Sudah beberapa minggu ini, Rony sering menyendiri di taman sampai berjam-jam. Entah apa yang membuatnya jadi sering menyendiri di taman belakang.
Malam ini, Rony sedang duduk di taman belakang sendirian sambil main gitar padahal waktu sudah menunjukkan jam 11 malam.
Nabila yang kebetulan juga belum tidur, langsung pergi ke taman belakang karena tadi ia mendengar suara Rony sedang menyanyi.
"Belum tidur, Ron?" tanya Nabila sambil menepuk pundak Rony.
"Belum, Bil. Belum ngantuk gue." jawab Rony.
"Loe sekarang sering banget di taman sampe malam gini, Ron. Ada masalah?" tanya Nabila.
"Nggak ada. Emang lagi seneng aja duduk-duduk disini sendirian." jawab Rony.
"Ron, loe kenapa sih?" Nabila menatap kedua bola mata Rony.
Ia merasa ada yang Rony tutup-tutupi darinya belakangan ini.
"Nggak usah sok mau nginterogasi gue loe." kata Rony langsung mencubit pipi tembem Nabila sampai membuat Nabila kesakitan.
"Ronyyyy, sakit tahu." kata Nabila memegang pipinya yang sakit karena dicubit oleh Rony.
"Iya, iya... maaf, maaf." kata Rony yang sekarang mengelus pipi Nabila yang sudah memerah akibat ulahnya.
"ISSSHHH." kata Nabila menyingkirkan tangan Rony dari pipinya.
"Lagian loe ngapain sih, sok-sok nginterogasi gue???" Rony bertanya kepada Nabila.
"Gue ngerasa kayak ada yang loe tutup-tutupin dari gue, Ron." jawab Nabila.
"Nggak ada ahhh." Rony langsung menyangkal perkataan Nabila.
"Ron, kita tuh udah bareng dari kecil. Gue itu tahu banget loe kayak gimana. Jadi loee nggak bisa bohong sama gue, Ron." kata Nabila.
"Sok tahu banget loe." kata Rony masih belum mau jujur kepada Nabila.
Rony hanya diam saja, ia tidak berkata apapun lagi kepada Nabila.
Sampai jam 12 malam, mereka berdua masih duduk di taman sambil bercerita sampai akhirnya Nabila mengantuk.
"Yaudah, Ron. Gue tidur duluan ya." kata Nabila pamitan untuk istirahat ke kamarnya.
"Iya, Bil. Mimpi indah." kata Rony dan Nabila langsung masuk ke dalam rumah.
Setelah berada di dalam kamarnya, Nabila mengintip dari jendela kamarnya ke taman belakang dan ia melihat Rony masih ada disana dan sedang menatap ke langit malam.
"Loe kenapa sih, Ron?" gumam Nabila dalam hati.
Lalu ia langsung menutup kembali gorden jendela kamarnya dan segera tidur.
Keesokan harinya...
Rony dan Nabila berangkat ke kampus dengan naik mobil Nabila.
Sesampainya di fakultas ekonomi, Nabila langsung turun dari mobil. Namun saat Rony hendak pergi, ia melihat Paul datang menemui Nabila dan langsung merangkulnya. Hati Rony langsung mencelos melihat pemandangan itu dari dalam mobil.
Sementara Nabila, seketika ia panik karena Rony masih ada disana tepatnya di dalam mobil dan Rony pasti melihat Paul merangkulnya, Nabila takut Rony akan berantam lagi dengan Paul hanya gara-gara melihat dirinya di rangkul oleh Paul.
Tetapi bukannya itu yang terjadi, Rony justru langsung pergi meninggalkan fakultas ekonomi. Nabila dibuat bingung dengan sikap Rony, tidak biasanya ia seperti itu apalagi saat ada Paul disana.
Pukul 17.00
Nabila sampai di rumah bersama dengan Paul.
Ya. Nabila yang meminta Paul untuk mengantarnya pulang, sekalian Nabila ingin mengajak Paul ke rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau Tahu
Fiksi PenggemarRony dan keluarganya sudah bekerja untuk keluarga Nabila selama 20 tahun, tepatnya sejak Rony masih berusia 1 tahun. Rony dan Nabila sudah berteman sejak kecil karena Rony ikut tinggal di rumah keluarga Nabila. Orangtua Nabila sudah menganggap Rony...