"Kamu adalah yg utama dan pertama bagiku,tapi justru aku yg ke dua bagimu"
-Ashel-°°°
"Dan akhirnya sang pangeran pun hidup bahagia di kerajaannya sendiri.. " Ucap chika mengakhiri dongeng nya untuk mengantarkan putranya tidur
Chika tersenyum melihat putranya telah terlelap begitu nyenyak dalam tidurnya, setelah tadi ia membacakan dongeng penghantar tidur.
Dengan lembut dan sayang chika mengelus puncak kepala putranya, chika kembali tersenyum tipis saat melihat wajah putranya jika tertidur selalu mirip dengan adel bukan hanya wajahnya saja yg mirip tapi gaya tidurnya pun sama dengan adel
Chika terkekeh
"Padahal mama yg udah ngandung kamu 9bulan lamanya, mama gak bisa tidur dengan nyenyak selama 6bulan, dan ngerasain kontraksi selama 15jam tapi waktu kamu udah lahir justru kamu malah mirip papa kamu.. " Ucap chika dengan mengusap wajah putranya dengan sayang
"Tapi gpp mama akan tetep sayang sama abi.. Karna abi harta berharga yg mama punya" Ucap chika lagi dengan mengecup kening putranya
Chika kembali menatap putranya dengan tersenyum miris
"kayanya mama memang terlalu egois sama kamu.. Tapi mama mohon jangan pernah kamu benci mama, mama gak akan sanggup kalau harus kehilangan kamu.. Mama bakal ijinin abi ketemu papa, mama akan coba buat kasih yg terbaik buat kamu.. Maafin mama kalau selama ini mama bohongin kamu.. Mama sayang kamu.. " Ucap chika dengan lirih
Mungkin dengan seperti ini abigail akan senang dan berhenti menanyakan keberadaan papanya
"Good night and happy nice dream" Ucap chika lagi dengan kembali mencium kening putranya
Chika menyelimuti sebagian tubuh abigail dengan selimut, tak lama chikapun ikut berbaring dan terlelap disamping tubuh putranya
---
Esok paginya..
Ashel baru saja terbangun dan mencoba keluar dari dalam kamar. Ashel berjalan pelan ke arah dapur, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat seseorang yg sejak semalam ia tunggu kepulangannya namun tak kunjung pulang, sekarang justru berada di ruang makan
"Pagi sayang... Maaf ya gak langsung bangunin kamu.maaf juga kemarin malam aku gak ngabarin kamu kalau aku lembur..Oh iya kamu belum sarapan kan? Sarapan bareng yuk, ini aku udah buat roti selai buat kamu,kita makan sama-sama ya? " Ucap adel dengan lembut dan dengan senyum tulusnya
Ashel hanya diam, ia tak melontarkan satu patah katapun. Tatapannya pun sedikit berkaca-kaca melihat adel yg begitu polos dan manis di depannya, seolah tidak terjadi apa-apa
"Loh.. Ko bengong yang? Aku udah buat sarapan buat kamu loh, kita makan ya" Ucap adel dengan beranjak mendekati ashel
Tangan kanan adel mencoba meraih pundak ashel dan mengajak ashel untuk ikut duduk di kursi
Namun adel langsung tersentak kaget saat ashel menepis tanganya dengan kasar, ashel bahkan terlihat acuh tanpa mau menatap adel,Apalagi saat adel hendak mencium kening ashel sebagai sapaan selamat pagi, ashel justru mencoba menghindar dan membuang muka.
"Kamu kenapa cel? " Tanya adel dengan santai
"KAMU gak usah PURA-PURA gak ngerti del!! Mending kamu gak pulang sekalian, kamu bisa tetep sama kak chika dan anak kamu, aku rasa aku udah gak ada gunanya disini, bahkan mungkin kamu udah peduli lagi sama aku" Ketus ashel dengan menahan tangisnya
"Ma.. Maksud kamu apa? Aku gak ngerti" Tanya adel dengan bingung
"Gak ngerti? Kamu bilang GAK NGERTI DEL? terus apa maksud surat ini? Apa hah? " Bentak ashel dengan menunjukan surat yg mirza berikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You All Change [END]
Teen Fiction"Karena kamu semuanya berubah" - Yessica Tamara-