Kehilangan

390 50 6
                                    

Rony pun memulai kehidupannya yang baru di Jerman sebagai mahasiswa S2 di Technical University of Munich (TUM).

Tidak ada hal lain yang dilakukan Rony selain belajar dan belajar karena ia juga harus belajar bahasa Jerman selama beberapa bulan agar ia bisa berbicara bahasa Jerman dengan lancar.

Tidak jarang kedua orangtua Nabila dan orangtuanya menghubungi Rony untuk sekedar menanyakan keadaannya. Namun satu-satunya orang hampir setiap hari menghubungi Rony adalah Nabila.

Ya. Terkadang mereka berdua bisa videocall sampai berjam-jam hanya untuk mendengarnya curhatan Nabila.

Seperti hari ini, Nabila menelepon Rony tepat saat Rony baru pulang kampus.

"Ron, gue kesepian banget tau sekarang." kata Nabila.

"Kesepian??? Kok bisa??? Percuma loe punya cowok kalo gitu." ujar Rony sambil ia menyeduh kopi di dapur apartemennya.

"Paul sekarang sibuk kerja, kita udah jarang pergi keluar." jawab Nabila

"Sibuk itu mitos, Bil. Kalo emang dia prioritasin loe, pasti dia akan punya waktu buat quality time berdua sama loe." kata Rony yang sekarang duduk di dekat jendela kamarnya.

Nabila yang mendengar perkataan Rony barusan di telepon sempat terdiam.

"Halo, Bil. Kok loe diem?" tanya Rony karena Nabila tidak menyahutnya.

"Ehhh iya, Ron." kata Nabila.

"Loe kenapa diem, Bil?" tanya Rony.

"Gak apa-apa, Ron. Udah dulu ya, gue ngantuk nih." ujar Nabila.

"Ohhh...ok, Bil." kata Rony mengakhiri sambungan telepon mereka.

Sehabis bertelepon, Rony langsung mandi karena ada tugas yang harus di kerjakan sore ini.

Setelah hampir setahun menempuh pendidikan di Jerman, Rony memutuskan untuk mencari pekerjaanpart time untuk mengisi waktu kosongnya dan akhirnya Rony bekerja paruh waktu di sebuah restoran Jepang yang ada di kota Munchen.

Rony tidak pernah memberitahu kepada orangtuanya bahwa akhirnya  ia bekerja paruh waktu sambil kuliah disana. Gajinya selama bekerja pun bisa ia tabung karena biaya hidupnya sehari-hari sudah ditanggung oleh orangtua Nabila.

2 tahun kemudian...

Rony akhirnya menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar Master of Science dari kampusnya. Rony pun meninggalkan Jerman untuk kembali ke Indonesia.

Sekembalinya ke Indonesia, Rony kembali bekerja di perusahaan mebel milik orangtua Nabila karena Rony ingin membalas budi kepada orangtua Nabila yang sudah membiayai sekolahnya sejak kecil.

Begitu pula dengan Nabila, sekarang ia sudah diangkat sebagai direktur perusahaan oleh ayahnya sendiri karena Fahri ingin Nabila bisa jadi pemimpin perusahaan mereka di masa depan.

Hari ini adalah tepat sebulan Rony bekerja di perusahaan majikannya sebagai manajer operasional. Rony sangat senang karena gaji pertamanya sudah keluar dan ia tidak sabar lagi untuk pulang dari kantor karena ia ingin memberikan gaji pertamanya kepada orangtuanya.

Pukul 15.00

Saat Rony sedang memantau pekerjaan di pabrik, ayahnya tiba-tiba saja menelepon Rony sambil menangis.

"Ron, kamu ke rumah sakit Fatmawati sekarang ya."

"Ibu kecelakaan, Ron." kata Aron.

"Pak, ibu kenapa?" tanya Rony.

Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang