We apologize (Boboiboy x reader)

Kematian

Seorang Wanita cantik rupawan duduk di sofa dengan seorang pria, pakaiannya yang cukup terbuka membuat lekuk lekuk tubuhnya terlihat.

Rambutnya sengaja ia gerai.
Ia duduk sambil memegang tangan pria yang berada di sampingnya saat ini.

Menonton TV bersama dan lampu sengaja mereka matikan membuat suasana cukup gelap saat itu.
Cahaya pantulan dari gambar gambar yang bergerak di TV, setiap gerak gambar itu membuat cahaya bergerak kesana kemari.

"Kita cuma berdua kan di rumah ini?"
Itulah kata kata yang pertama kali ia ucapkan, sungguh tidak terhormat.

Pria yang tak lain ialah Halilintar itu cukup terkejut dengan ucapan kekasih nya itu.
"Iya, kenapa?"

Dengan wajah yang cukup memelas kemudian wanita itu melihat halilintar.

"Aku mau kiss"
Yah... Itulah ucapannya.

"Hah! "
Halilintar terkejut dengan kata kata itu.

"Aku mau kiss di bibir"
Wanita itu bicara dengan nada cucok mwanja nya, sambil menggoda halilintar dengan sedikit mengelus leher nya.

Mata mereka berdua saling bertemu untuk beberapa menit, selayaknya seorang sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, tak ada siapapun yang bisa membuat mereka sadar terkecuali penyesalan dan juga sakit hati.

□♤◇♧□

Aku sedang di dalam kamar ku menyelesaikan Lego ku yang sudah 3 hari tak ku selesai kan karena persiapan pindah ke sini, membayangkan ini semua menjadi sebuah bangunan yang indah dan juga imut membuat ku semakin semangat.

Prosesnya? Aku suka prosesnya dimana aku menyusun balok balok kecil ini, dan juga melepasnya ketika salah posisi membuatku sangat senang, hal ini membuatku belajar akan kesabar dan juga melatih ketelitian ku.

Dengan perlengkapan ku, aku memasang tiap komponen dengan serius, pinset selalu kugunakan untuk bagian yang kecil, kali ini aku mengerjakan sebuah menara Eiffel, dan ini baru setengah jadi.

Sesekali aku melihat jam yang berada di atas meja kerja ku saat ini, ini masih jam 2 siang tetapi satu hal yang membuatku sedikit aneh ketika aku melihat ventilasi di atas pintu kamarku kenapa lampu dari ruang tengah gelap, bukankah ada kak hali disana, atau...

Dia meninggal kan aku sendirian disini.

Beberapa kali aku berfikir untuk pergi keluar dan memeriksa apakah kak hali pergi atau tidak, tapi aku mengurung kan niat ku, aku takut aku membuatnya marah.

Mungkin aku bisa membuat alasan seperti mengambil minum atau camilan di dapur.
Tapi....

"Aku takut membuatnya marah."

Baiklah kali ini niat ku tak boleh di patahkan,

"aku akan keluar"

Aku meninggalkan Lego ku di meja kerja ku dan menggerakkan kursi roda ku ke arah pintu, saat aku sampai didepan nya aku langsung memutar kenopinya lalu membukanya.

Yang benar saja gelap, ruangan ini gelap.
Aku harus menyalakan nya.

Aku mencari di mana saklar lampunya, aku berniat untuk menghidupkan nya sebelum pergi ke dapur.
Kebetulan sekali saklar lampu tengah ada di lantai atas jadi aku langsung pergi ke posisi di mana tempat saklar nya berada.

Aku menekan tombol saklar dan kini ruangan itu kembali terang bercahaya.

Kini aku bisa pergi kebawah untuk ke dapur.