|| 02 ||

639 101 6
                                    

Nama ini?  Mengingat kan ku
Tentang dia

🌻H A P P Y_R E A D I N G

____-'-_-'-

 
Aqilla dan kedua temannya sedang bersembunyi di balik pohon mangga yang ada di halaman rumah pemilik pesantren An Nur itu semua atas permintaan Amara dan Rani, mereka sedang menunggu seseorang yang akan dikenalkan kepada Aqilla.

Setelah menunggu hampir tiga puluh menit, belum ada tanda tanda kemunculan orang yang sedang mereka tunggu Aqilla Memutuskan untuk pergi dan kembali ke asrama, tanpa memberi tahu kedua sahabatnya.

"Qilla,! Mau kemana kamu,!?" Rani menarik tangan Aqilla ketika menyadari kalau sahabat nya beranjak dari tempatnya.

"Aku mau ke toilet Kebelet nih." Tutur Aqilla Sembari memegangi perut.

Hanya itu alasan yang terlintas di pikiran Aqilla agar bisa segera kembali ke asrama, Ia sudah sangat leleh ingin merebahkan tubuh nya ditempat tidur .

"Ya sudah sana, Nanti kalau sudah selesai segera kembali ya," Rani melepaskan tangan Aqilla Dan membiarkan dia pergi ke toilet.

"Oke.!" Sahut Aqilla, lalu ia berlari menjauh dari kedua sahabatnya menuju asrama putri.

Jarak antara rumah kyai Abdul dan asrama Putri tidak terlalu jauh, itu sebabnya Aqilla tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai dikamar nya.

'Akhirnya Sampai juga dikamar ku' Batinnya, setelah ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Kamar yang ada disini tidak sebesar kamar miliknya di rumah, Tapi bisa membuat Qilla merasa nyaman dan betah tinggal disini. Apalagi kedua sahabatnya satu kamar dengannya sejak awal ia datang ke sini enam tahun yang lalu.

Di Lain tempat, Amara dan Rani masih menunggu Aqilla dengan fokus menatap ke rumah lam kyai.

"Sedang apa kalian disini,?!" Seseorang menepuk pundak amara dan Rani, membuat keduanya menoleh.

"Ustadzah Nuri!" Ucap Amara dan Rani bersama an.

Ustadzah Nuri adalah salah satu guru pengajar di pesantren An Nur. Selain beliau, ada juga ustadzah Lia dan ustadz Fahri yang juga mengajar disini.

"Sedang apa kalian disini!?" Tanya ustadzah Nuri lagi.

"Kami sedang...." Rani mengantungkan ucapannya, ia bingung harus memberi jawapan apa pada ustadzah Nuri.

"Kamu sedang berteduh, ustadzah! Disini suasananya sangat sejuk,membuat pikiran kamu tidak suntuk lagu," Tutur Amara melanjutkan ucapan Rani.

Ustadzah Nuri menatap Amara dan Rani secara bergantian, ia sedikit ragu dengan jawaban yang mereka katakan. Tapi, ia tidak terlalu menghiraukan.

"sebentar lagi sudah masuk waktu Asar, lebih baik kalian segera ke masjid untuk shalat berjamaah," perintah Ustadzah Nuri.

"Baik, Ustadzah! Kamu akan segera kesana." sahut Amara, lalu ia menarik tangan Rani agar segera pergi dan menjauh dari ustadzah Nuri.

Setelah kepergian Amara dan Rani Ustadz Nuri kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah pak kyai . Baru saja ia akan mengetuk pintu, Tiba-tiba pintu sudah lebih dulu terbuka.

"Assalamualaikum, ustadz Faris! "
Salam ustadzah Nuri.

"Walaikumsalam, sahut Faris ada perlu apa kamu kesini,?" Tambahnya.

"Saya mau menanyakan. siapa yang akan menggantikan ustadz Fahri untuk tes hapalan Qur'an nanti malah,???" Tanya ustadzah Nuri.

Ustadz Faris terdiam, Ia lupa harus menggantikan Ustadz Fahri untuk tes hapalan para santri, tapi ia juga sudah mengiyakan ajakan ayah Malik untuk ikut kerumah beliau.

TAKDIR CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang