Pagi ini, Nabila bangun lebih awal dari biasanya dan ia segera turun ke dapur untuk membuatkan sarapan pagi untuk Rony sebelum berangkat ke kantor.
Sehabis menyiapkan sarapan, Nabila pun mencuci piring dan peralatan masak yang baru ia gunakan.
Saat waktu sudah menunjukkan jam 7 pagi, Rony belum juga turun ke bawah untuk sarapan.
"Rony ke belum turun ya. Apa dia ketiduran ya???" gumam Nabila dalam hati.
Nabila akhirnya pergi kamar untuk mengecek, apakah Rony sudah bangun tidur atau belum.
Begitu membuka pintu kamar, Nabila melihat Rony duduk di pinggir ranjang dengan posisi kepalanya menunduk ke bawah dan masih menggunakan piyama.
"Lohh, Ron. Kok loe belum mandi? Udah jam 7 loh ini, entar loe telat ke kantor." ujar Nabila sambil ia berjalan menghampiri Rony yang masih duduk dengan posisi membelakangi dirinya.
"Aduhhh... Kayaknya gue nggak bisa ke kantor deh hari ini. Gue ngerasa mual dan pengen muntah terus, Bil." ucap Rony yang ternyata sudah keringat dingin karena mual yang ia alami.
Mendengar apa yang baru dikatakan oleh Rony membuat Nabila sedikit tersenyum. Ia tahu bahwa yang dialami Rony itu adalah gejala sindrom couvade yaitu morning sickness pada ayah.
Sindrom couvade adalah masalah yang terjadi pada pasangan pria dari wanita hamil yang mengalami gejala seperti mual dan sebagainya.
"Loe kenapa malah senyam-senyum sih?" Rony tampak kesal karena Nabila malah senyam-senyum melihat ia tidak enak badan seperti itu.
"Yang loe alami ini namanya morning sickness, Ron." ujar Kirana.
"Morning sickness? Harusnya yang alami itukan loe, bukan gue?" tanya Rony.
"Calon ayah juga bisa ngalamin morning sickness loh, Ron. Dan itu normal kok." Nabila menjelaskan apa yang dialami oleh Rony.
"Gue nggak ngerti deh, yang pasti perut gue nggak enak banget. Sumpah." Rony masih mengeluh perutnya tidak nyaman karena mual.
'Yaudah. Gue buatin teh jahe aja ya, biar mualnya agak mendingan." saran Nabila yang langsung disetujui oleh Rony.
Nabila segera ke dapur membuat air rebusan jahe untuk Rony.
Setelah selesai membuatkan teh jahe untuk Rony, Nabila pun kembali ke kamar membawa segelas minuman teh jahe yang barusan ia racik untuk Rony.
"Ron, ayo bangun. Minum ini dulu nih." ucap Nabila membangunkan Rony yang tadi sudah sempat ketiduran.
Rony lalu duduk dan ia mengambil gelas yang sudah berisi teh jahe dari tangan Nabila.
Setelah menenggak minuman itu sampai habis, Rony kembali berbaring di tempat tidur.
"Ron, mau gue ambilin sarapan nggak?" tanya Nabila.
"Nggak usah, Bil. Entar kalo udah mendingan, gue bakalan turun ke bawah buat sarapan." sahut Rony dan Nabila pun segera keluar dari kamar.
Sehabis sarapan, Nabila pergi ke gudang untuk mengambil sebuah lukisan yang ia beli tempo hari dari sebuah pameran dan ingin ia pasang di dekat tangga agar dinding tangga tidak terlalu polos.
Saat Nabila sudah menemukan lukisan itu, ia berusaha menarik lukisan itu dari beberapa tumpukan buku yang ada diatasnya , namun tak sengaja tangannya menyenggol sebuah box kayu yang ada di sebelah kanannya hingga membuat box tersebut terjatuh ke lantai dan isinya berserakan di lantai.
Nabila melihat isi dari box itu adalah sebuah diary yang tampak sudah kusam dan beberapa lembar kertas berisi puisi dan tulisan-tulisan.
Nabila yang penasaran, akhirnya mengambil diary itu dan ia membersihkan sampulnya yang penuh debu dengan tangannya. Di bagian sampul tampak tertulis nama Rony.
"Ohh, ini punyanya Rony." gumam Nabila saat tahu pemilik diary itu adalah Rony.
Nabila yang penasaran dengan isinya, lalu membuka diary tersebut dan di lembar pertama ia melihat foto Rony saat bayi yang ditempel dengan lem kertas.
Saat membuka lembar ke-2, Nabila melihat ada tulisan tangan yang terdiri dari beberapa paragraf dan diberi judul "cinta pertamaku".
Nabila yang penasaran dengan isi tulisan itu, akhirnya mulai membacanya. Alangkah terkejutnya Nabila, saat ia sudah selesai membaca tulisan tersebut yang ternyata berisi tentang perempuan sudah membuat Rony jatuh cinta.
Nabila benar-benar tertegun sejenak saat membaca nama perempuan yang ditulis Rony diakhir cerita.
Sekarang Nabila butuh penjelasan langsung dari Rony. Ia langsung keluar dari gudang dengan membawa diary milik Rony di tangannya.
Nabila segera pergi ke kamar untuk menemui Rony dan saat ia membuka pintu kamar, tampak Rony yang sedang sibuk dengan handphone-nya.
"Ron, gue mau ngomong sama loe. Ini penting." kata Nabila dengan raut wajah yang tampak serius.
"Mau ngomongin apa?" tanya Rony.
"Diary ini punya loe kan?" Nabila menunjukkan diary yang ada ditangannya ke Rony.
Rony yang melihat diary itu di tangan Nabila seketika terkejut karena sudah lama ia mencari diary itu namun tidak pernah ia temukan.
"Loe dapet diary itu dari mana?" tanya Rony.
"KENAPA SELAMA INI LOE NGGAK JUJUR SAMA GUE, SOAL PEREMPUAN YANG LOE SUKA ITU, RON?" Nabila langsung to the point.
Rony terkejut mendengar apa yang barusan ditanyakan oleh Nabila. Sudah bisa ia simpulkan bahwa Nabila sudah membaca isi dari diary-nya.
"Ngomong apa sih, loe??? Gue nggak ngerti." tanya Rony pura-pura tidak mengerti apa yang baru dikatakan oleh Nabila.
"JAWAB PERTANYAAN GUE, RON. GUE UDAH BACA SEMUA TULISAN LOE DI DIARY INI DAN DISINI ADA NAMA GUE." kata Nabila penuh amarah.
"TERUS, KALO DISITU ADA NAMA LOE. KENAPA?" Rony tersulut emosi dan sekarang nada suaranya ikut meninggi.
"KENAPA LOE NGGAK PERNAH JUJUR SAMA GUE SOAL PERASAAN LOE, RON???" tanya Nabila meminta penjelasan dari Rony.
"KARENA SAAT ITU GUE HANYALAH ANAK PEMBANTU YANG NGGAK PANTES BUAT LOE." jawab Rony dengan penuh penekanan.
Mendengar jawaban Rony, Nabila langsung tertunduk menangis. Suasana seketika hening dan yang terdengar hanya isak tangis Nabila.
Nabila bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh Rony saat itu. Dimana ia jatuh cinta pada seseorang, namun status sosial membuat dirinya harus mengubur dalam-dalam perasaan cinta itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau Tahu
FanfictionRony dan keluarganya sudah bekerja untuk keluarga Nabila selama 20 tahun, tepatnya sejak Rony masih berusia 1 tahun. Rony dan Nabila sudah berteman sejak kecil karena Rony ikut tinggal di rumah keluarga Nabila. Orangtua Nabila sudah menganggap Rony...