GELAP!....
hari sudah gelap, matahari sudah terlelap digantikan dengan bulan yang selalu siap untuk terjaga di malam hari.
Bintang bintang bertebaran di langit seperti lampu hiasan.
Melihatnya begitu membuat diri sendiri membayangkan bahwa ada dunia lain di luar sana.....jauh dari bumi.Mungkin saat ini, bisa saja makhluk entah apa namanya juga sedang melihat ke arah sini.
Jauhkan pikiran mustahil yang kurang masuk logika itu, pikiran ini sangat sangat lah liar, berharap aku tak jadi gila.
Koridor rumah sakit begitu sepi, hanya terdengar suara telepon dan dentingan dari ventilator pasien lain, sesekali terdengar suara langkah kaki di luar.
Yah.. Di ruang ini hanya ada aku dan kakak ku.
aku sudah lupa dia anak ke berapa, bodo amat ngak peduli.....yang penting bukan bayi.
Duduk di sofa yang berada di sisi berlawanan dari kasur ku, dan sibuk memainkan ponsel pintarnya.
Aku benci suasana ini, Canggung, lebih baik aku sendirian disini dari pada canggung seperti ini.
Kini aku sedang memainkan lego yang sudah ia hadiahkan kepadaku barusan, dia bilang dia membeli ini karena aku suka lego."Dari mana ia tahu?"
Tentu aku menerimanya karena alasan sopan santun, dan.......
Ini lego edisi terbatas
(●'▽'●)ゝ
Senang sekali hatiku.Dengan senang hati ku menerimanya.
----
duduk di sofa yang lumayan nyaman, di bangsal ini adalah salah satuhal yang buruk, aku benci suhunya, aku benci suasananya, dan aku benci kecanggungan ini.
Memainkan handphone adalah satu satunya hal yang bisa kulakukan, sejujurnya aku berpura-pura memainkan hendphone walau sesekali aku mencuri pandang ke arah [Name].
Setelah pertengkaran yang tak ada habisnya itu aku langsung menembak,
"Yah baiklah aku saja yang jaga dia"Dan untungnya kak gempa langsung setuju.
Aku malas sekali dengan pertengkaran, lebih baik aku tenang dan berada di zona aman.
Aku sudah memberikan hadiah ke padanya dan saat ini ia sedang memainkan-nya.
Setidaknya aku menganggap ini sebagai hal yang kusebut 'menjaga'.Aku benci kecanggungan ini.
Oke oke begini.
Bayangkan aku adalah anak ke-5, aku adalah adik bagi ke 4 kakak ku, dan kakak bagi ke-2 adikku, aku sudah terbiasa dengan sikap jantan dan liar mereka.
Dan aku lebih suka candaan garing yang kadang mereka lontarkan, entah karena selera humor ku yang rendah atau memang laki-laki lebih suka begitu.Perempuan ialah satu gender yang paling kubenci didunia ini, nyaris membuat ku ingin beralasan 'sedang ujian' agar aku tak pulang.
Tapi ketika mendengar ayah bilang ada sesuatu yang urgent untuk di bicarakan maka aku memutuskan untuk pulang.
Setidaknya aku punya teman yang memiliki perasaan yang sama dengan ku, 'Malas dan terpaksa.'
Jika dipikir pikir ada bagusnya juga Blaze mendorongnya dari gedung, hal itu membuat kami menjauh darinya.
Dan juga dia tak akan membuat ulah lagi kan.
Dia tak akan bisa lagi datang kek kamarku mengetuk dan meminta ku untuk menyanyikan lagu 'nina bobok' sebelum tidur, atau pun berlari dan bersorak kegirangan di tangga dengan suara manisnya yang membuat ku susah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
We apologize (Boboiboy x reader)
FantasyKisah seorang anak perempuan dari 7 saudara yang harus menjalani kekejaman dari kakak kandung nya sendiri. Gadis itu bernama [Name], menjadi adik dari 5 orang saudara laki laki mungkin memang tak mudah tapi ia tetap berusaha. Cerita ini hanyalah se...