Bab 8 : MALAM HARI

10 6 0
                                    

Sampai di Zodiac Baresto.
Mereka berkumpul di sana, keduanya menyapa teman-teman lamanya.

"Vin.. Al.. Gimana kalian? Pasti sangat baik" Ucap Yuda.

"Seperti yang dilihat.." Ucap Ervin.

Mereka duduk dan menanyakan semua apa apa hal lucu.

"Sampe sekarang gua liatin lu gak tinggi-tinggi.. Hahaha" Ucap Alvin.

"Ha! parah lu.. Body Shaming lu bjir" Ucap Raka.

"Haha.. Sorry, tapi emang bener.. Hahhaha.." Ucap Alvin.

'Raka Anggara' dan 'Teuku Yuda'
Sahabat Ervin dan Alvin saat kelas VII hingga kelas IX SMP di sekolah Terbilang Jaya. Sampai sekarang hubungan mereka tidak putus.

"Yey.. Ah diem lu! Gua gini-gini banyak yang suka" Ucap Raka.

"Mana.. Gua mau lihat, seberapa menggoda si karismatik lu" Ucap Alvin.

Seorang pelayan memberi daftar menu.

"Maaf kak, ini daftar menu nya" pelayan perempuan itu tersenyum ramah, melirik kearah Ervin yang sibuk melihat Handphone. 'Sangat tampan' ucap dalam hati pelayan itu, lalu Pelayan itu menunggu.

"Ya thanks, Woii, berhenti debat. Cepat pesen makanan yang kalian mau. Al, nyokap lu kok bisa betah ya sama lu, ini lagi anak satunya.." Ucap Yuda.

Tetapi mereka tetap berdebat, tidak mendengarkan apa kata Yuda.

"Gak lama lagi banyak yang ngeliatin dan minta nomor" ucap Raka.

"Narsis bjir..emang ada cewek yang suka sama cowok narsis" ucap Alvin.

"Vin lu pesen apa? Anak TK bertengkar terus, udah kita aja yang mesen, nih daftar menunya.." ucap Yuda.

Ervin berhenti melihat handphone dan melihat menu itu. Pelayan itu curi curi pandang kepada Ervin.

"Wait.." Ervin melihat terlebih dahulu menunya, ia sedang memilihnya.
"Beef Lasagna.. Ada gak?" ia bertanya ke pelayan itu, dan melihat nya. Pelayan itu jadi merasa malu ditatap oleh Ervin.
"Ada kak.. Hati aku juga ada kalau mau.." pelayan itu tersenyum.

"Hahaha garing.." ucap Ervin.

"Kenapa? you're jealous?.. Ahh males ngeladenin lu" ucap Raka.

"Hurry, don't talk too much you guys..okeh Beef Lasagna 1,minumnya Spirit Tea" ucap Ervin.

"Baik ka.. Ada lagi?" tanya pelayan itu.

"Tambah dua lagi, samain aja" Jawab Raka.

"Baik ka, ditunggu ya" ucap pelayan.

..

Disisi Amyra dan Zira.

"Ini ya ka pesanan nya, selamat menikmati" ucap seorang pelayan.

"Thank you.. Inih yang gue pesanin buat lu dan ini yang lu pesan buat gue" Ucap Zira

"Yeah..thank you.. but.. Ini" seketika Amyra tau apa yang Zira pesan untuk nya. 'Ini kan..' ia jadi teringat satu hal.

Dari wajah ia yang menawan menjadi terlihat sedih.

"Kenapa?.. Shrimp &Teriyaki Steak. Ini makanan kesukaan Aland.." ujar Zira.

Amyra mengambil garpu, lalu mencicipi makanan itu, seperti apa yang ia duga. Makanan itu persis yang selalu Aland bawa ke sekolah untuk berbagi kepada Amyra. ia sangat merindukan Aland.

"Ira.. Sorry ya kalo kamu jadi teringat"

"Engga.. Ada informasi gak, tentang kabar dia?" Amyra benar-benar ingin tau kabarnya, bagaimanapun ia, Zira, dan Aland mereka saling kenal. Namun semenjak Aland tidak ada kabar dan ternyata pindah rumah, tidak ada kabar yang mereka tau.

"Yeah.. Sebenarnya gue takut banget menyampaikan ini, satu bulan lalu, pas gue di bali, gue lihat Aland bersama wanita gitu di hotel, gue pengen nyapa, tapi kayaknya dia emang ngelihat gue dan gak nyapa atau senyum, you know very well.. Jujurly Gue yakin dia gak seperti yang gue lihat.. Prefer k--"

Amyra bergetar mendengar nya, ia belum bisa membayangkan disaat ia jadi Zira dan melihat itu secara nyata. Mungkin dia bisa menutup telinga, tapi semua kabar itu buruk bagi-Nya, apakah secepat itu? Aland yang ia kenal dari kecil, Sangat mengecewakan.

"Cukup... Thanks informasi nya, tapi gue gak mau jatuh lagi.. Gue mau ke toilet dulu"

"Amyra.."

Amyra pun pergi ke toilet, ekspresi itu tidak bisa bohong kalau ia kecewa dengan berita itu.

..

Di sisi Ervin.

"Heh gua habis ini langsung pulang ya, pacar gua udah khawatir" ucap Yuda.

"Enak ya punya pacar, dikhawatirkan terus.." ucap Alvin.

Pelayan wanita itu datang.

"Silakan.." menaruh makanan pesanan itu satu persatu.

"Thanks" Ucap Ervin.
Pelayan itu jadi malu malu.

Spirit Tea itu ia taruh pas di hadapan meja Ervin, saat Ervin yang hendak berdiri dan mengambil handphone di meja tak sengaja menyenggol tangan pelayan itu dan menjatuhkan minuman itu mengenai bajunya. Gelas kaca itu pecah, dan percikan kaca itu mengenai tangan dan jari Ervin.

"Maaf.. Saya gak fokus.." kata pelayan itu.

"Vin, lu gak papa.." ucap Alvin.

"No problem.. Gua yang salah" ucap Ervin.

Pelayan itu mengambil tisu, ia berusaha mengelapkan tisu itu ke baju Ervin.

"It's okay.. Ini baju hitam jadi gak keliatan" Ervin menolak kebaikan itu.

"Udah sana basuh ke toilet.." kata teman-temannya.

Ia akhirnya pergi ke toilet.

Di toilet ia memercikkan air dan mengelapnya, mengisap darah-Nya yang keluar di jari nya, lalu menghilangkan darah luka di telapak tangannya.

..

Di dalam toilet.
Amyra melihat kaca, ia membasuh wajahnya, Terlintas dalam benak nya.

'Mengapa dirinya masih menaruh hati, mengapa ia cemburu. Padahal ia tidak terikat hubungan apapun, lebih baik tinggal kan perasaan ini' ucap bathin nya.

..

Keluar dari toilet. Seorang wanita menabrak dari belakangnya Ervin.

"Sorry.." dengan suara yang lembut.

Ervin menoleh kebelakang dan melihat nya. Sadar akan hal itu 'Bukannya..ini Amyra' ucap dalam hati nya.

Amyra pergi melewati nya setelah meminta maaf.
Ervin menyentuh dengan jarinya dari belakang. Amyra menjatuhkan cincinnya. Ervin mengambil dan memberikannya.

"Ohh.. Makasih" ia tersenyum, tangan yang menawan itu menggenggam cincinnya, lalu
Ia pergi meninggalkan pria itu.

Melihat senyum itu lagi.
'Bahkan satu dua kali aku menatap matanya, saat itulah aku melihat mata yang penuh masalah dan tangisan, namun ia tetap terlihat sangat menawan' ucap Ervin dalam hati.

Liking you is a problem for me (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang