Happy Reading 💖
*****
Setelah kejadian tadi malam, Aya jatuh sakit yang membuat Hesa benar-benar merasa bersalah dan Bayu mengancam akan memotong uang jajannya jika hal itu terulang kembali.
Saat ini Hesa tengah berjalan menuju kamar Aya dengan nampan yang berisi bubur, minum, serta obat untuk Adik bungsunya itu. Biarlah Hesa yang akan mengurus Aya selama sakit ini untuk menebus kesalahannya.
"Na.."
Aya yang mendengar itu menoleh ke arah pintu. Dengan jalan yang sempoyongan, Aya pun pergi membuka pintu kamarnya.
"A'a masuk ya? Kamu makan bubur terus minum obat."
Aya mengangguk tanda mengiyakan. Dengan senang hati, Hesa pun masuk ke dalam kamar Aya lalu meletakkan nampan itu ke atas nakas.
"A'a minta maaf ya, Dek?" tutur Hesa sambil menyuapkan se sendok bubur yang di bikinkan sang Bunda pada Adik perempuannya.
"Aya masih kesel," ucap Aya yang membuat Hesa seketika melemas.
"Tapi Aya udah maafin A'a ganteng kok. Yang penting, jangan pernah mengulangi kesalahan yang sama. Kita harus belajar dari kesalahan itu."
Hesa mengacak rambut Aya gemas. Gini-gini, ternyata Adik perempuannya itu bijak dalam berkata. Mungkin ini karena efek sedang sakit.
"A'a takut, Dek,"
"Takut?" beo Aya.
"Di amuk Jarrel," jawab Hesa sambil meletakkan mangkuk yang masih tersisa bubur itu ke nampan dan mengambilkan minum serta obat untuk adiknya itu.
"Aya bisa tutup mulut kalau soal ini, tapi yang lain nggak tahu."
Setelah mengatakan itu, Aya pun meminum obat yang di berikan Hesa.
"Kamu istirahat lagi ya, A'a mau taro ini di belakang." Setelah itu Hesa pergi menuju dapur untuk mencuci mangkuk dan gelas yang baru saja di pakai.
Suara bell dari luar gerbang membuat fokus Hesa yang sedang mencuci mangkuk teralihkan. Dengan cepat Hesa membilas mangkuk dan gelas itu dan menyusunnya ke rak piring. Kemudian ia berlari cepat untuk membuka gerbang.
"LOH?!"
"Nggak usah kaget. Minggir, gue sama Rakhsan capek, mau istirahat," ucap Maja lalu pergi masuk ke dalam rumah bersama Rakhsan meninggalkan Hesa yang masih tercengo melihat kepulangan mereka.
Hesa cepat-cepat menutup kembali gerbang itu lalu mengejar dua anak paling tua.
"Jangan nanya-nanya dulu, kita mau istirahat."
*****
Jam sudah menunjukkan pukul 14:56 yang artinya sudah jam tiga kurang. Cakra dan Jasta belum pulang karena ada latihan. Cakra latihan basket dan Jasta latihan futsall.
Sudah berleha-leha sejak pagi hingga sore ini, Maja mencari keberadaan sang Bunda Mawar dan keberadaan Adik-adiknya yang lain.
"Sa, Jarrel kenapa nggak ada kelihatan dari tadi?" tanya Maja yang tak menemukan batang hidung Jarrel sejak ia pulang tadi sampai sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Pangeran Aya
Fiksi RemajaMereka semua adalah anak Bayu dan Mawar. Banyak tetangga yang bilang bahwa Mawar adalah seorang ibu yang sangat hebat, yang bisa melahirkan 8 anak dalam waktu yang sangat dekat. Kepo gimana kelanjutannya? Cus langsung baca.