Part 23-Tentang Masa Lalu si Sulung

83 8 0
                                    

HAPPY READING ALL 💖💖

*****

Sepulang sekolah, Aya memilih untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa ketika pulang sekolah, yaitu, tidur. Menurut gadis itu, hanya tidur yang bisa ia lakukan jika bingung ingin melakukan hal apa agar tidak bosan.

Sebenarnya, Aya ingin sekali bermain dengan anak-anak seperti kemarin, namun Aya sudah kapok karena pulang-pulang mendapatkan jeweran dikedua telinganya. Pelakunya adalah Rakhsan dan Hesa. Seharusnya hanya Hesa saja yang menjewernya karena memakai kaos Hesa tanpa izin. Tetapi, gadis itu sendiri tak tahu bahwa celana pendek yang ia gunakan kemarin adalah milik Rakhsan. Alhasil, ia mendapatkan jeweran dikedua telinganya.

Gadis itu berguling ke kanan, ke kiri, bahkan jungkir balik di atas tempat tidurnya. Ia belum menemukan posisi nyaman untuk tidur sore ini, makanya ia melakukan hal yang mungkin bisa saja membuatnya terlelap dalam tidurnya. Entah gadis itu yang memang tidak bisa tidur sore ini atau tidak ada sesuatu yang belum ia lakukan sore ini.

Tiba-tiba saja notifikasi masuk ke dalam handphone gadis itu. Cepat-cepat ia beranjak dari rebahannya lalu mengambil handphone-nya, dan membuka pesan yang baru saja masuk.

Trio macan slebew😌:

Haura:
bosen bgt anjaz

Melisa:
jalan sono bareng pacar lo 😒

Haura:
dia masih pacaran sama yg lain anjir

Melisa:
hah? siapa? maksudnya?

Haura:
basket.

Melisa:
yaudin, gimana kalo kita bertiga aja? gue udah sembuh

Haura:
si Aya jamet gimana?

Anda:
guazkenn brayy, gue bosen

Haura:
oke, gue jemput sebentar lagi.

Setelah membalas pesan dari teman-temannya, Aya beranjak dari duduknya lalu pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan siap-siap.

Meskipun sedikit ragu antara mandi atau tidak, akhirnya gadis itu menemukan jawaban untuk mandi saja.

*****

Aya sudah siap dengan outfitnya untuk pergi dengan temannya sekarang. Baju crop top berwarna putih, lalu di tengahnya memiliki gambar beruang. Kemudian, ia menggunakan celana pendek di atas lutut berwarna hitam. Meskipun penampilan gadis itu terbilang sederhana, ia tetap terlihat cantik.

Setelah mengambil handphone dan dompet, Aya keluar dari kamarnya berjalan menuruni anak tangga cepat-cepat karena sejak tadi dua temannya itu sudah menelfonnya berulang kali.

"Mau ke mana?" Langkah Aya terhenti tatkala mendengar suara yang sangat ia kenali, yaitu suara si Sulung yang tak lain dan tak bukan adalah, Maja.

"Main," jawabnya.

"Sejak kapan kamu Kakak bolehin pake baju terbuka kaya gitu?"

Tangan Maja ia lipat di dada sembari menatap Aya. Menatap si Bungsu dengan tatapan mengintimidasi. Sedangkan Aya, mood-nya sedikit hancur karena pertanyaan dari sang Kakak.

Tujuh Pangeran AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang