Part 10

900 70 3
                                    

ARGALA NAVENDRA

" Sudut pandang kita mungkin benar "tapi bukan berarti sudut pandang orang lain salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sudut pandang kita mungkin benar "
tapi bukan berarti sudut pandang orang lain salah.

~ Argala ~

"Kenapa dia menjadi lebih mengemaskan saat sedang sakit" Ucapnya sembari memandang wajah teduh milik Argala yang tengah terbaring lemah.

Akhirnya dia bisa memasuki panti asuhan ini setelah menjelaskan secara singkat kepada ibu panti siapa dirinya.

Dengan hati-hati ia mulai mengendong Gala yang tengah tertidur setelah minum obat tadi.

Keningnya mengkerut ia heran bukanlah adiknya ini sangat mudah terbangun tapi kenapa sekarang ia tidak bangun? Ahh mungkin karena Gala sedang sakit dan masih dalam pengaruh obat pikirnya.

Sebelum sempat keluar dari pintu ruang tamu sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Ehh... Lio sedang sakit! Biarkan dia disini dulu! "

"Tidak! " Ucapnya sembari melanjutkan langkahnya keluar dari panti.

Ibu panti hanya bisa terdiam melihatnya! Ia bisa apa? Walaupun ia masih merindukan Argala ia tidak mempunyai hak untuk memaksa Argala untuk tetap disini kan?

••POV KEDIAMAN NAVENDRA••

Tak.. Tak...Tak

Ketukan sepatu terdengar membuat atensi Argale teralihkan pada seseorang yang mulai memasuki kediamannya.

"Bang AL!! Lu pulang? Kok ga ngabarin si busett dah!"

"Btw dia kenapa bang? " Tanyanya saat melihat Alvin datang dengan Argala didalam gendongannya.

Dia ALVIN NAVENDRA kakaknya yang tengah menempuh pendidikan di Perguruan tinggi negeri semester lima. Dia jarang pulang tapi setiap pulang akan memberi kabar terlebih dahulu! Makanya Argale heran saat kakaknya tiba-tiba datang apalagi dengan Argala di gendongnya.

"Dia demam, sekarang dia tidur karna efek obat yang dia minum" Jelasnya sembari melangkahkan kakinya menuju kamarnya! Iya kamarnya! Bukan kamar Argala!.

"Bang! Yang pertama belum lu jawab elahh! Pulang kok nggak ngabarin?"

Langkah kaki yang tadinya mulai terdengar menjauh tiba-tiba terhenti saat mendengarkan perkataan adiknya itu.

"Bukankah kau cukup dewasa untuk mengingat aturan di mansion ini? Tinggalkan bahasa gaulmu itu ketika di mansion! Dan satu lagi berbicaralah lebih sopan sedikit!" Ucapnya sebelum melanjutkan langkahnya.

"Siap! Salah! " Balasnya dengan tangan sikap hormat. Ohoo dia cukup takut jika sudah memancing emosi abangnya, hukumnya serem uyy.



Waktu berlalu dengan cepat sang surya yang tadinya menyinari bumi tergantikan dengan gelapnya malam.

Lenguhan keluar dari mulut mungil Argala, tunggu! Apa ini! Mulutnya seperti tersumpal sesuatu! Matanya terbuka dengan cepat, seketika nyawanya terkumpul sepenuhnya.

Tak!

Tangannya menyentuh sesuatu di mulutnya dan mengambilnya.

"What the FU*K! " Umpatnya dengan suara yang menggelegar, apa ini! Mulutnya tersumpal dengan cavier bayi! Penghinaan besar pada seorang KETUA CARBERUS!

Dan tunggu! Dimana lagi ini? Kamar yang sangat menyilaukan mata dengan cat kuning emas dengan ranjang King size yang di pesan khusus dengan corak khas kerajaan bukan hanya itu! Semua barang yang didalam kamar ini mayoritas berwarna emas!

"Gua kemane lagi ni?" Ucapnya saat mengamati kamar yang ia tempati sekarang.

"Anjir! Nyasar lagi gue!"

"Bang*t!"

"Tai! "

Umpatnya frustasi.

Tanpa sepengetahuannya sedari tadi ada yang mendengar semua umpatannya dibalik dinding.

"Sudah puas mengumpat?"

Degg...

Glek..

Suara datar dan dingin itu mampu membuatnya kaget karna seseorang tiba-tiba sudah berada tepat dibelakangnya tanpa ada suara pintu yang terbuka.

*Emhh mampus! Jurig mana lagi ni!* batinnya.





07-07-2024
13.23

ARGALA NAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang