Mungkin cerita ini sudah berabad - abad lalu dimana ketika zaman sekte masih didirikan. Terdapat kenangan mendalam dari pasangan Lan Wangji dan Wei Wuxian. Dulu sejarah nya mereka telah jatuh cinta satu sama lain namun terhalang dengan larangan cinta pada pasangan lengan potong. Walau sewaktu itu Lan Wangji sudah menjadikan Wei Wuxian sebagai pasangan kultivatornya.
Kembali ke zaman sekarang, Lan Wangji hanya dihantui oleh mimpi sama yaitu deja vu ketika bertemu Wei Wuxian. Semua kisah pada novel wuxia adalah manifestasi dari setiap mimpi yang ia lihat ketika tidur maupun ingatan yang ada pada lamunannya secara tiba-tiba yang membuat Lan Wangji dilema dengan perasaannya terhadap Wei Wuxian. Ia hanya bertanya satu hal pada diri nya sendiri.
"Apakah kami ditakdirkan bersama?" Pemikiran yang terlintas pada Lan Wangji saat itu ketika dia sudah dua kali bertemu Wei Wuxian di waktu dan tempat yang tidak terduga. Bahkan mereka tidak sadar bahwa itu bukanlah pertemuan mereka untuk pertama kali namun apa daya mungkin ada sihir penghilang ingatan sehingga membuat semua orang lupa dengan masa lalu.
Tidak berpikir panjang Lan Wangji membulat kan tekadnya untuk mengetahui lebih dalam tentang Wei Wuxian. Karena ia berspekulasi bahwa Wei Wuxian memiliki hubungan erat dengan seruling yang selalu ia simpan selama ini. Seruling yang ia dapat kan dari ruangan khusus nenek moyang keluarga Lan. Rasa nostalgia terus ia rasakan sampai membuat novel "Wuxia" yang terinspirasi dari ingatan itu. Wei Wuxian yang pernah membaca itu menyukai novel itu karena cerita yang dirasa sangat akrab dengannya selayaknya dia merasakan penderitaan tokoh utama bersama pasangannya
Di zaman sekarang, Lan Wangji semakin rajin pergi ke toko buku tersebut, selain mengecek penulisan buku novel itu. Ia juga datang untuk menemui Wei Wuxian setiap hari di tempat yang sama untuk meyakinkan dirinya pasti semua rasa rindu ini ada hubungannya dengan Wei Wuxian. Wei Wuxian yang selalu melihat Lan Wangji menghampiri tokonya pun mulai tertarik dan terkadang menggodai nya dengan candaan ringan. Namun walau begitu Lan Wangji yang dingin tidak pernah sedikit pun merasa risih melainkan ia merasa nyaman ada Wei Wuxian yang selalu menghampiri nya
"Ahh ada tuan muda Lan Wangji, bagaimana aku harus menyebut mu? Hangungjun? Ah tidak yang ada kau diserbu fans fanatikmu seperti kemarin, hmmm bagaimana shixiong saja" Tanya Wei Wuxian. "Terlalu tua" Jawab datar Lan Wangji "Kalau gitu bagaimana Er-ge? Atau?? Gege mungkin ooh bagaimana Lan er gongzi? Kakak Wangji? " Wei Wuxian melontarkan banyak pertanyaan. "Lan Zhan" Jawab Lan Wangji. " Lan Zhan??" Muka bingung Wei Wuxian. "Nama lahir" Jawab Lan Wangji dengan telinga yang memerah.
"Ah okay aku paham kau juga bisa panggil aku Wei Ying saja bila kau ingin merasa lebih dekat dengan menyebutkan nama lahir sebagai panggilan" Jawab riang Wei Wuxian. Dengan hal itu mereka semakin dekat bahkan terkadang Lan Wangji menghabiskan waktu disana untuk lebih mengenal Wei Wuxian. Hubungan mereka kian hari berubah dan Wei Wuxian yang mungkin di bilang tak peka ini malah bertanya orang yang disukai Lan Wangji. Lan Wangji hanya menjawab singkat "Banyak omong".
"Banyak omong?? Maksudnya dia bawel?" Wei Wuxian berusaha mengartikan perkataan Lan Wangji. "Hmm" Sebagai tanda Lan Wangji mengiyakan. "Hmm kalo gitu artinya kau suka Mian Mian rekan kerjaku" Jawab Wei Wuxian mengingat dia paling suka menggosip sama teman kerjanya ini. Lan Wangji mendengar itu langsung menatap tajam Wei Wuxian. "Kenapa aku salah ya? Soal ku perhatikan kau suka ke toko buku ini sih" Ucap Wei Wuxian.
"Bodoh" Sindiran dikeluarkan dari mulut Lan Wangji. Wei Wuxian mulai kesal karena tidak bisa menjawab benar dan mulai mencoba menggoda Lan Wangji untuk memberitahunya. Lan Wangji yang merasakan gesekan dan sentuhan dari tubuh Wei Wuxian menahan hasratnya dengan mengepalkan tangannya. Lan Wangji berusaha tenang dengan kondisi ini lalu menuliskan sesuatu pada sebuah kertas bertuliskan
"KAU". Awalnya Wei Wuxian tidak mengerti mengapa Lan Wangji menulis itu sampai ke kertas berikut nya bertuliskan " Jadilah pacarku" . Wei Wuxian membaca itu kaget dan langsung tertawa dan berakhir mengatakan "tentu saja aku mau jadi aku orang yang kau suka tidak kusangka pria Lan menyukai cewe kampungan dari Yunmeng" Canda Wei Wuxian. Karena hal itu maka mereka berdua official berpacaran. Wei Wuxian yang senang pun langsung memeluk erat Lan Wangji dan mencium pipinya. Lan Wangji yang biasa tanpa ekspresi tiba - tiba mengeluarkan senyum kecil dan membalas semua tindakan Wei Wuxian sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lan's favorite
Fiksi PenggemarMenceritakan kisah para gadis Yunmeng yang dijodohkan oleh orang tuanya namun menolak dan memilih untuk melanjutkan kehidupannya sampai tidak menyangka akan terjadi insiden yang sebelumnya belum mereka jumpai dan membuat mereka kewalahan. Bagaimana...