Bagian 25

278 13 0
                                    

Happy reading🦋

Kalo ada typo tandai yaa><

"D-daddy hehehe maaf dad" ucap Zion sambil menyengir dan mengusap belakang kepala nya gugup.

"Untuk apa Zion" ucap Bara dengan tegas, ia sangat tidak suka ketika anak-anak nya yang melihat hal seperti ini terutama Zion dan araya, untuk leon ia masih masih bisa tenang karna anak nya itu sama seperti dirinya sedang kedua anak nya lagi lebih ke Ella jadi ia merasa khawatir.

"Aslan yang bawa Zion Dad" ucap Aslan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Bara.

"Aslan kau tau kan bagaimana kondisi Zion" ucap Bara dengan nada menusuk nya.

"Sorry Dad, tapi As juga mau Zion cepat sembuh jika terus dibiarkan dan tanpa ada perlawanan maka akan semakin buruk jadi nya. " ucap Aslan membuat Bara terdiam.

"Daddy gak usah khawatir, Zion pasti bisa Dad, Zion juga mau sembuh dan gak mau terus-terusan ngerasain sakit tiba-tiba"ucap Zion membuat Bara akhirnya mengerti.

"Baiklah, tapi jika tubuh merasa tak enak beritahu daddy ya" ucap Bara.

"Oke Daddy Terima kasih" ucap Zion dengan tulus membuat Bara tersenyum menatap putra nya.

"Sama-sama Son" ucap Bara.

"Baiklah ayo kita mulai permainan nya lagi" ucap seseorang yang sejak tadi diam memperhatikan orang itu juga yang duduk dikursi samping Bara.

"Papa" ucap Aslan dengan spontan. Ya! Itulah adalah Teguh, ia hanya sedang menemani Bara bermain saja karna ia bosan melihat kertas katanya!.

"Yess I'm"

"Papa ngapain disini" ucap Aslan dengan datar.

"Ck jangan sok datar kamu sama papah, gak mempan As, biasanya juga ngerengek ke mama" ucap Teguh. Ingin rasanya Aslan memiliki papa nya ke laut:)

"Terserah" hanya kata itu yang keluar dari mulut Aslan ia malas bedebat dengan papa nya yang receh ini.

"Jadi... Zion boleh ikut main kan daddy" ucap Zion dengan antusias seperti mendapatkan mainan baru.

"Hm baiklah daddy mengizinkan mu" ucap Bara membuat senyum Zion mengembang dengan lebar.

"Ahh baiklah ayo" ucap Teguh lalu mereka pun akhirnya melihat ke arah orang yang menjadi tersangka nya kini.

"Emm Dad, boleh Zion tau dia siapa secara rinci" ucap Zion.

"Sean jelaskan semuanya" ucap Bara pada bodyguard pribadi araya yang kini ia tugaskan untuk membantunya.

"Baik tuan, jadi tuan muda dia adalah orang yang telah membuat nona araya dan tuan muda Leon kecelakaan, ia juga yang sudah menyabotase mobil yang dikendarai oleh nona dan tuan muda saat itu, juga dia lah yang menyuruh supir truk itu untuk membuat mobil tuan muda Leon hampir masuk jurang" jelas Sean panjang lebar.

Zion yang mendengar penjelasan dari Sean tentu saja terkejut sekaligus marah secara bersamaan.

"Oke jadi indetitas nya??. " ucap Zion

"Dia bernama Zeen Zander tuan muda, ia adalah anak sulung dari keluarga zander yang kini menepati orang paling kaya nomor 5 di negara A, ia juga melakukan ini atas suruhan orang lain" jelas Sean.

"Emm Zeen ya namanya bagus, tapi sayang orang nya gak bagus" ucap Zion dengan ekpresi wajah seperti orang kesal.

"Jadi daddy apa dia udah ngaku siapa orang yang udah nyuruh dia" ucap Zion.

"Hm belum dari tadi dia belum juga mengaku bahkan sudah disiksa begitu kejam bukan? " ucap Bara.

"Kurang kejem kali Dad, maka nya gak mau ngaku" ucap Zion dengan santai nya membuat Bara tersenyum tipis sangat tipis.

 Araya's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang