➿TheRa-17➿

7.2K 800 59
                                    

AYOOOOO VOTENYA GUUUUUYSSSS!

JANGAN SIDER TERUS! Minimal ya vote lah.

200 vote dan 50 komen, ayo vote diawal atau diakhir chapter!

Happy Reading

Ini kali pertama Theo kembali ke kantor setelah 8 bulan ada di mansion Dira, kini status Theo kan pacar Dira, hehe.

Theo merengek mau ikut ke kantor setelah tau Qina juga ada di kantor, jadi Theo gak bakal biarin Qina deket-deket sama Dira.

Theo bawa Tera juga, pakai tas gendong bayi bagian depan.

"Wih Theo, udah punya anak aja lo!" Cerocos Gerry saat melihat Theo ada di cafetaria kantor.

Theo terkekeh pelan, dia asik mengelus rambut Tera "Iya, anak aku sama Dira," jawab Theo yang membuat seisi cafetaria menggaungkan kata 'hah' secara bersamaan.

Mereka langsung berkerumun mendekati Theo "Maksud nya, lo nikah sama buk Dira!?" Seru Gilang kaget.

Theo tertawa semakin kuat "Enggak, bercanda aja aku tuh, ini keponakan Dira, namanya Tera, aku yang urus, gitu loh." Semuanya langsung menggaungkan kata 'Oh' yang panjang.

"Eh tapi, lo sama buk Dira, hubungannya apaan? Kok bisa lo ngurus keponakannya?" Tanya Gema.

Pipi Theo langsung memerah, dia menunduk pelan lalu tertawa kikuk.

"Pacaran, baru jadian semalam," jawab Theo dengan senyum malu.

Seisi Cafetaria langsung menggaungkan kata 'Cie' yang panjang.

Mereka tak mengira kalau Theo akan pacaran sama bos diktator mereka, sungguh diluar jangkauan BMKG.

Sementara Theo di Cafetaria bersama Tera, Dira sendiri ada di ruangannya bersama Qina dan 2 orang klien.

"Jadi, perempuan ini yang bakal jadi Brand ambassador?" Wanita 26 tahun bernama Levaya Alloma itu bertanya seraya menunjuk kearah Qina.

Dira mengangguk "Iya, dia bakal jadi model untuk 4 bulan kedepan," jawab Dira seraya melirik kearah wanita berdress ketat yang ada disebelah Levaya.

Wanita itu sedari tadi memeluk lengan Levaya manja.

"Anu, Lev, sorry nih, kita skip soal kerjaan, gue kepo, itu yang disebelah lo, sekretaris baru?" Tanya Dira penasaran dan to the point.

Levaya tertawa pelan "Dia yang lo maksud?" Tanya Levaya seraya menunjuk kearah wanita disebelah Levaya.

Anggukan Dira berikan, kepo banget serius.

"Iya dia sekretaris gue, selingkuhan gue juga," ujar Levaya mulai bergosip.

Dira terkesiap "Lo selingkuh dari si Nelzo? Wih gila, tuh lakik kan tempramen banget, mana obses lagi sama lo, kalau ketauan selingkuh, bisa mati tuh perempuan disebelah lo," cerocos Dira.

"Dia mah laki-laki Dir, namanya Keylo, cuma ya gitu, dia suka nyamar jadi perempuan, dan lagi dia mau gue dominasi, kalau sama Nelzo kan gak bisa, lo tau gue dominan dan gue benci diatur, gue jadian sama Nelzo aja karena tuh orang ngancem bakal bundir."

"Ish, selera lo boti ya?"

"Ya gitu deh, dia bukan boti, submissive, kalau boti mah jelas belok."

"Iya juga sih, eh tunggu, Keylo kan adek si Nelzo!!"

Levaya tertawa lepas mendengar kekagetan Dira, Levaya itu adik tingkat Dira dulu di kampus, Dira tau banget kisah cinta Levaya sama Nelzo itu penuh pemaksaan.

Nelzo begitu terobsesi pada Levaya sampai mengancam akan bunuh diri, jadi Levaya terpaksa menerima Nelzo agar pria itu tetap hidup.

Tapi tetap aja Levaya butuh submissive karena dia dominan, sementara Nelzo juga dominan, dan jadilah bentrok sehingga Levaya tak mampu menyukai Nelzo.

Lalu muncul Keylo yang sesuai dengan tipe Levaya, dan kebetulan Keylo itu duluan yang godain Levaya dan ngajak selingkuh, jadi ya gas deh.

Salah sih, tapi mau gimana lagi, Levaya cintanya sama Keylo.

Dira bakal tutup mulut, dia juga gak mau ikut campur dalam urusan percintaan orang.

Sementara percintaan Dira baru dimulai.

Bersambung

The Man Who Can Lactating [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang