- Jangan paksa aku,untuk terus berada di posisi yg menyakitkan ini -
___
Kesedihan masih menyelimuti hati chika pagi ini, tidak ada tangis saat pemakaman putranya.
Jangankan tangis setetes air mata saja tidak nampak di wajah pucat nya.
Beginilah chika, di depan orang lain akan terlihat tegar namun ia akan menumpahkan segala kesakitan ya serta tangisannya saat ia seorang diri.
Abigail, putra tercinta chika kini telah tiada untuk selamanya.
Chika ikhlas jika memang itu membuat putranya bisa bahagia dan tenang disisinya.Pemakaman berjalan dengan khidmat, beberapa orang sudah meninggalkan area pemakaman hanya beberapa orang lagi yg masih berada di sana.
Adel yg masih menangisi kepergian putranya, sedangkan disamping adel pun masih terdapat indah dan oniel yg juga masih menangisi kepergian cucu satu satunya.
Dari kejauhan chika memperhatikan adel di temani shani dan gracio.
Chika tak ingin mendekat, ia tak ingin menemui adel."Abii... " Lirih chika
Chika menjerit kesakitan memanggil nama putranya itu yg tidak akan pernah lagi menyahut panggilannya. Sosok yg tidak mungkin lagi membuatnya tersenyum setiap matanya terbuka, sosok yg tidak mungkin ada lagi saat ia merasa kesedihan. Sosok itu telah meninggalkannya
"Udah lebih baik kita pulang ya.. Kamu harus banyak istirahat sayang" Ucap shani dengan mengusap lembut bahu putrinya
Chika hanya mengangguk patuh menuruti apa yg perintahkan shani
"Semoga kamu bahagia disana sayang.. Mama janji mama akan selalu datang kesini untuk menemui kamu.. " Batin chika dengan memandang lirih makam putranya
Dengan di bantu gracio,shani mendorong kursi roda yg chika duduki untuk kembali ke rumah sakit dimana chika di rawat.
Sedangkan adel masih tetap saja diam di samping makam putranya
"Udah lebih baik kita pulang sekarang.. " Ucap oniel dengan mengajak indah sang istri
"Tapi pa rava.. " Ucap indah dengan menatap adel iba
Oniel menggeleng
"Udah biarin dia tetap disini.. Biar dia bisa meratap dan menyadari apa yg udah dia perbuat " Ucap oniel dengan nada dingin
"Tapi pa.. "
"Udah biarin dia sendiri" Ucap oniel penuh penekanan dengan langsung menyeret pelan istrinya untuk ikut pulang bersamanya
Adel pun hanya tersenyum miris saat mendengar apa yg dikatakan papanya.
Semua orang kini marah dan merasa kecewa padanya, keluarganya sendiri pun seakan menjauhinya sekarang. Tapi adel menerima itu, adel tau apa yg ia perbuat membuat semuanya berubah.
"Maafin papa.. Papa sayang kamu selamanya.. " Lirih adel dengan mengelus nisan putranya
____
Ceklekk..
Adel membuka pintu ruangan rawat chika dengan perlahan, nafasnya cukup tersenggal, dadanya naik turun dengan tempo cepat karna adel datang menemui chika dengan diam-diam tanpa sepengetahuan keluarga chika maupun keluarganya sendiri.
"Sayang.. " Ucap adel dengan tersenyum melihat sosok perempuan cantik dengan baju pasien tengah duduk bersandar diatas tempat tidurnya.
Chika yg mendengar suara yg sangat tidak asing lagi di telinganya pun menoleh, chika memalingkan wajahnya kearah lain saat adel menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You All Change [END]
Teen Fiction"Karena kamu semuanya berubah" - Yessica Tamara-