|| 05 ||

571 87 3
                                    

Dari poster tubuhnya
Seperti Gus Ilham, apa mungkin..


🌻H A P P Y_ R E A D I NG

____-'-_-'-

2 Minggu kemudian...

Saat Aqilla dan 2 temannya sedang lewat didepan rumah Umi Aisyah tiba-tiba Rani menghentikan langkahnya.

"Eh Qil, bukanya itu ayah kamu ya,!?" Tunjuk Rani pada ayahnya Aqilla yang baru saja keluar dari mobil

"Iya qil, Itu ayah Malik dan Bunda sarah." tunjuk Amara juga pada orang tua Aqilla yang saat ini ada di depan rumah umi Aisyah

Netra Qilla menatap kedua orang tuanya yang sedang berbincang dengan Abi Abdul didepan pintu, lalu mereka pun masuk ke dalam rumah.

Beberapa detik kemudian, Aqilla melihat seorang pemuda menggunakan Hoodie berwarna hitam keluar dari mobil yang tadi ditumpangi oleh ayah dan bundanya. Dia terlihat sangat terburuk masuk kedalam rumah umi Aisyah.

'Siapa pemuda itu???, Diliat dari postur tubuhnya mirip Gus Ilham, tapi pakaiannya sangat jauh berbeda' gumam nya sembari menatap ke arah pemuda itu.

"Qilla?!" Panggil Rani tiba tiba , membuat Aqila tersadar dari lamunannya.

"Ish kebiasaan deh, selalu aja ngebuat orang terkejut." Pekik Qilla dengan wajah yang kesal

"Habisnya, kalau diajak bicara kamu diam saja. " protes Rani tidak terima.

Baru saja Qilla akan menimpali ucapan Ranu, tiba tiba terdengar suara mobil masuk kedalam halaman rumah umi Aisyah. Aqilla dan kedua sahabatnya menoleh dan melihat ke arah mobil yang saat ini sudah berhenti tepat di depan rumah.

Dari kejauhan, Aqilla melihat orang orang yang mengunakan baju dinas pegawai negeri keluar dari mobil sembari membawa beberapa map, ditangannya lalu mereka pun masuk ke dalam rumah umi Aisyah.

"Kenapa banyak orang datang ke rumah kyai Abdul, Apa di sana sedang ada acara ya Qil???" Tanya Amara pada Aqilla Tapi netra nya masih menatap ke arah rumah pak kyai

"Coba kamu lihat ke sana Qil, Apa yang terjadi disana." Saran Rani.ia juga sama penasaran nya dengan Amara Tapi, hanya Aqilla yang bisa mencari tahu dan masuk ke sana tanpa dimarahi pak kyai.

Aqilla terdiam, Menimbang nimbang apa yang akan ia lakukan Setelah menyakinkan hati nya ia bergegas menuju rumah umi Aisyah, untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Begitu juga dengan Amara Dan Rani. Keluarga nya pun mengikuti langkah Aqilla yang saat ini sudah berada di depan rumah kyai Abdul.

"Kamu aja yang masuk," ucap rani ia merasa sungkan jika harus ikut masuk kedalam bersama Aqilla.

"Yasudah, aku mau masuk kedalam." putus Aqilla.

Amara dan Rani mengangguk, mengiyakan ucapan Qilla. Setelah itu, Aqilla bergegas masuk tanpa mengetuk pintu.

"Assalamualaikum," salam Aqilla ketika ia sudah masuk ke ruang tamu Umi Aisyah.

"Walaikumsalam." Sahut semua orang yang ada diruang tamu.

Semua mata tertuju pada Aqilla yang masih berdiri diambang pintu. Begitu juga dengan ayah Malik dan bunda sarah uang sangat terkejut dengan kedatangan putrinya yang sangat tiba-tiba

'Aqilla!?' Gumam ayah Malik, "bunda, ajak Aqilla ke kamar ya," Pintanya pada bunda sarah di sampingnya

"Baik, yah." Bunda sarah mengangguk, lalu ia bergegas menghampiri putrinya. "Ayo sayang, Ikut bunda ke kamar." ajak bunda sarah

TAKDIR CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang