
                                    

Renjun memandang dua orang yang duduk didepannya dengan datar, sebelum kemudian menghela nafas panjang. Bagaimanapun Renjun tidak bisa selamanya mencampuri urusan adiknya. Jaemin memang sudah seharusnya dapat memutuskan sendiri kehidupannya.

" Baiklah, aku mengerti. Tapi Jaemin, kau harus tetap waspada. Jika Jeno mencoba melakukan hal buruk padamu, katakan pada kakak mu ini oke? Biar aku yang menghabisi nya. "

Jaemin yang sudah terbiasa dengan bagaimana Renjun yang posesif hanya mengangguk dan tersenyum, sementara Jeno sudah menatap Renjun tidak terima. Jeno sama sekali tidak berpikir untuk melakukan hal buruk pada Jaemin. Namun Jeno enggan protes kala Renjun menatapnya tajam.

" Kau! Awas saja kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Jaemin. Aku akan menghabisi mu"

Sekarang Renjun merasa terharu ketika menatap punggung Jeno dan Jaemin semakin menjauh dibawa melaju oleh Scoopy Jeno. Sebenarnya Renjun sudah protes ketika Jeno hanya menggunakan Scoopy dan bukan mobil, tapi rupanya itu adalah permintaan Jaemin.

Ahh adikku yang begitu sederhana - Renjun dengan ekspresi berlebihan.

Ketika Scoopy Jeno hilang dari pandangannya, raut wajah Renjun kembali normal, tetapi perbuatannya yang menjadi tidak normal. Dengan cepat Renjun berlari ke dalam rumah dan meraih telpon genggamnya, mendial nomor kekasihnya. Dirinya harus segera menyusul Jaemin, dan kekasihnya adalah orang yang cocok untuk misi ini.

" Alin, kau ada waktu? Ayo pergi kencan. "

Renjun berencana membuntuti Jeno dan Jaemin.

CODE B | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang