"Nee Forehead, sepertinya akhir-akhir ini kau semakin dekat dengan Uchiha bungsu, ya." Ucap Ino. Ia sedang menegak segelas teh yang baru saja pelayan rumahnya suguhkan di hadapannya.
Sakura yang sedang melahap Onigiri menoleh. Ah, entah kenapa hatinya tiba-tiba berdebar mendengar siapa yang Ino maksud. Ia jadi ingat kejadian terakhir dimana ia, Naruto dan Sasuke bekerja kelompok kemarin.
"Tidak juga, kenapa?" Mencoba menenangkan dirinya, Sakura menegak segelas air putih di sampingnya.
"Apa kau tahu hari ini adalah hari ulang tahunnya?"
"Huh?"
サスケの幸せ
Happiness for SasukeHanya kebahagiaan yang ia harapkan. Akankah ia bisa mendapatkannya?
Sakura membuka helm-nya setelah memarkirkan motor ninja besar yang ia pakai. Ia dengan santai mengibaskan rambut merah muda panjangnya dan menatap sekeliling.
Ini adalah sebuah pemakaman yang cukup indah. Di sekelilingnya di penuhi berbagai macam bunga warna-warni dan beberapa pohon Sakura yang bermekaran.
Bagi orang yang tidak tahu, pasti mengira kalau tempat ini adalah taman bunga.
"Eh, Sakura-chan?" Itachi yang keluar dari gerbang pemakaman menatap Sakura. Ia tersenyum lebar, "Mencari adikku? Dia ada di dalam."
Sakura mengangguk. Ia jadi ingat pesan kakaknya kemarin malam saat ia menginap di rumah Ino. "Itachi-nii ke Akatsuki? Katanya Sasori-nii kali ini akan turun lapangan."
"Yah," mata Itachi tertuju para motor ninja besar yang Sakura bawa. "Kau juga jangan lupa kembalikan motor itu sebelum waktunya."
Turun dari motor milik Sasori yang ia pinjam sejak kemarin sore, Sakura mengangguk. Ia mengedipkan sebelah matanya pada Itachi dan tersenyum, "Aku menantikan acara nanti malam."
Setelahnya, Itachi berjalan pergi menuju ke arah selatan, tepatnya menuju Mansion Uchiha. Sedangkan Sakura berjalan masuk ke dalam makam, ada Sasuke yang sedang berjongkok di depan makam ibunya dan menatapnya lama.
Sejujurnya, Sasuke merasa hatinya aneh. Ini adalah hari ulang tahunnya, dan ia mendapatkan dua kali ucapan selamat dari orang yang tidak pernah ia duga, Itachi dan Akashi. Ia tidak tahu haruskah ia merasa senang atau merasa simpati pada dirinya sendiri.
Jangan mengharapkan kasih sayang, ia sudah lama memperjuangkannya namun tidak menghasilkan apapun. Itachi tiba-tiba bersikap baik setelah terakhir kali ia masuk rumah sakit. Dan Akashi yang tiba-tiba sedikit bersikap lunak seraya mengucapkan selamat tadi pagi.
"Aku takut kau mati muda sebelum aku sempat mengatakannya."
Ah, benar juga. Mungkin keduanya sudah tahu perihal jantungnya. Bukan sayang atau perhatian, keduanya hanya merasa kasihan pada dirinya yang didiagnosis tidak akan hidup melebihi umur 20 tahun.
"Hari ini adalah ulang tahunmu, kan?"
Suara Sakura tentu membuat Sasuke menoleh, ia mengerutkan kening. Tampaknya pemuda Uchiha itu heran kenapa Sakura bisa ada disini dengan pakaian yang err... kurang pantas untuk berkunjung ke makam.
Sakura adalah gadis yang tidak pernah Sasuke duga masuk begitu saja ke ruang lingkupnya. Gadis aneh yang beberapa kali menyelamatkannya namun tidak pernah berkata jangan mati atau tetaplah hidup.
Mungkin juga Sakura merasa kasihan padanya mengingat gadis itu menghentikan upaya bunuh dirinya waktu itu.
"Mau ke taman bermain hari ini? Aku akan memboncengmu dengan motor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness for Sasuke
Fanfiction[On-going] Uchiha Sasuke hanyalah seorang anak laki-laki yang mengharapkan kebahagiaan. Akankah suatu hari ia akan mendapatkan kebahagiaannya? Disclaimer Masashi Kishimoto Write : NLatifah