2. Nii

302 47 12
                                    

"Kau merebut ibu dariku. Ah tidak, kau merebut ibu dari kami semua. Apalagi wajahmu copy-an beliau. Setiap kali melihatmu, rasanya aku ingin mencabik-cabik wajahmu sampai hancur."














サスケの幸せ
Happiness for Sasuke


Hanya kebahagiaan yang ia harapkan. Akankah ia bisa mendapatkannya?












*
-

Anak kecil yang dulunya begitu mudah menangis dengan berbagai penderitaan yang ia terima setiap hari kini sudah tumbuh. Menjadi seorang pemuda tampan dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Ia memang menggunakan seragam putih seperti para siswa biasanya, yang membedakan hanyalah ia menggunakan kaos hitam panjang tipis hingga menutupi lengan di balik seragam putih lengan pendeknya.

Dia adalah Uchiha Sasuke.

Ia terus berjalan lurus melewati lorong-lorong begitu sampai di sekolah. Mengabaikan orang-orang yang menatapnya seraya berbisik satu sama lain, ia bahkan mengabaikan mereka seakan tidak terganggu dengan ekspresi ngeri mereka.

Mata onyx-nya menatap sebuah ruangan yang biasa ia kunjungi, itu adalah ruang UKS.

Mengambil kotak P3K, dengan tenang Sasuke membersihkan lukanya di dahinya menggunakan alkohol dengan bantuan cermin besar di ruangan itu. Pantas saja orang-orang berbisik saat melihatnya. Sasuke tidak sadar kalau lukanya cukup parah hingga darahnya mengalir ke pipinya. Saat mengoleskan obat merah, pintu ruangan terbuka.

Disana, ada seorang lelaki dewasa dengan rambut hitam panjang mengerutkan kening. Ia menghela nafas melihat begitu Sasuke. "Kali ini apa penyebabnya, Sasuke?" tanyanya.

"Jatuh dari tangga," jawabnya. Sasuke dengan tenang membalut luka di kepalanya menggunakan perban.

Orochimaru, orang yang merupakan guru Kimia sekaligus penjaga UKS itu menghela nafas. Sejak Sasuke masuk ke KHS, ia sudah mengenalnya sebagai siswa yang langganan datang ke ruang kesehatan dengan berbagai macam luka. Terkadang ia datang dengan luka lebam, bibir sobek, ataupun yang lainnya. Ditambah hari ini ia terluka di kening dengan darah yang mengalir cukup banyak.

Dan Orochimaru yakin, itu bukanlah luka yang disebabkan karena ketidaksengajaan. Karena Sasuke bukanlah tipe siswa berandal yang suka berkelahi seperti gosipnya yang menyebar diseluruh KHS.

Bell tanda pelajaran dimulai terdengar menggema. Saat itulah Orochimaru mengambil buku paket dan beberapa data siswa. Matanya melirik Sasuke yang diam melamun di hadapan cermin.

"Jadwal pertamaku hari ini adalah kelasmu. Apa kau akan membolos, Sasuke?" tanya Orochimaru.

Sasuke menggeleng. Ia meraih tasnya dalam diam dan hendak mengikuti langkah gurunya itu menuju kelas. Lorong koridor tampak kosong, para siswa sudah ada di kelasnya masing-masing.

Disaat ia melamun sambil berjalan, Sasuke hampir saja menabrak tubuh gurunya saat Orochimaru tiba-tiba menghentikan langkahnya. Mata onyx itu ikut memandang ke arah dimana gurunya menatap.

Seorang gadis, ia dengan mudah melakukan parkour melewati tembok pagar sekolah. Rambut merah mudanya berkibar saat ia melompat, mendarat dengan selamat ke tanah. Sementara itu lelaki berambut kuning cerah tampak menggerutu di belakangnya, kelihatannya ia kesulitan memanjat pagar.

"Sakura-chan aku tidak bisa..." laki-laki dengan tiga kumis dipipinya itu merengek. Ia memegangi pagar yang baru ia panjat setengah dengan susah payah.

"Ah, baka!" Gadis itu menggerutu. Keningnya berkerut dalam dan ia bercak pinggang. "Cepatlah sebelum kita ketahuan satpam, Naruto!"

Happiness for Sasuke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang