•9•

1.5K 149 3
                                    

°°°

"Del.. "

"Iya kenapa cel??"

"Kak chika beruntung banget ya"

Adel mengernyit bingung saat ashel mengatakan itu

"Beruntung?? Maksud kamu?? " Tanya adel dengan menatap ashel

"Iya dia beruntung kan.. Dia sekarang bisa bahagia dengan adanya suami dan anak" Jawab ashel dengan sedikit menekan kata terakhirnya

Adel yg tau akan arah pembicaraan istrinya pun hanya tersenyum miris tipis dan langsung mendekati ashel untuk di dekapnya

"Kenapa kamu ngomong kaya gitu? Apa kamu selama ini gak ngerasa bahagia??" Tanya adel dengan mengelus kepala ashel

Ashel menggeleng

"Aku bahagia del.. Tapi kalau boleh jujur aku akan lebih bahagia kalau liat kamu bisa punya keturunan.. Tapi maaf karna aku kamu jadi gak bisa punya keturunan" Lirih ashel dengan sedikit terisak

Adel menghela nafasnya dengan kasar, selalu seperti ini pikir adel

"Kenapa kamu selalu ngungkit masalah anak sih shel?? " Tanya adel dengan sedikit kesal

Mungkin adel lelah akan apa yg  selalu membuat dirinya dan ashel bertengkar karna hanya masalah anak

"Aku cuma ngerasa kurang beruntung aja del, ternyata abi itu anaknya kak chika.. Dia hebat ya bisa punya anak sepintar dan setampan abi? Apa aku boleh iri akan kebahagian yg kak chika dapat? " Ucap ashel menatap adel dengan mata yg berkaca kaca

"Kenapa kamu harus iri dengan kebahagiaan dia? Aku yakin suatu saat nanti kita bisa ko punya anak.."jelas adel dengan hendak merangkul kembali ashel

"Suatu saat nanti apa del?? Kamu tuh gak usah sok tegar di hadapan aku, aku tuh gak bisa HAMIL del, rahim aku udah rusak!! Kamu gak usah sok kuat di depan aku, aku tau kamu itu rapuh, kamu RAPUH adel" Bentak ashel dengan menepis tangan adel

Air mata ashel pun menetes begitu saja, jika memang harus mengingatnya

Adel diam, ia tak berani bersuara, hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan ashel yg sangat benar itu. Tapi apa salah jika adel bersikap tegar di depan ashel? Adel hanya tak ingin melihat istrinya sedih secara terus menerus karna hanya masalah ini

"Aku tuh istri yg gak berguna del, aku gak bisa kasih kamu anak.. Aku gak guna del"lirih ashel menunduk menyembunyikan air matanya

Lagi-lagi adel hanya diam

" Kalau seandainya kamu mau nikah lagi aku ikhlas ko del, aku ikhlas kalap harus kamu duakan, asal kamu bahagia dan bisa dapetin anak.. Aku ikhlas del, asal kamu jangan cerai'in aku.. Aku ikhlas" Lirih ashel lagi dengan menatap adel

"Enggak sayang, enggak... Kamu istri aku, kamu satu-satunya yg akan jadi sahabat hidup aku, gak ada orang lain shel, dan gak akan pernah ada" Ucap adel dengan menarik tubuh ashel kedalam pelukannya

Air mata adel ikut menetes melihat ashel yg seperti ini

"Tapi aku beneran rela del.. Aku pengen kamu bahagia, aku pengen kamu gak terus bohong dan pura-pura kuat di depan aku, aku pengen kamu bahagia..hiks "ucap ashel dengan menenggelamkan wajahnya di dada bidang adel

"Jujur aku emang gak sanggup ada di situasi saat ini, aku gak kuat shel..
Aku takut kalau nanti aku pergi dari dunia ini aku gak punya penerus satupun.. Aku takut, tapi aku juga gak mungkin nyakitin hati kamu.. Gak mungkin shel" Lirih adel semakin mempererat pelukannya

Adel mengecup puncak kepala ashel dengan air mata yg mengalir bebas di pipinya

________

Chika terkekeh gemas saat melihat ekspresi wajah putranya saat sedang menelfon christian di sebrang sana

Because You All Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang