part 8

1.1K 83 0
                                    

Argala Navendra

Argala Navendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kopi itu pahit yang manis itu hidupmu bukan hidupku.

~Argala~

"Bagaimana Tomi? Apa kau sudah
menemukan anak itu!"

"Hehehe... Udah Gas"

"Dimana dia? "

"Mall!"

Bagas yang mendapat informasi itu pun menyatukan alisnya bingung, pasalnya anaknya itu jarang memasuki mall biasanya ia akan memerintah orang saja. Dan apa ini ia bahkan membolos hanya untuk ke mall? Tidak seperti ARGALA NAVENDRA anaknya!

Yup sejak Bagas mengetahui anaknya kehilangan ingatan ia terus-menerus memerintahkan bawahannya mengikuti Gala, tapi dengan jarak yang cukup jauh karna ia sadar walaupun anaknya amnesia dia tetaplah Argala Navendra yang memiliki insting yang kuat.

Disisi lain.



"Ini sebenarnya si bos dimana dah,seminggu lebih nggak bisa di hubungin? "

"Mana nggak ada kabar sama sekali lagi"

Segerombolan anak muda tengah membolos jam pelajaran pagi ini, mereka memilih untuk mengisi perut mereka dengan gorengan mbok Ijah pemilik warung belakang sekolah.

Mereka biasanya akan tetap masuk pada jam pertama, tapi semenjak Argala tidak ada kabar mereka jadi malas untuk mengikuti pembelajaran.

Kalo kata Argala
"Nakal boleh, bodoh jangan"

" Tapi perasaan kembarannya si bos juga biasa aje,kaya kagak terjadi apa-apa dah? "

Herannya saat Argala tidak ada kabar tapi si Gale tetap masuk seperti biasanya. Nggak ada yang mencurigakan.

" Lu tolol apa gimana dah! "

" Si Gale mana pernah peduli ama adeknya sendiri, Gala dikeroyok didepan matanya aja dia kaga mau nolong!"

Yup sejak dulu Argala dan Argale memang tidak pernah akur, mereka hanya menjalani hidup sendiri-sendiri tanpa mau ikut campur. Walaupun itu adalah kembarannya sendiri.

"Mbok, es teh tawar 1! " Ucapnya mengalihkan pembicaraan tersebut, walaupun Argala tidak ada ia tetap menghormati perasaannya kalau mendengar perdebatan teman-temannya.

"Eh Vid lu kenapa suka teh tawar dah? " Tanya Kepin heran dari semua es kenapa harus es teh tawar pikirnya?

"Mau sebanyak apapun gua minum manis juga ga bakal buat idup gua manis! Jadi buat apa gue minum yang manis? "

Dia adalah David manusia yang membenci rasa manis karna menurutnya kepahitan di hidupnya tidak akan berubah, yang ada malah semakin bertambah.

"WOI... WOI.. Woy! " Heboh Kepin tiba tiba sembari mengeplak pundak Bara, hinga membuat bara mengumpat.

"Bangs*t apasih nyet!" Umpatnya sembari menghindari geplakan Kepin.

"Itu si bos gob*k!"

Ucapnya yang membuat seluruh atensi mata melihat kearah yang di tunjuk Kepin. Dan hanya terlihat motor Argala yang melaju dengan cepat melewati mereka.

"Kejar gobl*k! Malah diem aja! " Ucapnya berlari menuju motornya diikuti anggota yang lain.

"Mbok ini uangnya di atas meja!" Ucap salah satunya sebelum ikut berlari menuju motor yang terpakir disamping warung tersebut.

Laju motor mereka bisa dengan cepat mengejar Argala, tapi sangat sulit untuk mengimbanginya dan terjadinya ajang kejar-kejaran antara Argala dan Anggotanya sendiri.

Argala yang melihat banyak gerombolan genk motor yang mengejarnya cukup kaget apakah badan yang ia tempati saat ini memiliki musuh juga seperti kehidupannya yang dulu?

Ia memacu kuda besi itu dengan cepat, ia handal dalam hal ini! Ia adalah raja jalanan di kehidupannya yang asli.

Hingga sudah cukup lama aksi kejar-kejaran itu berlangsung, akhirnya Gala memberhentikan motornya tepat di taman yang cukup sepi.

Karna pikirannya jika terjadi baku hantam setidaknya tidak menggangu pengguna jalan mengingat yang mengejarnya cukup banyak!

Keberhentiannya disusul oleh segerombolan orang yang mengejarnya tadi. Mereka melepas helm full facenya dan terlihatlah wajah ngos-ngosan mereka yang lelah mengejarnya.

Mereka lelah helm full face ditambah kecepatan tinggi dengan waktu yang cukup lama mengejar argala cukup membuat nafas mereka tidak teratur.

"Lu pada siapa! " Ucap argala setelah puas melihat wajah ngos-ngosan mereka.

"HAH!!?"

Berbeda dengan Argala mereka hanya melihatnya dengan cengo sambil mengucapkan satu kata yang sama, yang membuat kata itu terdengar cukup nyaring.

18.05
26-5-2024

ARGALA NAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang