Happy Reading
*****
Hari ini Aya di antarkan sekolah oleh Jarrel. Biasanya, Aya akan berangkat bersama Cakra dan Jasta, tetapi karena Cakra dan Jasta masih belum diizinkan sekolah oleh Bayu, jadinya Aya berangkat sekolah di antarkan Jarrel.
"Semangat belajarnya Adek, Abang."
Saat ini Aya dan Jarrel menjadi pusat perhatian murid-murid SMA Nusantara 01. Banyak murid-murid yang terkagum-kagum dengan ketampanan seorang Jarrel Ajendra Dirgantara.
Padahal, Jarrel hanya mengenakan celana panjang, kaos polos, dan kaki yang beralaskan sendal jepit. Jarrel mengantarkan Aya ke sekolah dengan kendaraan roda dua yaitu motor, Aya yang memintanya.
"Aya masuk dulu, Abang hati hati," ucap Aya setelah menyalim Abang kelima nya itu.
Aya tidak perduli dengan murid-murid yang masih memperhatikannya. Ia tahu, pasti mereka sangat terkagum dengan abangnya, Jarrel. Jangankan mereka, Aya saja sangat kagum dengan tampannya wajah Abangnya itu.
Aya akui Jarrel memang setampan itu. Bahkan, dari ketujuh Abangnya, yang menurut Aya paling tampan adalah Jarrel mau bagaimanapun penampilannya.
Brugh
Aya tidak sengaja menabrak cowok saat tengah berjalan di koridor sekolah.
"Kalau jalan lihat lihat dong!" pekik Aya.
"Lo yang nabrak lo yang ngamuk," cibir cowok itu.
"Gue ngga pernah li--"
"Gue anak baru." ucap cowok itu cepat saat tahu Aya akan mengatakan apa.
*****
Pelajaran akan di mulai. Guru matematika yang akan mengajar di kelas Aya dan teman-temannya pun datang dengan murid laki-laki yang tak pernah terlihat sebelumnya, alias murid baru.
"Assalamualaikum anak-anak," ucap Bu Novi--guru matematika, lalu mendudukkan bokongnya di kursi guru.
"Waalaikumussalam bu..." jawab semua murid termasuk Aya.
"Dia?" gumam Aya.
"Kelas ini kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu," ucap bu Novi lalu di angguki murid baru itu.
"Perkenalkan nama saya Nendra Abimanyu, biasa di panggil Nendra. Saya pindahan dari SMA negeri satu Bandung. Salam kenal semua," ucap murid baru itu memperkenalkan dirinya secara cepat.
"Terimakasih. Kamu duduk di bangku yang berada di belakang Aya." Nendra yang merupakan anak baru itu mengangguk sambil berjalan ke arah bangku kosong yang di tunjuk oleh Bu Novi. Ia dan Aya akan bertetangga mulai hari ini dan seterusnya.
"Cowok, tiw tiw."
"Ganteng ya, kaya orang Jepang."
"Ganteng banget busyet, srepet."
Kira-kira begitulah kata-kata yang keluar dari mulut murid cewek yang berada di kelas Aya. Di saat semua sibuk dengan murid baru, Aya hanya sibuk dengan pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Pangeran Aya
Fiksi RemajaMereka semua adalah anak Bayu dan Mawar. Banyak tetangga yang bilang bahwa Mawar adalah seorang ibu yang sangat hebat, yang bisa melahirkan 8 anak dalam waktu yang sangat dekat. Kepo gimana kelanjutannya? Cus langsung baca.