"Sebelum mati, mau bersenang-senang denganku dulu, Uchiha Sasuke?"
サスケの幸せ
Happiness for SasukeHanya kebahagiaan yang ia harapkan. Akankah ia bisa mendapatkannya?
Sasuke menatap gadis merah muda yang entah datang dari mana itu. Sakura tampak santai mengupas kulit berbagai buah dari keranjang yang Tsunade bawa untuknya tadi pagi. Dengan pisau kecil yang dia rebut dari tangannya saat ia lengah sebelumnya, Sakura tampak fokus mengupas buah-buahan itu.
Gadis yang aneh. Untuk sesaat, Sasuke terkejut mengingat dirinya sedikit terpesona pada wajah cantik gadis itu hingga lengah akhirnya.
Ini pertama kalinya ada seseorang yang mendekatinya dan masuk kedalam ruang lingkupnya begitu saja. Tanpa syarat dan tanpa maksud tertentu.
Apa katanya tadi?
"Sebelum mati, mau bersenang-senang denganku dulu, Uchiha Sasuke?"
Bersenang-senang? Kata itu tidak pernah ada di dalam hidupnya yang monoton ini. Baginya, kata bersenang-senang dan bahagia hanyalah ada dalam kamus. Sudah lama sekali ia tidak memiliki emosi itu, atau mungkin ia sudah melupakannya.
Meskipun ia pernah berharap kebahagiaan dimasa lalu.
Namun baginya sekarang, kebahagiaan hanyalah hidup tanpa beban pikiran, bernafas tanpa kesakitan, dan hidup tanpa ada yang melayangkan pukulan serta tatapan sinis dari orang lain serta kehadiranmu diterima oleh orang-orang yang kau sayangi.
Dan itu adalah kehidupan yang tak pernah ia miliki dan jumpai sepanjang hidupnya ini.
Ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang mengajaknya bersenang-senang begitu saja dengan ekspresi lepas seakan tidak memikirkan apapun. Selama ini, ada banyak orang yang enggan dekat dengannya terlepas dari latar belakang keluarganya ataupun karena gosip aneh yang mengelilinginya.
Haruskah ia tersenyum sekarang meskipun ia tidak ingin?
Sakura adalah orang pertama yang memperlakukannya dengan baik tanpa menyakitinya selain Orochimaru dan Tsunade dihidupnya sekarang.
"Nee, sudah jam makan malam," Sakura melirik jam di pergelangan tangannya begitu acara mengupas buahnya selesai. "Kau bilang ingin Yose-nabe sebelumnya, kan? Aku akan ke kantin rumah sakit dan membelinya sekarang."
Lamunan Sasuke buyar, ia mengerutkan kening. "Kapan aku bilang ingin?"
Kini Sakura menatap Sasuke dengan alis terangkat. Ia mengambil kesimpulan begitu saja dari percakapan mereka sebelumnya. "Tadi. Kau menyarankanku makan Yose-nabe, kan? Sudah jelas itulah yang kau inginkan mengingat itu yang kau pikirkan."
Sasuke mengusap wajahnya kasar. Gadis itu ternyata seenaknya sendiri dan mengambil kesimpulan tanpa bertanya padanya. Sekarang Sasuke yakin dia gadis yang keras kepala.
Sakura mengambil pisau kecil pemotong buah yang sedari tadi ia pakai, dan itu tidak luput dari pandangan onyx hitam pemuda di atas ranjang. "Apa?" Tanya Sakura galak. "Kau berhutang padaku, kan? Aku hanya memastikan kau akan membayar hutangmu dan tidak menghilang tanpa tanggung jawab."
Pemuda itu mendengus dan melambaikan tangannya seakan mengusir Sakura. "Sekalian jus tomat."
"Kau maniak tomat?" Tanya Sakura, ia tampak tidak percaya dengan apa yang Sasuke katakan.
Merasa terganggu dengan tatapan aneh Sakura, Sasuke menatapnya sinis dan berdecak. "Urusai. Pergi sana!"
"Hai, hai." Dengan ekspresi malas, Sakura berjalan menuju pintu dan langsung menutup pintunya begitu sudah di luar. Ada Itachi yang sedang berada di kursi tunggu luar ruangan dengan wajah datar, ia duduk dalam keheningan seraya fokus pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness for Sasuke
Fanfiction[On-going] Uchiha Sasuke hanyalah seorang anak laki-laki yang mengharapkan kebahagiaan. Akankah suatu hari ia akan mendapatkan kebahagiaannya? Disclaimer Masashi Kishimoto Write : NLatifah