|| 12 ||

400 67 4
                                    

Hanya kamu
Dan tetap kamu

🌻H A P P Y_R E A D I N G

____-'-_-'-

Aqilla yang sedari tadi ditinggal ke kamar mandi ia menatap takjub kamar yang ia datangi ini pasalnya biasanya kamar laki-laki dominan hitam dan berantakan Namun ini sebaliknya kamar yang bernuansa putih dengan dipadukan warna emas.

'nyaman juga ternyata kamarnya'
Batin Aqilla.

"Kamu mandi dulu gih baju dan perlengkapannya didalam," ucap Gus ilham.

"A-ah i-iya." ucap Qilla sedikit terkejut langsung berlari kecil menuju kamar mandi

Gus Ilham yang melihat tingkah nya itu terkekeh geli

Skippp

Malam harinya Gus Ilham dan Aqilla memakai baju adat Melayu mereka masih menyambut para tamu yang tinggal sedikit lagi pasalnya sekarang telah menunjukkan pukul 11 malam.

"Huh," helaan Napas Aqilla sesekali ia menguap

"Kenapa hm cape,??" Tanya Gus Ilham sembari menatap wajah sang istri.

"Eh eng-gak Gus."

Mendengar itu Gus Ilham tersenyum tipis.

Ia pun menarik tangan Aqilla dan membawa nya turun dari pelaminan.

"E-eh Gus kok ditarik sih," tanya Aqilla

"Saya tau kami pasti cape yasudah yuk kedalam lagian ini sudah malam dan juga para tamunya tinggal sedikit." ucapnya.

Ya memang benar para tamu itu tinggal para keluarga jauh dari auntynya yang datang.

" I-i-iya tp jangan ditarik juga Gus sakit tangan qilla."

Gus Ilham langsung melepaskan, Tangannya yang bertengger di pergelangan tangan istrinya.

"Oh Afwan zaujati, saya melukai tanganmu, ya mana coba saya lihat," ucap Gus ilham sembari memeriksa tangan istrinya dan ia menyentuh perlahan seolah olah tangan sang istri adalah benda yang mudah pecah saat disentuh.

"l-iih bukan gitu juga, udah gapapa ko." ucap Aqilla gugupnya ia di perlakukan seperti ratu.

"Beneran gak sakit?, Tadi katanya sakit,"

"Iya udah enggak ih ndam percaya banget sih." kesalnya

"Yasudah, ayo kalau gitu kita masuk,"

Tibanya di ruang tamu Gus ilham berpapasan dengan kedua mertuanya dan uminya.

"Loh udah pada mau tidur nak,?" Tanya umi

"Iya ni umi kasihan dek Qilla udah ngantuk,"

"Ulu kasihan sekali mantu ku, pasti capek ya sayang?, atau Jangan jangan suami kamu yang sudah nggak tahan hahaha." ucap umi menggoda keduanya

Sedangkan Aqilla yang mendengar dirinya yang menjadi tumbal didepan sang umi memerah malu.

'is siapa juga yang ngajak masuk orang dia yang narik masuk kok jadi aku yang kenak tumbalnya,ihhh bikin malu ajah'

Karna tak terima Aqilla pun menambali.

"bu-bukan Aqilla yang ngantuk umi ini ni si gusnya yang narik buat masuk padahal tadi Qilla ngg bilang ngantuk trus pengen masuk," sanggah Aqilla lalu mengadu.
Pada sang umi

Sedangkan gus Ilham yang mendengar itu melotot tak percaya bahwa istrinya akan berkata seperti itu di hadapan sang umi.

'duh habilah'

"Oooh jadi anak umi yang sudah gak tahan pingin ke kamar aduh gak nyangka umi," jawab umi sembari terkekeh berhasil menggoda anaknya

Sedangkan kedua orang tua Qilla tertawa terbahak.

"Hahah sudah jeng jangan digoda mulu lihat tu menantuku sudah seperti bak kepiting rebus." Tutur bunda Sarah sedikit menggoda menantunya.

Sedangkan Gus Ilham yang tertangkap basah semakin memerah malu

"Aduh anak umi ini sakit atau gimana,?" Tanya umi sembari memeriksa kening sang anak.

"Tapi tak panas," ucap umi dengan polosnya.

"umiiiiiii udah deh Ilham malu." rengek Gus Ilham.

"Hahhahaha" tawa semuanya terkecuali Aqilla yang sedari tadi tak mengerti

"Yasudah sana jangan kasar kasar mainnya hehe," ucap umi lagi dan lagi menggoda sang anak

"Umiiiii," rengek Gus Ilham lagi

"Yasudah sana nak." Sela ayah malik

"Ya sudah kalau gitu kamu pamit duluan assalamualaikum," ucap Gus Ilham masih dengan wajah yang memerah

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh,"

Skippp

Aqilla dan Gus ilham telah mengganti pakaiannya

(Posisi Gus Ilham sedang duduk di kursi belajar dan Aqilla sedang duduk di sofa panjang di kamar suami nya itu)

Aqilla sendiri Dilanda bingung.

'Ya Allah kenapa harus terjebak dengan manusia ini, trus aku tidur di mana aaaaa gak mungkin aku tidur seranjang Dengan nya' Batin Aqilla.

"Belum mau tidur,?" Tanya Gus ilham sembari melirik sekilas karena ia sedang fokus memeriksa berkas berkas yang dikirim ke email nya tadi.

"be-belum."

Gus Ilham tau sebenarnya istrinya itu sudah mengantuk ia pun bergegas menutup iPad nya dan melangkah ke kasur nya

"Ayo sini tidur," sembari menepuk sebelah nya.

Sedangkan Aqilla yang mendengar itu gugup wajahnya pucat pasi.

"Ayo sini katanya ngantuk," ulangnya lagi

"a-anu aku tidur di sini saja, ah ya aku tidur disini saja," tutur Aqilla Yang awalnya ragu namun dipertegas lagi di akhir

"Tidak ya Habibati tidak baik sepasang suami istri yang tidur terpisah,"

"Aku tidak terbiasa tidur
Berdua dengan laki-laki," ungkap Aqilla mengungkapkan ketidak mauannya.

"Yakin mau tidur di situ,??"

"Iya Yakin." ucap Aqilla sembari merebahkan badannya dan memunggungi sang suami

(Jadi posisi nya sofa yang di duduki amarhadapan dengan ranjang di kamar tersebut)

Gus Ilham langsung bangun dan ikut merebahkan badan nya disebelah sang istri dan memeluk erat sang istri.

Aqilla yang mendapat sang suami tidur dengannya terkejut dan refleks berteriak

"Aaaaaa, Gus ngapain disini, katanya mau tidur diranjang koo pindah," ucap Aqilla, menyingkir kan tangan sang suami

"Syutt jangan berteriak nanti dikira nya saya KDRT kamu" sahut Gus ilham

••••

Berlanjut...

JANGAN LUPA UNTUK VOTE SEBELUM LANJUT KE -BAB SELANJUTNYA YA, SETIDAKNYA TOLONG HARGAI AUTHOR 🙏

👋👋

TAKDIR CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang