Chapter 6

36 19 0
                                    

12.12 AM London, United Kingdom

Alexandra sang Ratu Inggris abad 20 cucu dari Ratu Victoria. Saat ini Alex baru saja selesai meninjau perkembangan sekolah untuk anak-anak spesial. Alex di temani oleh sang suami yaitu Younghoon yang telah memiliki ide membangun sekolah luar biasa.

"Sir Henry?" panggil Alex pada sekretaris dan asistennya yang telah melayani neneknya dan juga dirinya.

"Yes, Your Majesty" ucap Sir Henry membungkuk.

"I will return to Korea tomorrow, tell the prime minister to start the construction project" ucap Alex.

"Yes, Your Majesty"

"The materials are from Turner Construction. Also tell him not to use anything else" ucap Alex lagi, Sir Henry membungkuk hormat.

"Ayo pulang" ucap Younghoon, Alex mengangguk.

"Babe, menurutmu apakah aku sangat tidak berguna?" tanya Younghoon.

"Why do you say that?"

"I just thought that I was useless" ucap Younghoon.

grep

Alex memeluk Younghoon menepuk punggungnya dan mengecup bibir Younghoon.

cup

"Don't think like that, you're very useful to me, let's go home and get ready, we're going back to Korea" ucap Alex menggandeng Younghoon.
.
.
.
.
.

Felix, Edward, Aera dan kedua adiknya baru saja tiba di Bandara Incheon. Lantas ketika Edward menawarkan diri untuk mengantar Aera dan kedua adiknya, Felix menolak dan membiarkan dirinya mengantar.

"Ayo, aku yang akan mengantar kalian pulang" ucap Felix.

Felix mengemudikan mobil nya di jalanan Seoul, sepanjang jalan Jina dan Jaemin terus saja bertengkar.

"Dimana rumahmu?" tanya Felix.

"Di Bucheon" ucap Aera lalu felix menelusuri jalanan hingga mobil nya berhenti di sebuah rumah berwarna coklat.

"Terima kasih, sajangnim" ucap Aera.

"Apakah oppa mau berkunjung?" tanya Jina.

"Jina-ya" bisik Aera menatap tajam adiknya itu.

"Apakah aku boleh berkunjung?" tanya Felix menatap Aera, dengan berat hati Aera mempersilahkan bos nya itu untuk berkunjung dan masuk ke dalam rumah nya.

ceklek

"Silahkan duduk, sajangnim. Maaf rumahku kecil dan berantakan" ucap Aera.

"Astaga, berhenti memanggilku sajangnim bila tidak di kantor" ucap Felix mendengus kesal.

"Baiklah" ucap Aera dia berjalan ke dapur untuk membuat minuman. Felix menengadahkan kepala nya mengelilingi dinding dirumah sekretarisnya itu, mata nya tak sengaja melihat koleksi foto masa kecil Aera dan foto nya menang kompetisi Sains.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Aera.

"Wah kau sangat hebat, juara 2 lomba sains" ucap Felix memberi pujian.

"Itu sudah sangat lama sekali, silahkan diminum" ucap Aera memberikan air soda untuk Felix.

"Dimana eomma dan appa mu?" tanya Felix kali ini dia yang bertanya mengenai kehidupan Aera.

"Eomma sedang pergi ke Busan, samchon ku sakit sedangkan appa dia pergi meninggalkan kami entah kemana" ucap Aera.

"Maafkan aku"

My Prince Bos III [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang