"Lalu apa yang kau mau HAH!"
Aku terbangun dari tidurku, mendengar suara ricuh dan gaduh dari luar kamarku, aku membuka pintu ku sedikit untuk melihat apa yang terhadi.
Aku terdiam, menyaksikan pertengkaran yang mengguncang dunia kecilku. Suara ibu dan ayah saling beradu, menggema di dinding, membuat dadaku sesak dan sulit bernapas. Ibu, dengan wajah memerah dan tangan bergetar, berusaha menahan air mata yang mengancam tumpah.
"Kamu tidak pernah mendengarkan aku,! Selalu saja keputusanmu yang harus diikuti."Ayah berdiri dengan tangan terlipat di dada, nada frustrasi terdengar jelas. "Aku?! aku hanya mencoba yang terbaik untuk keluarga kita. Kenapa kamu selalu menganggap aku tidak peduli?"
Aku melihat mata ibu berkaca-kaca penuh emosi. "Bukan itu. Aku merasa pendapatku tidak pernah dihargai. Kita ini seharusnya tim, tapi sering kali aku merasa seperti orang luar di rumah sendiri."
Ayah menghela napas berat, matanya berkedip-kedip menahan marah.
"Kamu selalu membesar-besarkan masalah. Tidak semua hal perlu didiskusikan berjam-jam."Tangisan ibu akhirnya pecah, mengguncang hatiku.
"Kamu tidak mengerti! Aku hanya ingin kita mengambil keputusan bersama. Setiap kali kamu memutuskan sendiri, aku merasa tidak berarti."Ayah melangkah mundur, menatap ibu dengan rasa bersalah bercampur marah. "Aku melakukan ini semua demi kita, demi anak-anak. Kenapa kamu tidak bisa melihat itu?"
Aku melihat ibu memukul dadanya dengan kepalan tangan, air mata mengalir deras.
"Apa gunanya semua itu jika aku merasa tidak dilibatkan, jika aku merasa sendirian dalam pernikahan ini?"Keheningan yang berat menyelimuti ruangan. Ayah, dengan suara bergetar, mencoba meraih tangan ibu.
"Aku hanya ingin..."Ibu menarik tangannya dengan kasar, wajahnya penuh dengan kepedihan. "Tidak. Kamu selalu ingin segalanya berjalan sesuai rencanamu. Aku lelah merasa tidak dianggap. Aku lelah merasa tidak didengar."
Ayah terdiam, menunduk dengan penuh penyesalan, tetapi juga ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka berdiri di sana, dua orang yang dulu saling mencintai, kini terjebak dalam kesalahpahaman dan luka yang semakin dalam. Tidak ada pelukan yang mengakhiri pertengkaran kali ini. Hanya keheningan yang dingin dan rasa sakit yang menggantung di udara, seakan-akan jurang di antara mereka semakin lebar dan sulit dijembatani.
Aku diam dibalik pintu, aku tak punya keberanian untuk berlari ke sana, menahan napas, berharap ini semua adalah mimpi buruk yang akan segera berakhir. Air mata mengalir di pipiku, aku ingin berteriak, ingin memanggil mereka untuk berhenti, untuk melihatku dan mengingat bahwa aku ada di sini, mendengarkan setiap kata yang mereka lontarkan dengan penuh kebencian. Tapi suaraku tertahan di tenggorokan, seperti ada batu besar yang menghalangi.
Kenangan tentang tawa dan kebahagiaan mereka bersama tiba-tiba terasa jauh, seakan-akan itu adalah kehidupan yang berbeda. Aku ingin kembali ke masa itu, saat kami bisa duduk bersama di meja makan, tertawa dan berbagi cerita tanpa ada rasa sakit yang membayangi. Tapi sekarang, semua itu terasa mustahil.
Melihat mereka, dua orang yang paling aku cintai, hancur perlahan di depan mataku, membuat hatiku remuk. Rasanya seperti dunia ini runtuh, dan aku tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya. Aku hanya bisa berharap dan berdoa dalam diam, berharap keajaiban akan datang dan membawa kembali cinta dan kebahagiaan yang dulu pernah kami miliki.
Namun, saat itu, di tengah keheningan yang dingin, aku merasa begitu sendirian. Seperti ada jurang tak terlihat yang memisahkan kami, dan aku tidak tahu bagaimana cara menjembataninya. Air mata terus mengalir, membasahi pipiku, membawa beban rasa sakit dan ketakutan yang tak terkatakan. Dalam hati, aku berteriak, memohon pada semesta untuk memberi kami kesempatan kedua, untuk memperbaiki semua yang telah rusak. Tapi jawaban yang kudapatkan hanyalah keheningan yang menyakitkan, mengingatkanku bahwa terkadang, cinta saja tidak cukup untuk menyembuhkan semua luka.
![](https://img.wattpad.com/cover/358274025-288-k656001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We apologize (Boboiboy x reader)
FantasyKisah seorang anak perempuan dari 7 saudara yang harus menjalani kekejaman dari kakak kandung nya sendiri. Gadis itu bernama [Name], menjadi adik dari 5 orang saudara laki laki mungkin memang tak mudah tapi ia tetap berusaha. Cerita ini hanyalah se...