•20•

1.5K 150 16
                                    

"Aku tau hatiku takan pernah sama, tapi aku akan mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan baik-baik saja"

***


Kini adel berada di rumahnya, ia tengah ashel obati karna wajahnya yg babak belur akibat pukulan yg gracio layangkan tadi.

"Aaw.. Pelan-pelan yang, sakit tau ini"ucap adel sedikit meringis memegangi luka di wajahnya

Ashel menghela nafasnya, menaruh betadine juga kapas yg sudah di oleskan pada luka suaminya itu.

"Sekarang apa yg harus kita lakuin del? Semua orang udah tau dan bahkan sekarang pun kak chika jadi semakin menjauh dan membenci kita" Tanya ashel tiba-tiba

Adel hanya menoleh sekilas dengan gelengan pelan penuh sesal

"Kamu harus tanggung jawab dan nikahin kak chika.. " Lirih ashel

Namun adel tetap diam tanpa mau berbicara

"Aku ikhlas kalau kamu nikahin kak chika.. Kalau itu buat kamu bahagia dan buat kakak aku gak benci aku lagi, Tapi aku mohon jangan pernah lepas aku kalau nanti kamu udah nikahin dia" Ucap ashel dengan menatap adel dengan tatapan berkaca-kaca

Sebenarnya berat untuk ashel mengatakan itu, tapi demi kebahagian adel dan demi bisa membuat chika tak lagi membencinya, ashel rela menyakiti dirinya sendiri.

Adel menarik tubuh ashel untuk ia dekap erat, ia juga mengecup puncak kepala ashel, mengelusnya lembut dengan air mata yg  tiba-tiba saja keluar tanpa di komando saat mendengar ashel mengatakan itu.

"Karna aku gak bisa kasih kamu keturunan del, dan kak chika bisa ngasih kamu keturunan. Dia bahkan udah kasih kamu anak tanpa kamu duga sebelumnya. Aku yakin kamu bisa bahagia sama dia, tapi aku mohon jangan pernah kamu tinggalin aku setelah kamu nikahin kak chika, aku ikhlas kamu madu asal kamu gak tinggalin aku del.. Aku gak mau kamu tinggalin...aku sayang dan cinta kamu del.. " Lirih ashel dengan menenggelamkan kepalanya di dada bidang adel

"Enggak! Aku gak mungkin tinggalin kamu, aku udah janji di depan penghulu bahkan kedua orangtua kita kalau aku akan terus bareng kamu sampai maut sendiri yg misahin kita.
Tapi apa kamu mau berbagi cinta aku sama chika? Aku takut itu nyakitin kamu nantinya" Ucap adel dengan melepaskan dekapan nya pada ashel dan langsung menatap ashel dengan dalam

"Aku yakin del dan aku ikhlas kalau harus berbagi cinta kamu sama kak chika,jadi istri pertama,dan asal kamu gak ninggalin aku del.. " Ucap ashel

Adel mengusap pipi ashel yg berderai air mata, rasanya begitu berat melakukan itu semua

"Makasih.. Aku janji gak akan pernah tinggalin kamu, aku cinta kamu shel.. Meskipun kamu gak bisa ngasih aku keturunan tapi aku bisa terima itu. Tapi gak bisa aku pungkiri kalau aku juga pengen milikin chika, aku bener-bener pengen chika jadi istri sah aku dan dampingi hidup aku juga.. Aku gak tega kalau harus liat dia menderita karna kelakuan aku yg bejat ini.. Aku gak.. "Batin adel dengan kembali mendekap tubuh ashel

Sungguh benar-benar sulit berada di posisi adel saat ini

---

" Jadi abigail bener-bener cucu kita? Dia anak kandung rava? Di.. Dia rava kecil kita pa?"Tanya indah dengan menatap oniel lirih

Oniel mengangguk

" Iya Ma.. Dia cucu kita, dia anak kandung rava, dia rava kecil kita.."jawab oniel dengan bahagianya akan kenyataan  yg tidak pernah ia duga selama ini

Namun saat itu senyum indah langsung luntur saat membayangkan  penderitaan yg chika rasakan semalam ini karna ulah adel

"Aku gak bisa bayangin gimana susah dan menderitanya chika saat itu... Dia harus jalanin hidupnya dengan penderitaan yg rava kasih " Lirih indah dengan nada bergetar

Because You All Change [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang