Bagian 33

49 2 0
                                    

Oke aku kembali lagi guys dengan membawa kelanjutan cerita ini.

Selamat menempuh perjalanan Halu nya ya
Hihi :D

*
*
*

"Pengen punya cewe, tapi takut ntar ribet.
Ada yang mau daftar jadi cewe gue gak
Nih?? "

_Leandro De Caron.

💐🥇

"Gila ya tu cewe, berani bener dia manggil Aslan begitu padahal ada Araya tadi" ucap Bastian.

Mereka kini masih berada di pantai dan rencana nya akan pulang malam untuk menikmati sunset sore ini.

"Namanya juga udah Cinta Bas, mau gimana pun pasti lo mau dia itu jadi milik lo kan. Tapi ya waras dikit lah pemikiran" ucap Andra.

"Ini mah udah gak waras lagi, hih pengen banget gue bejek-bejek muka menor nya itu astaga" ucap Citra yang tak kalah emosi saat melihat peristiwa tadi.

"Udah-udah kok jadi kalian yang panas sih hah? Yang digangguin aja santuy kok lo pada yang heboh" ucap Nabila dan mereka pun langsung melihat Araya dan Aslan yang tengah duduk berdua agak jauh dari mereka.

"Ampun gue habis ada masalah juga tetep aja bucin. Seakan gak pernah terjadi" ucap Bastian, ia jadi ngeri melihat teman nya yang sangat anti dengan perempuan sekarang malah menjadi bucin akut.

"Biarin aja mereka kita lanjut bakar-bakar nya aja ayok" ucap Zion. Dan akhirnya mereka pun melanjutkan acara mereka yang tertunda tadi.

Kembali ke sisi Araya dan Aslan. Mereka berdua kini tengah menikmati kue buatan Araya yang ia bawa saat ingin kemari, ia membuat kue itu memang khusus untuk Aslan.

"Gimana enak gak kue nya As" ucap Araya menatap penuh harap dan binar pada Aslan.

"Enak banget sayang" senyum Araya langsung mengembang lebar saat mendengar jawaban Aslan yang sangat memuaskan untuk nya.

"Beneran, kalo gitu aku buatin lagi nanti mau gak? " ucap Araya dengan semangat.

"Mau nanti kita buat bareng ya" ucap Aslan menatap lembut Araya yang tampak menggemaskan dimata nya.

"Oke sayang"   Cup

"Kecupan gratis karna udah muji kue buatan aku" ucap Araya dengan senyuman manis nya, Aslan laki-laki itu masih membeku ia tak menyangka jika Gadis nya akan mengecup pipi nya, hais ia yakin jika saat ini pipi nya sudah memerah hingga ke telinga nya.

"Ayo kita main sama yang lain, aku bosen disini" tanpa mendengar jawaban Aslan Araya langsung menarik laki-laki itu untuk mengikuti nya.

"Abang Ara mau 1 dong daging nya" ucap Araya pada Zion yang sibuk membakar daging.

"Bentar Ra dikit lagi ini" jawab Zion

"Ara sini sama kita" panggil Citra, Araya pun langsung menuju ke arah teman-teman nya berada.

*
*
*
*

Pukul menunjukkan waktu 19.20 dan rombongan mereka baru pulang dari pantai setelah menikmati keseruan bersama.

Dan mereka juga sudah kembali menuju rumah masing-masing dan kini tinggal Araya dan Aslan yang masih berada didalam mobil menuju ke kediaman Lazarus.

"Nanti langsung istirahat ya Ay, jangan begadang nonton lagi oke?. " ucap Aslan ia tau kekasih kecil nya ini pasti akan menonton film kesukaan nya sebelum tidur dan bukan nya tertidur ia malah akan begadang.

"Iya As, Aya langsung tidur kok nanti udah ngantuk juga dari tadi. " ucap Araya dan dibalas anggukan oleh Aslan.

Terjadi keheningan diantara mereka selama beberapa menit hingga membuat Alsan heran, ia pun melihat ke arah Araya yang ternyata sudah tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka memperlihatkan gigi kelinci nya yang mengintip disela mulut nya.

"Gemesin banget" gumam Aslan pelan.

Ia mengendarai mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata karena jalanan yang sepi memudahkan nya untuk membawa mobil nya.

Tak sengaja ia melirik sepion mobil nya mata nya langsung terbelalak terkejut melihat 2 mobil hitam yang seperti mengejar mereka yang semakin membuat nya terkejut adalah ada 3 pria berbadan kekar menodong kan pistol kearah mobil nya.

"Apa-apaan ini bangsat" umpat nya. Ia pun semakin menambah kecepatan mobil nya sesekali ia melirik mobil dibelakang nya dan ke arah kekasih nya yang masih memejamkan mata nya.

Dor

Citttt

Reflek Aslan menginjak pedal rem nya membuat kepala nya hampir membentuk stir mobil nya, dan itu juga membangunkan Araya ia langsung menatap Aslan kaget.

"AS, Ada kenapa rem mendadak" ucap Araya dengan ngegas ia sangat terkejut.

"Maaf sayang, ada orang yang mau celakain kita dibelakang" ucap Aslan, tangan nya menggenggam ponsel untuk menghubungi anak buah nya.

Araya pun langsung melihat kearah belakang dan benar ada beberapa orang berbadan kekar keluar dari mobil hitam itu sambil membawa pistol ditangan mereka masing-masing.

"Sayang, kita harus gimana sekarang mereka banyak terus bawa senjata lagi" ucap Araya ia mulai panik dengan keadaan.

"Kamu tenang ya aku lagi hubungi bawahan aku" ucap Aslan untuk menenangkan Araya.

Setelah menghubungi bawahan nya Aslan pun mengambil pistol yang memang ia simpan didalam mobil untuk berjaga-jaga.

"Aya kamu tunggu disini ya, aku mau keluar buat hadang mereka sampe bawahan aku dateng"

"Gak As itu bahaya gimana kalo kamu sampe terluka" ucap Araya dengan menggeleng cepat.

"Kamu tenang aja, aku janji ga bakal luka sayang, kamu jangan keluar dan kunci pintu mobil nya ya"

Tanpa mendengar teriakan Araya, Aslan langsung keluar dari mobil nya.

"Ck, ada urusan apa kalian sama gue" ucap Aslan dengan tatapan tajam nya, ia terus memperhatikan gerak gerik lawan nya dengan waspada. "Kau tidak perlu tau, yang jelas kami hanya disuruh untuk menghabisi gadis yang bersama mu itu".ucap salah satu dari mereka, seperti ia adalah ketua dari komplotan itu.

"Kalo gitu lewatin gue dulu, baru lo bisa sentuh gadis gue. Itu pun jika bisa" seringai mengerikan milik Aslan membuat atmosfer disekitar berubah sangat dingin, membuat pria berbadan kekar itu merinding.

"Cih, bocah seperti mu tidak membuat kami takut sialan"

Dor...

Dan terjadilah aksi saling menembak satu sama lain membuat Araya ketakutan melihat nya, apalagi saat melihat betapa ganas nya Aslan menyerang mereka dengan brutal.

Araya semakin khawatir saat melihat seperti lengan Aslan terkena tembakan salah satu dari mereka.

"As, jangan terluka parah please" gumam nya dengan mata terus menatap ke arah Aslan yang seperti sudah mulai kewalahan menghadapi mereka, 1 melawan sekitar 6 orang, mau sekuat apapun jika sudah kalah jumlah belum tentu bisa menang bukan?.

"Cepat lah kesini, Ara mohon abang" ucap nya ia tadi sempat menelpon Zion untuk membantu mereka dan katanya dalam perjalanan.






Up gaess🤍🤍

Maaf lama, jangan lupa tekan bintang 🌟
Itu penting buat author ya💟👊

Babay jumpa next time🦋🦋🦋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Araya's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang