Tsunade menatap cemas ke arah Sasuke yang sedang tertidur. Lelaki itu tertidur dengan lelap namun wajahnya tampak pucat.
Ini sudah dua hari sejak Sasuke terbaring disini. Kondisinya lumayan membaik namun Tsunade tidak bisa membiarkannya keluar dari rumah sakit untuk sekarang, setidaknya sampai dua hari kedepan.
Tsunade tahu tentang anak itu sejak ia masih balita karena Tsunade lah yang mengurus proseri kelahiran sang bungsu Uchiha. Selama yang ia ketahui, Sasuke adalah anak yang kuat meskipun kondisi tubuhnya seringkali memburuk. Sasuke adalah anak yang ceria ketika ia masih kecil, meskipun kondisi tubuhnya tidak baik-baik saja. Namun seiring berjalannya waktu anak itu berubah menjadi datar dan pintar menyembunyikan perasaannya.
Menginjak remaja, Sasuke adalah anak yang tenang dan bersikap seperti biasa seakan tidak ada apapun. Dia tampak baik-baik saja seakan menjalani hidup yang santai tanpa beban pikiran.
Namun, setelah dua hari yang lalu... Sasuke akhirnya mengungkapkan pikirannya.
"Kenapa aku harus bertahan hidup?"
"Dengan tujuan apa aku harus tetap hidup?"
Tak pernah sekalipun dalam pikiran Tsunade kata itu akan terlontar dari bibir sang bungsu Uchiha. Anak itu telah kehilangan harapannya untuk hidup, dan ia tidak punya tujuan ataupun impian untuk tetap hidup.
Sejak di rumah sakit, seberapa kerasnya Tsunade berusaha mengajak Sasuke bicara atau menghiburnya... itu semua sia-sia. Anak itu hanya diam dan menatapnya datar tanpa ekspresi seakan patung manekin.
Dan itu membuat Tsunade semakin takut.
Jujur saja, rasanya Tsunade merasa jengkel. Tidak habis pikir dengan keluarga Uchiha yang terus mengabaikan Sasuke, tidak ada satupun yang datang untuk menjaga ataupun sekedar mengunjungi pemuda itu selama ia disini. Apalagi melihat kelakuan Fugaku yang bersikap sok sibuk, juga Itachi yang sok tidak peduli dan Akashi yang bahkan tidak menganggap Sasuke ada.
Tidak bisakah tiga orang itu melupakan masa lalu? Lagipula Sasuke tidak bersalah dan ia hanyalah anak yang tak tau apa-apa.
Mental Sasuke sudah rusak.
Dan anak itu tidak bisa ditinggalkan sendirian untuk saat ini.
Atau hal buruk mungkin akan terjadi.
サスケの幸せ
Happiness for SasukeHanya kebahagiaan yang ia harapkan. Akankah ia bisa mendapatkannya?
Gadis yang masih menggunakan seragam sekolah itu berlari secepat mungkin begitu mendapat informasi dari resepsionis. Jantungnya berpacu kencang, ia berlari secepat yang ia bisa dengan pikiran yang penuh kekhawatiran akan saudaranya.
BRAK!
"SASORI-NII!"
Sasori yang sedang menatap buku di tangannya menoleh. Tepatnya pada Sakura yang tampak kelelahan dengan nafas terengah-engah dan keringat bercucuran disana-sini. Sepertinya adiknya itu datang terburu-buru, ia bahkan belum sempat mengganti seragam sekolahnya.
"Hai, Imouto-chan," pria merah imut itu tersenyum lebar, tidak mengidahkan tatapan setajam laser sang adik.
"AKU DENGAR KAU KECELAKAAN BERSAMA DEIDARA-NII. TAPI APA APAAN INI?!"
Deidara yang kakinya di gips hanya bisa nyengir. Memang benar ia dan Sasori kecelakaan, namun itu bukanlah kecelakaan parah hingga mengancam nyawa mereka. Lihatlah, Sasori bahkan sedang duduk santai di kursi samping ranjangnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness for Sasuke
Fanfiction[On-going] Uchiha Sasuke hanyalah seorang anak laki-laki yang mengharapkan kebahagiaan. Akankah suatu hari ia akan mendapatkan kebahagiaannya? Disclaimer Masashi Kishimoto Write : NLatifah