3 bulan sudah Rony dan Nabila menjadi suami istri, namun sikap Rony padanya masih saja dingin dan menganggap Nabila hanyalah mainan yang bisa ia perlakukan sesuka hatinya.
Selama 3 bulan itu pula, Nabila dan Rony tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri pada umumnya. Padahal kedua orangtua Nabila sudah meminta cucu kepada mereka tapi Rony lah yang tidak sudi memiliki anak dari Nabila karena suatu saat nanti ia akan mencampakkan Nabila layaknya sampah seperti yang sudah ia rencanakan.
3 minggu lalu, Nabila menerima surat pemberitahuan bahwa dirinya diberhentikan oleh dewan komisaris sebagai direktur utama dari perusahaan dan yang lebih mengejutkan lagi adalah Rony yang diangkat sebagai direktur utama untuk menggantikan Nabila.
***
"Gue kangen banget tahu sama loe, Bil." kata Anggis masih memeluk Nabila.
"Gue juga, Gis." sahut Nabila.
Hari ini, Nabila diam-diam pergi menemui Anggis di salah satu cafe favoritnya karena ia sudah rindu sekali kepada sahabatnya itu. Padahal sebenarnya, Rony tidak mengizinkannya keluar rumah tanpa seizin Rony tapi Nabila malah-malah pergi diam-diam.
"Jadi gimana, Bil. Loe udah isi sekarang???" tanya Anggis.
"Isi apaan sih, Gis,??" Nabila balik bertanya karena ia masih bingung dengan pertanyaan Anggis.
"Loe udah hamil belommm?"
"Gue lihat-lihat, loe gemukan sekarang." kata Anggis.
"CUUIIHHHH."
"Nggak sudi gue hamil anaknya si Rony." kata Nabila menunjukkan ekspresi jijik.
"Ihhh, kok loe ngomong gitu sih???" Anggis tidak menyangka respon Nabila akan seperti itu.
"Gue benci banget sama si Rony sumpah, Gis."
"Biar loe tahu ya, Gis. Dia tuh jahat banget sekarang sama gue." kata Nabila.
"Jahat gimana maksudnya??" Anggis semakin penasaran.
"Dia yang udah bikin gue diberhentiin dari jabatan direktur utama perusahaan dan sekarang malah dia yang diangkat jadi direktur utama perusahaan buat gantiin gue. Dan sekarang, gue harus nurut apapun yang dia bilang karena perusahaan sekarang ada di tangannya dia. Kesel banget gue sumpah." kata Nabila menjelaskan kepada Anggis.
"Udah itu, orangtua gue percaya aja lagi sama apapun yang dia bilang. Apa nggak makin tersiksa hidup gue sekarang." sambung Nabila.
"LOEEE SERIUS, BIL?"
"Tapi masa sih, Rony kayak gitu." Anggis belum percaya 100% dengan apa yang dikatakan oleh Nabila karena Rony yang Anggis kenal adalah sosok laki-laki yang sangat baik.
"Seriusss, Gis. Ngapain juga gue bohongin loe." sahut Nabila.
"Tapi sumpah, gue nggak percaya Rony sejahat itu." kata Anggis.
"Loe ada salah kali sama dia???" sambung Anggis.
"Salah apa coba??? Gue nggak pernah buat salah apapun ke dia, Gis." ujar Nabila.
Akhirnya Anggis hanya terdiam dan mereka mengalihkan topik pembicaraan ke hal yang lain.
Pukul 22.00
Nabila pulang dan sudah sampai di depan rumah.
Saat Nabila masuk ke dalam rumah, ia melihat lampu ruang tamu sudah mati pertanda Rony sudah beristirahat.
Nabila pun menaiki tangga untuk masuk ke kamar. Ketika membuka pintu kamar, Nabila melihat Rony sudah tertidur lelap. Ia pun masuk ke kamar dengan perlahan-lahan agar tidak ada suara yang mengusik Rony.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau Tahu
Fiksi PenggemarRony dan keluarganya sudah bekerja untuk keluarga Nabila selama 20 tahun, tepatnya sejak Rony masih berusia 1 tahun. Rony dan Nabila sudah berteman sejak kecil karena Rony ikut tinggal di rumah keluarga Nabila. Orangtua Nabila sudah menganggap Rony...