Setelah mengangkat telepon Jiang Cheng dan Wei Wuxian dititah menjemput kakaknya di hotel yang diinapi kakaknya sebelum kembali ke Jinlintai karena dia hendak ke Qinghe dan Kota Yi untuk persiapan membuat baju pengantin dan undangan pernikahan tahun depan serta mengikuti lomba renang disana. Wei Wuxian dan Jiang Cheng pun persiapan pergi dan Huaisang pun pamit pulang.
" Nanti nonton drakor barengan yaw jangan lupa jumat ini mumpung gak ada jadwal kuliah heheheh" Goda Huaisang.
" Iye iye ati - ati di jalan awas ketabrak kambing" Jahil kedua saudara Yunmeng itu. "Btw sekarang langsung berangkat kan ke hotel yang kakak bilang" Tanya Jiang Cheng. "Yoi bentar gue mesen grab dulu" Jawab Wei Wuxian.Mereka pun pergi ke hotel di Qinghe. Karena hotel yang dibooking adalah hotel bintang lima yang masih dibawah manajemen kakaknya Nie Huaisang. Hotel tersebut dibayar oleh Jin Zixuan khusus hanya untuk Jiang Yanli. "A-Cheng, A-Xian" Panggil kakaknya di sofa lobi hotel, mereka langsung bergegas menghampiri kakak tercintanya. "Ini aku buatkan sup iga teratai untuk kalian, oh ya aku sudah tau tentang permasalahan dirumah" Bincang Jiang Yanli. "Hahaha begitu " Tawa canggung duo Yunmeng yang tau aura gelap kakak pertamanya yang mirip dengan ibu mereka.
"Aku mengerti maksud kalian tapi apakah kalian sanggup hidup mandiri disana ditambah aku tidak bisa banyak bantu kalian sekarang karena sibuk dengan pekerjaan ku" Yanli mulai merasa iba dengan adiknya yang susah hidup di Gusu yang bukan daerah mereka yang tentu saja mempersulit bertahan hidup disana bagi kedua gadis desa tersebut.
"Tidak apa - apa kok kak, semua tabungan ku cukup menghidupi kami berdua" Ucap Wei Wuxian dengan senyum terpaksa. Jiang Cheng sebenernya tau kalau Wei Wuxian berbohong kepada kakaknya karena dia tidak mau membuat kakak pertamanya khawatir.
Jiang Cheng mengetahui kalau kadang saking dihemat uangnya mereka kadang makan mie instan atau makan siap saji di kedai kecil, terkadang juga Wei Wuxian mendapat makanan dan tunjangan dari tempat bekerja maupun jika ada pesanan makanan yang gagal karena keributan yang disebabkan pelanggan, membuat mereka terpaksa memakan makanan itu. Karena semua orang tau gaji kurir makanan dan penjaga toko tidak besar paling juga hanya 1000 - 2000 yuan tidak sampai 10.000 yuan seperti pekerja kantoran.
Tidak sedikit nya kadang ibu dan ayah mereka dari Yunmeng maupun kakaknya mengirimkan makanan seperti sup iga dan ayam goreng untuk mereka makan. "Baiklah jaga diri baik - baik, oh sebentar lagi kakak harus berangkat ke kota Yi, jangan lupa hubungi aku kalo kalian membutuhkan sesuatu" Ucap Jiang Yanli Bersimpati . " Aman sejahtera kak tenang aja kita mah bisa bertahan hidup kok kan kita cewe strong hahaha" Canda Wei Wuxian. Mereka pun berpisah di depan jalanan hotel, dikarenakan sebelah hotel itu banyak jajanan mall maka sesekali Wei Wuxian mengajak adik tirinya untuk jajan karena sudah menjadi hobi berdua kakak beradik Yunmeng itu.
Mengingat sudah 2 tahun belakangan ini mereka sudah banyak berhemat dan bahkan jarang jajan. Beruntung hari ini Wei Wuxian digaji lebih banyak yaitu 5000 yuan karena berhasil menjual buku "Wuxia" 5000 eksemplar. Wei Wuxian menyuruh adiknya untuk menunggu di lobi agar ia tidak jauh-jauh jalan menghampiri kedai es krim. Jiang Cheng pun di tinggal sendirian dan disuruh menunggu disana, dimana di lobi itu banyak orang berpergian, Jiang Cheng merasa bosan dan mulai mengelilingi hotel tersebut dan kagum dengan setiap detail nya yang terbuat dari emas.
Ketika Jiang Cheng sedang berkeliling tanpa sengaja dia masuk ke lift dimana disaat itu datanglah Lan Xichen yang memasuki lift yang sama dengannya namun karena ada petugas hotel yang membawa banyak tas dan masuk ke lift yang sama tanpa sengaja menabrak Lan Xichen yang menghadap Jiang Cheng dipojokan, Lan Xichen tidak sadar karena dorongan dari petugas hotel dengan troli berisi tas. Ia terjatuh dan memegang benda kenyal milik Jiang Cheng. A-Cheng yang menyadari hal itu langsung reflek menampar Lan Xichen dengan muka merah. Lan Xichen hanya kaget sambil melihat Jiang Cheng yang membalikkan tubuhnya ke belakang sekarang.
Setelah petugas lift keluar beserta dengan Jiang Cheng yang menatap tajam Lan Xichen dan membuang muka. Membuat Lan Xichen terheran - heran. Sebenernya Lan Xichen ingin marah namun tidak bisa marah setelah melihat muka Jiang Cheng yang menurutnya lumayan cantik dan mengingatkan dia dengan seseorang....
Di sisi lain, Wei Wuxian panik karena melihat adiknya menghilang, dengan tidak tau malu dia berlari sekitaran hotel mencari Jiang Cheng dan tanpa sengaja menabrak seseorang dengan muka dinginnya yaitu Lan Wangji. Tersontak karena hal itu. Wei Wuxian langsung minta maaf dan memberikan sapu tangan kelincinya ke orang itu karena es krim miliknya tumpah ke jas orang tersebut. "Maafkan saya, saya terlalu panik karena adik saya hilang, jika kamu mau saya ganti rugi nanti anda bisa menghubungi saya melalui ini" Wei Wuxian memberikan kartu pengenal dan nomor toko buku dimana tempat ia bekerja. Wei Wuxian langsung bergegas pergi mencari adiknya.
Lan Wangji hanya menatap nya pergi sebelum dia bertemu kakaknya yang sudah menunggunya dikamar hotel untuk menyambut kepulangannya dari Amerika karena Lan Wangji mendapat beasiswa penuh di Amerika untuk melanjutkan perkuliahan nya dimana Lan Wangji merupakan putra bungsu kesayangan keluarga Lan, dimana dia juga seorang penulis buku Wuxia yang membuat buku ini populer di kalangan dunia karena ceritanya yang benar - benar rapi dan menarik banyak minat pembaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lan's favorite
FanfictionMenceritakan kisah para gadis Yunmeng yang dijodohkan oleh orang tuanya namun menolak dan memilih untuk melanjutkan kehidupannya sampai tidak menyangka akan terjadi insiden yang sebelumnya belum mereka jumpai dan membuat mereka kewalahan. Bagaimana...