Menggugurkan

443 60 14
                                    

Setelah malam, dimana Nabila memberitahu Rony bahwa dirinya tengah mengandung. Sikap Rony benar-benar berubah ke Nabila, ia jadi lebih banyak diam dan puncaknya adalah pagi ini.

Saat Rony meminta Nabila untuk menggugurkan anak yang ada dalam kandungannya.

"Asal loe tahu ya, gue itu nggak sudi punya anak dari loe jadi lebih baik loe gugurin aja anak itu." kata Rony penuh amarah.

"Tapi kenapa harus digugurin sih, Ron?" Nabila masih meminta jawaban yang sebenarnya tentang alasan mengapa Rony tidak mau menerima anak yang ada dalam kandungannya.

"Dia itu ada bukan karena cinta, jadi jangan loe pikir gue akan nerima loe di kehidupan gue hanya karena loe hamil anak itu ." ucap Rony penuh amarah.

"Yaudah, biarin gue sendiri yang besarin anak ini. Begitu anak ini lahir, loe boleh ceraikan gue." kata Nabila tetap kekeh mempertahankan anak yang ada di dalam kandungannya.

"Terserah loe mau ngomong apa, yang pasti anak itu nggak boleh lahir ke dunia ini." kata Rony.

"Kenapa loe jadi gini sih, Ron? Loe bukan Rony yang gue kenal." kata Nabila tidak percaya Rony akan setega itu memintanya untuk menggugurkan anak yang ada di dalam kandungannya.

"Rony sahabat masa kecil loe itu udah mati bersamaan dengan kematian ibunya, asal loe tahu." kata Rony yang membuat Nabila bingung.

"Gue tahu loe sedih atas kepergian ibu loe, Ron. Tapi jangan lampiasin semua kemarahan dan kesedihan loe ke gue dong." ujar Nabila sudah tersulut emosi juga.

"DIEMMMM LOEEE." kata Rony membentak Nabila.

"Jangan bertindak seolah-olah loe nggak tahu apa yang terjadi dengan kematian ibu gue yang sebenarnya." kata Rony dengan tatapan penuh amarah.

"MAKSUD LOE APAAN SIH, RON???" Nabila bingung dengan perkataan Rony.

"NGGAK USAH PURA-PURA NGGAK TAHU LOE."

"LOE ITU ORANG YANG UDAH BUNUH IBU GUE KAN." kata Rony menunjuk Nabila.

"Ngomong apaan sih, Ron? Gue nggak ngerti maksud loe apa." Nabila dibuat heran karena Rony menuduh dirinya sudah membunuh ibu Rony.

"ALAHHH, NGGAK USAH PURA-PURA POLOS LOE." kata Rony menghempaskan tangan Nabila yang berusaha menenangkannya.

"Gue beneran nggak tahu apa-apa, Ron." ucap Nabila ketakutan.

"Dengerin gue baik-baik ya. Gue mau nikahin loe itu hanya karena gue mau balas dendam sama loe."

"Jadi jangan pernah loe berharap gue akan menerima anak yang ada dalam kandungan loe itu. Apalagi sampe jatuh cinta sama loe. Inget itu." ucap Rony yang membuat Nabila menangis.

Rony pun segera mengambil jasnya dan keluar dari rumah dengan membanting pintu cukup keras.

Sementara Nabila langsung jatuh terduduk di lantai dan menangis sejadi-jadinya.

Ia tidak menyangka bahwa kematian ibunya Rony yang sesungguhnya adalah karena pembunuhan. Jujur Nabila terkejut mendengarnya dan yang lebih parahnya lagi, Rony malah menuduh Nabila adalah pembunuh ibunya.

Ia tidak mungkin membunuh bi Yati karena bi Yati sudah ia anggap seperti ibu kandungnya dan sudah mengurusnya sejak kecil.

Nabila dibuat penasaran tentang siapa yang membuat Rony sampai berpikir bahwa dirinya lah yang membunuh ibu Rony.

Setelah tragedi keributan itu, Rony tidak pulang ke rumah selama 2 hari dan handphone-pun dinonaktifkan sehingga Nabila tidak bisa menghubungi dirinya.

Pagi ini Nabila sudah berada di rumah sakit untuk bertemu dengan dokter kandungan. Ia ingin anak yang ada dalam kandungannya digugurkan saja seperti permintaan Rony tempo hari.

Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang