Menjadi Istri Seutuhnya

734 55 15
                                    

"Loe ngapain hujan-hujanan gini sih???" tanya Rony setelah mereka masuk kembali ke dalam mobil.

"Gue cuma mau pulang aja ke rumah papa, Ron. Gue nggak sanggup tidur di luar rumah kalo hujan gini, makanya gue pergi." jawab Nabila masih takut karena melihat kedua mata Rony yang tampak masih menahan amarah.

"Terus ngapain loe jalan kaki kalo mau pulang ke rumah papa? Atau loe emang sengaja ya, mau ngasih tahu papa dan mama kalo loe diusir dari rumah dengan cara hujan-hujanan di gini? Supaya mereka kasihan sama loe." tanya Rony.

"Bukan, Ron. Gue nggak punya uang sama sekali buat pesan taksi makanya gue jalan kaki hujan-hujanan gini buat pergi kesana." akhirnya Nabila memberitahu alasan sebenarnya, kenapa dirinya rela hujan-hujanan untuk pulang ke rumah orangtuanya.

Mendengar jawaban Nabila, perasaan Rony langsung terenyuh. Ia langsung membawa Nabila ke dalam pelukannya karena merasa sudah terlalu jahat pada wanita itu.

"Maafin gue ya, Bil." kata Rony dengan suara yang sangat lembut dan masih memeluk Nabila dengan erat.

Perasaan Nabila seketika menghangat melihat Rony memeluk dirinya dan meminta maaf dengan tulus kepadanya. Tanpa sadar, air mata Nabila menetes karena baru kali ini Rony meminta maaf dengan tulus kepadanya.

Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya Rony melepas pelukannya dan menghapus air mata dari kedua pipi Nabila.

Lalu mobil pun kembali melaju di bawah guyuran hujan untuk menuju ke rumah mereka.

Sesampainya di rumah, Rony segera masuk ke kamar untuk beristirahat. Sementara Nabila langsung mandi karena ia sudah merasa kedinginan akibat pakaiannya yang sudah basah.

Sehabis mandi, Nabila duduk di depan meja rias untuk mengeringkan rambutnya yang basah dengan hair dryer. Sambil mengeringkan rambutnya, Nabila melihat Rony yang sudah tidur dari pantulan kaca rias di depannya.

Ia kembali mengingat kejadian di mobil tadi, saat Rony tiba-tiba memeluknya dan meminta maaf kepadanya. Selama beberapa bulan pernikahan mereka, baru kali ini Rony meminta maaf atas kesalahannya kepada Nabila.

Setelah selesai mengeringkan rambut dan menggunakan skincare, Nabila segera naik keatas tempat tidur untuk istirahat.

Namun baru beberapa detik, Nabila memejamkan kedua matanya.

Rony sudah mengalungkan tangannya di perut Nabila. Nabila memang sudah biasa dipeluk Rony saat tidur tapi kali ini rasanya berbeda, ia merasa ada kupu-kupu berterbangan di perutnya.

***

Suatu sore sehabis pulang kantor, Rony mengajak para manajer bagian di kantornya untuk pergi ke salah satu tempat hiburan malam untuk merayakan keberhasilan proyek baru mereka.

Rony memang belum pernah ke night club sebelumnya, tetapi karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya Rony mau pergi ke night club.

Selama di klub, Rony hanya duduk saja sendirian sambil menikmati satu minuman yang memiliki sangat sedikit alkohol, sementara yang lain sedang asik berjoget di lantai dansa.

Dari meja lain, sepasang mata sedang melihat kearah Rony dan akhirnya berjalan menghampiri Rony dengan membawa segelas tequila di tangannya.

"Hai, Ron." kata Paul menyapa Rony yang tengah duduk sendirian sambil memberikan minuman yang ada di tangannya kepada Rony.

Ya, orang yang sedari tadi melihat kearah Rony dari kejauhan adalah Paul.

"Hai, Paul. Loe disini juga, sama siapa?" tanya Rony.

"Gue sendirian aja, Ron. Loe sama siapa kesini?" tanya Paul.

"Sama orang-orang kantor." sahut Rony.

"Ohhh gitu. Minum dong, Ron." ujar Paul menyuruh Rony meminum minuman yang diberikan oleh Paul.

Mencintaimu Lebih Dari Yang Engkau TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang