Mau sefatal apapun kesalahan perempuan,
jangan pernah coba-coba untuk bentak dia.
Karena, hati perempuan lebih rentan hancur dibandingkan dengan kaca.
-Ikala Mahesa Dirgantara -HAPPY READING ALL 💖
*****
Saat ini, seluruh murid sekolah SMA Nusantara 01 sedang melakukan ujian semester satu. Sebentar lagi mereka akan melakukan bagi raport dan setelah itu libur dua Minggu atau lebih.
Jasta terlihat meminta jawaban dari temannya. Tadi malam cowok itu sudah belajar mati-matian, tetapi pelajaran yang ia pelajari tadi malam sama sekali tidak ada di soal ujian yang sedang ia kerjakan.
Sedangkan disisi lain Aya di kelasnya, ia duduk santai karena telah selesai mengerjakan ujiannya. Gadis itu tampak sangat bahagia karena semua ujian yang ia kerjakan sangat amat mudah.
Beberapa menit kemudian, bel istirahat pun berbunyi di mana seluruh murid SMA Nusantara 01 istirahat dan mengumpulkan ujian mereka. Ada yang sudah siap, ada yang belum siap dan bahkan ada yang sama sekali tak mengerjakan.
Aya yang biasanya istirahat bersama Haura, tetapi kali ini bersama Nendra karena Haura pergi ke kantin bersama Cakra.
"Ndra."
"Hm?" sahut Nendra.
"Lo, baik-baik aja, 'kan?"
Saat ini mereka berdua tengah berada di kantin, melahap bakso yang baru saja dibawakan oleh Ibu kantin. Dan tiba-tiba saja Aya menanyakan hal itu, membuat Nendra kebingungan.
"Kenapa nanya gitu? Emang selama ini gue ngga baik-baik aja?" tanya Nendra.
"Ngga-ngga, lupain aja," ujar Aya.
"Libur nanti, lo mau ke mana?" tanya Nendra, pada Aya yang tengah sibuk mengunyah bakso besar dalam mulutnya.
"Pantai," jawab Aya setelah menelan habis baksonya.
"Ooh...,"
Hampir saja gadis itu keceplosan ingin menanyakan kembali pada Nendra. Aya hanya tidak ingin membuat Nendra kembali merasakan sakit, karena beberapa hari lalu Nendra baru saja menceritakan keluarganya pada Aya.
"Tadi malem belajar?"
"Belajar dong, makanya tadi gue duluan yang siap!" seru Aya merasa bangga.
"Pinter." Nendra mengusap pucuk kepala Aya sambil tersenyum manis. Sedangkan sang empu, ia berusaha mati-matian menyimpan senyum manisnya. Ah, Aya benar-benar salah tingkah sekarang!
"Senyum aja, nggak usah malu-malu."
Lantas Aya langsung tersenyum manis pada Nendra. Nendra yang gemas dengan senyum manis itu lantas mencubit pipi chubby Aya.
"Aya!" sapa seseorang lalu mengambil duduk di samping Aya. Dia adalah teman sekelas Aya, namanya Jafico.
"Eh, Jafico," ujar Aya.
"Lagi apa di sini?" tanya Jafico. Suara cowok itu terdengar sangat lembut membuat Nendra sangat geli. Ingin sekali rasanya Nendra melemparkan Jafico ke lautan dalam sana!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Pangeran Aya
Fiksi RemajaMereka semua adalah anak Bayu dan Mawar. Banyak tetangga yang bilang bahwa Mawar adalah seorang ibu yang sangat hebat, yang bisa melahirkan 8 anak dalam waktu yang sangat dekat. Kepo gimana kelanjutannya? Cus langsung baca.