Part 20-Aya Egois, Ya?

107 11 0
                                    

Alo, aku kembalii.

Happy Reading

*****

Malam ini ada sesuatu hal yang ingin Aya beritahu pada keluarganya. Jujur saja, ia sangat malu untuk memberitahu sesuatu pada mereka. Tetapi, daripada di pendam dan membuatnya gila sendiri, lebih baik gadis itu memberi tahu pada keluarganya sekarang.

Belum memulai omongannya, gadis itu sudah senyum-senyum sendiri layaknya orang-orang yang sering berbicara sendiri. Ya, yang tak lain dan tak bukan adalah orang gila.

"Gila." Jevan melihat Aya dengan tatapan aneh.

Sontak hal itu mendapatkan tatapan tajam dari Aya. Bukannya takut, mereka semua malah gemas dengan wajah Aya yang sangat lucu di mata mereka. Bahkan Jevan saja menanggapi hal itu dengan tertawa kecil.

"Gue sebenernya udah tahu apa yang mau di bilang Aya," ucap Cakra. Ia dan Jasta memang sudah mengetahui apa yang ingin Aya katakan malam ini. Mereka sudah di beritahu dua hari yang lalu.

"Spoiler dong, Cak," celetuk Hesa.

"Tentang cowok."

"Pantes daritadi kaya orang gila." Cibiran Rakhsan barusan bukan mendapat tatapan tajam dari Aya melainkan Aya yang kembali senyum-senyum. Benar-benar seperti orang gila.

"Aya lagi suka sama seseorang." Final gadis itu atas pertanyaan Ayah, Bunda, dan Abang-abangnya.

"Nendra?" tanya Mawar.

"BUNDA JANGAN SEBUT NAMA DIA!"

"NANTI AYA bisa terbang..." Setelah mengatakan itu, Aya berlagak seperti orang pingsan membuat keluarganya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.

"Nendra orangnya yang mana? Kalian udah pacaran?" tanya Maja. Ia memang belum mengetahui siapa Nendra.

"Enak aja, Aya belum pacaran sama dia," jawab Aya.

"Aya nggak tahu kapan, tapi dia pernah bilang kalo dia suka sama Aya. Terus Aya bilang, Aya nggak suka sama dia,"

"Terus?"

"Terus kata dia, dia bakalan nunggu kapan Aya bakal suka sama dia."

"Satu sekolah, 'kan?" tanya Jarrel.

"Iya," jawab Aya.

"Cakra, Jasta, kalian bantu deh. Bantu biar Nendra tahu kalo Aya udah suka sama dia," ujar Jarrel.

Aya yang mendengar menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Entahlah, ia benar-benar salah tingkah sekarang. Apalagi mengingat momen ia bersama Nendra yang membuatnya ingin terbang.

"Kalo kalian pacaran bilang. Awas aja diem-diem, Kakak nikahin langsung kamu."

"Kalo dia bikin senyum yang selalu merekah di wajah lo hilang, nggak akan ada kata maaf untuk dia."

"Bener, gue datengin tuh rumah dia sambil bawa bom!" seru Jarrel melanjutkan ucapan Jevan. Sontak hal itu mengundang tawa dari mereka semua.

Tujuh Pangeran AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang