bagian dua puluh empat

373 47 0
                                    

Matahari sudah tinggi, Jeno dan Jaemin juga sudah mengunjungi banyak tempat-tempat indah. Perlahan-lahan Jaemin mulai terbiasa dengan kehadiran Jeno dan tidak lagi menganggap pria itu buruk. Meskipun kadang Jaemin masih dapat melihat bagaimana Jeno mencoba modus pada dirinya, tapi Jaemin sudah mulai terbiasa. Orang yang sedang dalam masa pendekatan memang begitu kan?

Saat hari mulai gelap Jeno membawa Jaemin pada suatu festival yang akhir-akhir ini sering dibicarakan orang. Jaemin sempat punya keinginan untuk kemari namun karena tidak ada yang bisa menemaninya , akhirnya Jaemin memilih melupakan keinginannya. Ia tidak menyangka bahwa Jeno pada akhirnya membawa dirinya kesini.

Diam-diam hati Jaemin menghangat saat tangan Jeno menggenggam lembut tangannya. Jaemin bahkan bersemu karena perlakuan sederhana dari Jeno. Seperti Jeno yang mengusap saus dibibir saat ia sedang menikmati jajanan yang Jeno belikan. Atau saat Jeno hampir menguras dompetnya karena tidak juga mendapatkan boneka keinginan Jaemin disalah satu stand permainan yang disediakan.

" Maaf ya, aku tidak bisa mendapatkan bonekanya untukmu. Pria itu bersikeras tidak mau menjual saja bonekanya padaku" ujar Jeno sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Tidak apa-apa, Jeno Sunbae sudah berusaha dengan baik. Aku mengerti" Jaemin menjadi tidak enak pada Jeno karena telah merengek menginginkan boneka tadi.

" Benarkah? Tapi aku tetap sedih Jaemin. Meskipun aku berusaha dengan baik tapi aku tetap tidak mendapatkannya. Aku takut itu juga terjadi pada usahaku yang lain" , Jaemin tertegun, ia tentu tau usaha apa yang Jeno maksud.

" Kenapa Sunbae berpikir seperti itu? Memangnya sudah ada konfirmasi bahwa usaha Sunbae yang lainnya tidak berhasil?"

CODE B | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang