Tujuh Pangeran Aya

Part 12-Temenan?

Happy Reading

*****

Sudah tiga hari Aya dirawat di rumah sakit pasca menjadi korban tabrak lari. Aya sudah di perbolehkan pulang dan sekarang pun ia sudah berada dirumah.

Gadis itu terlihat sedang tiduran di atas karpet yang berada di ruang tengah, tiba-tiba saja suara ketukan pintu membuatnya harus bangkit dari tidurannya.

Ia pun berjalan menuju pintu utama rumah besar itu untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Ngapain lo?" tanyanya saat membuka pintu dan ternyata yang datang adalah Nendra, teman sekelasnya.

"Mau jenguk lo," jawab Nendra.

"Gue udah sembuh, lo kelamaan jenguknya!" cibir Aya melipat tangannya di dada dan membuang wajahnya ke arah lain.

"Gue bawain lo coklat. Lo suka coklat kan?" tanya Nendra sambil memberikan satu dus kecil yang berisi coklat ke Aya.

"Lo serius?" tanya Aya menatap dus kecil itu.

"Iya, lo suka coklat, 'kan?" Aya mengangguk sebagai jawaban.

Aya menerima dus kecil itu. Dengan cepat tangannya memastikan apakah benar coklat atau Nendra yang membohonginya. Saat dibuka ternyata benar saja, isinya full coklat Silverqueen.

"MAKASIH NENDRA JELEK!"

"Ayo masuk dulu," ajak Aya sambil menggandeng tangan Nendra dan tersenyum manis.

"Gue masih ada urusan lain, Na. Gue bawain coklat ini aja, gapapa, ya?"

"Eum, oke deh."

Aya melepaskan tangannya yang tadi sempat menggandeng Nendra. Ia memandangi Nendra yang berjalan menuju motor yang terparkir di luar gerbang.

Nendra menaiki motornya dan memakai helmnya. Sebelum melajukan motornya, Nendra membuka visor helm full face nya itu.

"DAH! NANA CANTIK, CEPAT SEMBUH YA!" pekik Nendra lalu langsung melajukan motornya.

"Nana? Cantik?" gumam Aya.

"BUNDA, AYA DIBILANG CANTIK!!" pekik Aya melompat-lompat kegirangan. Akhir-akhir ini Nendra memang sering membuatnya salah tingkah.

*****

Leondra sedang berada di taman. Ia sedang memikirkan tindakannya tiga hari yang lalu. Antara senang atau sedih. Ia juga manusia, ia memiliki hati. Saat melihat korban yang ia tabrak pingsan dengan darah yang bercucuran membuat hatinya teriris. Apalagi korban yang ia tabrak itu perempuan.

"Leo."

Seketika lamunan Leondra buyar saat ada yang memanggil namanya. Tanpa menoleh ke belakang, seseorang yang tadi memanggilnya kini sudah berada di sampingnya.

"Lo yang nabrak adek gue, 'kan?"

"Ya."

"Setelah lo bikin Adek gue trauma dalam hal menyebrang, apa lagi yang akan lo lakuin sama Adek gue ataupun keluarga gue?" tanya Jarrel. Ya, Jarrel lah yang tadi memanggil Leondra dan yang sekarang berada di samping Leondra.

"Gue nggam bisa kaya gini."

"Gue nggak mau punya musuh di hidup gue. Gue mau hidup gue tenang tanpa adanya musuh ataupun orang yang benci sama gue."

"Jadi mau lo yang kaya gimana? Gue juga nggak mau Rel kaya gini, tapi disisi lain, rasanya gue benci sama kebahagiaan yang lo punya."

"Gue iri sama kebahagiaan lo Rel, gue iri sama keluarga lo yang bahagia termasuk kedua orangtua lo. Gue pengin punya keluarga kaya lo,"

"Tapi gue bisa apa? Orangtua gue udah pisah dan gue tinggal disini sendirian," ucap Leo tertawa hambar meratapi nasibnya. Pada usia tujuh tahun orangtua Leondra selalu bertengkar dan hingga akhirnya pisah saat Leondra berusia tujuh belas tahun.

"Gue manusia Rel, gue punya hati. Waktu gue nabrak amAdek lo gue bener-bener nggak tenang, di tambah, lihat darah yang bercucuran di keningnya."

"Gue mau kita temenan." Tanpa basa-basi, Jarrel langsung mengucapkan sepatah kata yang membuat Leondra menatap aneh pada dirinya.

"Gue mau kita temenan. Lo berhenti ngelukain keluarga gue dan gue bakal bantu lo nyari orangtua lo, lalu gue bakal bantu mereka biar rujuk."

"Mereka udah punya pengganti?" tanya Jarrel.

"Maybe, belum," jawab Leondra.

"Permintaan lo, gue pikirin dulu."

*****

Gimana untuk part 12?

Leondra mau ngga ya temenan sama Jarrel?

udah segitu dulu,vote komen jangan lupa.jangan baca doang.

babay lovyuuu.

ig ku:dwi.sbrina07

tiktok: dwisbrina4