•34•

1.3K 164 24
                                    

___

**

"Pa aku minta maaf,karna aku gak bisa disamping chika untuk saat ini.." Ucap adel

"Tapi sekarang chika butuh kamu adel" Tukas shani dengan geram

"Aku tau ma.. Tapi aku bisa tinggalin ashel dalam keadaan seperti ini.. " Ucap adel

Gracio dan shani sama-sama merasa kecewa saat mendegar apa yg adel katakan.

Gracio dan shani tau bahwa ashel maupun chika saat ini sama-sama membutuhkan adel, tapi sekarang ini yg lebih membutuhkan adel itu chika.

Keadaan ashel saat ini sudah bisa dibilang membaik terlebih lagi janinnya masih bisa diselamatkan, sedangkan saat ini kondisi chika yg memburuk.

Chika harus melahirkan secara prematur, karna air ketuban yg pecah secara tiba-tiba.

"Keadaan ashel sudah membaik del.. Keadaan chika yg memburuk sekarang. Apa kamu tega biarin chika kesakitan, dia hanya mau kamu ada disamping dia saat melahirkan.. " Ucap shani lagi

Namun adel hanya diam

"Oke.. Kalau kamu masih tetep gak mau mama gak akan paksa kamu lagi. Tapi ingat kamu akan menyesal del, chika akan lebih membenci kamu.. Disaat abi Kritis kamu lebih mentingin ashel dan sekarang saat chika butuh pun kamu lebih mentingin ashel" Ucap shani penuh penekanan

"Bukan itu maksud adel ma__"

"Ayo ge.. Aku muak liat muka dia" Ucap shani dengan langsung pergi

Namun sebelum gracio benar-benar menyusul sang istri, gracio terlebih dahulu membisikan kata-kata yg membuat adel diam mematung.

"Ingat kamu akan nyesel del.. Jika sampai terjadi sesuatu pada chika maka saya akan memberi kamu pelajaran dengan pisahin kamu dengan chika dan ashel!! " Ucap gracio penuh penekanan dan langsung beranjak pergi meninggalkan adel yg menggeram frustasi

___

"Ayo bu dorong lebih kuat, ayo anda pasti bisa, dorong bu.. Dorong agar bayinya bisa segera keluar, ayo..." Intruksi dokter yg menangani chika

"Eeengghhh!! Eeengghhh.. "

"Ayo dorong lebih kuat, dorong lagi.."instruksi dokter lagi

Namun chika malah berhenti mengejan

Sepertinya tenaganya sudah terkuras habis. Tubuhnya sangat lemas namun bayinya belum juga mau keluar. Air mata chika justru yg terus keluar dari kedua sudut matanya

"Del aku beneran udah gak sanggup, aku gak kuat, sakit banget del.. Sakit.. " Batin chika dengan terus manahan rasa sakitnya

Air matanya sudah tak bisa dibendung lagi, chika menangis.

Rasa sakit pada hatinya rupanya lebih sakit dari pada perutnya.
Harusnya ada sosok suami ada disisinya saat ini, harusnya adel yg menguatkannya.

"Hiks.. Kamu jahat del, kamu jahat, kamu bohongin aku.. Hiks" Lirih chika dengan terisak

Chika tak memperdulikan Instruksi dokter yg terus saja menyuruhnya mengejan lebih kuat.
Hati chika benar-benar dibuat hancur berkeping-keping oleh adel saat ini.

"Kalau sampai anak ini mati. Jangan pernah kamu salahin aku del!! Jangan pernah sedikitpun kamu salahin aku..kamu pembohong adel ! Kamu pembohong"lirih chika dengan terkulai lemas

Adel mengingkari janjinya sendiri, adel tidak menempati semua ucapannya. Itu yg membuat chika sakit, bahkan sangat-sangat sakit.

Chika mencoba kembali mengejan disela isak tangisannya. Namun tetap saja, bayinya belum juga mau keluar. Apa mungkin bayi keduanya ini benar-benar menunggu kehadiran adel Papanya yg memang sudah berjanji akan mendampingi dan menemani saat proses persalinan

Because You All Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang