Kakak ke-4

407 33 4
                                    

Cukup lama aku melihat orang itu di pintu, Aku sulit mengenali wajahnya, tapi...dia tampak seperti familiar bagiku.

"[Name], kau tak apa?"Tanya nya.

Oh tunggu dia mengenaliku, ku pikir dia keluarga jauhku seperti sepupuku atau mungkin pamanku.

"um, aku baik baik saja, terima kasih sudah bertanya"

"syukurlah" ia berjalan mendekatiku yang sedang duduk di kasur, lebih tepatnya aku tak bisa beranjak dari sini.

Dirinya berhenti tepat di sampingku, Dan langsung memelukku.

"apakah kau merasa pusing, atau ada yang sakit?"

"hah?,aku aku baik baik saja"

"kau yakin"
Tanya nya, ia menjauhkan dirinya dan menatap wajahku dengan serius seakan berusaha mencari tahu sebuah rahasia kecilku.

"aku baik baik saja, terima kasih sudah bertanya"

"oh syukurlah"
Ia menaruh sebuah paperbag ke atas kasurku lebih tepatnya ujung kasur dekat dengan kakiku.

"Kakak sungguh khawatir dengan dirimu setelah mendengar kau jatuh dari lantai dua"
Ia berkata sambil mengeluarka sesuatu dalam totebag itu, itu terlihat seperti kotak, aku tak terlalu tahu apa itu.

Tunggu, aku tahu itu....itu kotak sepatu.

Aku hanya tersenyum melihat itu. Aku tak mau membuatnya kecewa walau aku merasa seperti di ejek terang terangan di depan wajahku.

"Oh ya, kakak tidak tahu ukuran sepatumu jadi.....kakak pilih ukuran sepatu 39, apakah itu pas dengamu?"
Nada polos terdengar.

Yah mau bagaimana lagi sudah dapat dipastikan dia ini tidak tahu apapun.

"kebetulan, nanti aku coba terima kasih"
Aku ucapkan dengan senyuman, berusaha menutupi

Seseorang muncul lagi dari pintu itu, ia memiliki manik mata biru muda, ia melihat ke arah kami berdua, aku semakin bingung, siapa mereka berdua ini.

"Blaze?"
Tanya nya.

"Ya"

"Tidak kah kau berfikir kalau kau sedikit menyinggung"
Orang itu berdiri tepat di depan pintu, jika kulihat dia sepertinya marah akan sesuatu.

"Aku tak menyinggung apapun ice"
Ucapnya.
Ice mendengus kesal sembari melangkah kan kakinya masuk ke dalam ruangan.


"Akan aku katakan tapi... "




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Sebelum itu... "


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau tahu, atau kau tak tahu - Blaze?"




























Note:




Pendeknya.




Oh ya sekalian ada new book namanya Never Be.

Dan juga reschedule.

We apologize = 1 Minggu sekali
To Arrive = 13 Hari sekali
Never Be = 3 Hari sekali

Dan ngak janji kalau tepat waktu, karena hidup di dunia nyata.

Sayang banget dia cuma fiksi.

Berbatasan dengan dimensi.


Mohon maaf lahir batin semuanya.

We apologize (Boboiboy x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang