part 3

904 72 0
                                    

ARGALA NAVENDRA

"Kita terlalu banyak menuntut hingga merasa kekurangan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita terlalu banyak menuntut hingga merasa kekurangan"

~ ARGALA ~

Keesokan paginya demam Gala sudah turun, ia sudah bangun sedari tadi pagi ia juga sudah bertanya pada orang yang menolongnya..

Flashback onn
.
.
Cahaya matahari mulai masuk melalui celah gorden yang tidak terlalu rapat, silau cahayanya mampu mengusik tidur seorang remaja yang sedang tertidur pulas karna efek obat yang diminumnya semalam.

"Eggghh.... " Gumamnya dengan mata yang dipaksa terbuka.

" Gue dimana dah..? "

" Semalem yang ngomong sama gue siape yaa?" Herannya karna semalam dia masih setengah sadar.

"Tungguin aja lah... Nanti juga dateng sendiri" Ucapnya kembali membenarkan posisi tidurnya ia ingin melanjutkan tidur lagi.

Tapi sebelum ia menutup mata pintu lebih dahulu terbuka dan datanglah seorang wanita yang menolongnya kemarin dengan sebuah nampan berisi makan dan air mineral.

Ceklek... Suara gagang pintu terbuka...
"Ehh... Kamu sudah bangun?" Tanyanya saat melihat Argala telah membuka mata. Ia mendekati Argala dan bertanya beberapa hal.

"Kamu masih pusing? " Lanjutnya sembari meletakkan nampan yang ia bawa tadi ke nakas samping tempat ia tidur.

"Enggak terlalu, tante"

"Emghh... Tan makasih udah mau nolongin aku kemarin" Lanjutnya

"Iya, kalo boleh tau.. Nama kamu siapa bang? " Tanyanya

Degg!

*mati nih gue... Gue kaga tau ni raga namanya siape... Apa gue jawab nama asli gue aja ya? * batinnya saat mendapat pertanyaan yang ia sendiri bingung akan jawabannya.

"Eemm, nama saya Lio tante"

"Kalau boleh tau sekarang saya dimana ya tan? " Tanyanya

"Ibu kemarin nemuin kamu pingsan dipinggir jalan, karna ibu nggak tau rumah kamu jadi ibu bawa kamu kesini, ke panti asuhan yang ibu kelola."
Jawabnya sembari menjelaskan apa yang terjadi kemarin pada Lio.

"Sekarang ibu mau tanya, kemarin kamu kenapa bisa sampai pingsan, dimana rumahmu, atau Nomor HP orang tuanmu biar ibu bisa ngabarin mereka, mereka pasti khawatir kamu nggak pulang semalam."
Hening sesaat sebelum lio kembali bersuara.

"Kemarin perut saya sakit nggak punya uang buat beli makanan, saya juga nggak punya siapa-siapa. Ucapnya lirih hampir tak terdengar, tetapi masih bisa didengarkan ibu panti.

.
.
.
.
.

••POV KEDIAMAN NAVENDRA••

Suara ketukan sepatu terdengar mulai memasuki kediaman Keluarga NAVENDRA, dia adalah BAGAS NAVENDRA. Wajahnya sudah memerah tangannya mengepal kuat menggenggam Surat pemberitahuan dari sekolah anaknya.

"ARGALA!! "

"GALA!! "

Panggilnya mengelegar memenuhi ruang tamu. Tapi naasnya orang yang memiliki nama tersebut tidak kunjung datang dan digantikan kedatangan kepala maid dengan wajahnya yang ketakutan karna kemarahan tuan besar NAVENDRA.

"Kenapa kau yang datang! Mana anak itu? " Sentaknya menatap horor kepala maid itu.

"Maaf tuan, tuan muda Argala sudah seminggu lebih belum kembali ke kediaman ini" Terangnya seraya menunduk tidak berani mengangkat wajahnya.

Mendengar penyataan tersebut ia kembali berjalan menuju ruang kerjanya yang terletak di lantai atas, ia akan menghubungi asistennya dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda karna surat yang ia dapat.

"Tomi!, cari keberadaan Argala dan apa saja yang ia lakukan seminggu ini!!
Nanti malam harus sudah ada informasi tentangnya! "

"Tut" Panggilan ditutup sepihak olehnya tanpa mendengar jawaban dari sang asisten.

Ia tidak tau saja dibalik telepon itu ada Tomi yang sedang mengumpatinya habis habisan. Bisa-bisanya ia baru memasuki apartemen setelah pulang kerja sudah langsung ditelfon oleh atasannya yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri, dan apa tadi tugasnya? Mencari anaknya sendiri! Ia rasanya ingin memaki Bagas ia yang punya anak kenapa dia yang ikut repot mencarinya.



#NB : qoutes berasal dari Lee Donghyuk




18-2-24
18.18

ARGALA NAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang