Bab 13 : LIHAT AKU

9 7 2
                                    

...

"Amyra.. Biarkan saya mengantar kamu pulang" dengan wajah tegasnya.

Amyra menggelengkan kepala nya dengan rasa takut.

"Amyra.. Kamu terlalu sering melihat berita pria mesum! Apa yang kau pikirkan sekarang!!" ucap Azraf sambil mengerutkan dahinya. Ia menggenggam tangan Amyra dengan erat.

Amyra pun gemetaran. Ia mendongak dengan mata yang melebar.

Azraf mengerutkan alisnya.
'Aku terlalu kasar..' ucap batinnya. Ia menyapu rambutnya yang jatuh kebawah.

"Kenapa.. Apa gue punya salah! Lepasin!!" teriak Amyra dengan ketakutan.

Azraf menutup mulut Amyra. 'Kamu dari dulu tetap sama..' lalu ia menggendong dan memasukkan Amyra ke mobilnya.

Sampai di mobil, Amyra menggigit tangan Azraf.

"Aww... Aghhhh.."

Mata Amyra Berkaca-kaca.
"Brengsek!! Gue benci--"

"Sstttt.. Amyra, jangan membuang tenaga mu! Tidak akan ada yang mendengar.." ucap dengan nada pelan.

Alis Amyra mengerut, mata Amyra mengeluarkan air mata.

"Okey, biar bukti.. Saya telfon"
Mengambil handphone nya.

"Halo.. Ah, ini saya baru mau mengantarkan Amyra pulang.." Azraf melihat kearah Amyra lalu
mengaktifkan volume.

"Ha.. Kau memang baik, besok juga akhir pekan, sebaiknya kau ajak dia pergi, agar kalian lebih dekat.. Aku juga sebelum itu sudah berencana dengan bunda nya menjodohkan Amyra dengan mu.. Haha.., dan akhirnya terjadi.." ucap Ayah Amyra.

Amyra kaget dan shock dengan apa yang di dengar nya. 'Ayah.. Kau benar-benar menyiksaku..!'

"Baik.." Azraf tersenyum kecut lalu Mematikan telfon.

..

Sesampainya mobilnya di depan gerbang besar.

Amyra terdiam. Di depan gerbang pagar yang tinggi itu, ada banyak bodyguard berdiri di depannya.

"Buka gerbang nya!" Azraf komunikasi lewat Operator telekomunikasi.

Mobilnya memasuki gerbang itu.

Azraf melihat Amyra, ia secara Tiba-tiba berusaha menggendong Amyra masuk ke rumahnya.

"Apaa..!" Amyra menghentikan tangan Azraf. mengerutkan dahinya, lalu Ia menggelengkan kepala nya.

"Kenapa kau membawa ku ke rumah ini!!" wajah ia memerah, mata ia Berkaca-kaca.

Azraf membuat ekspresi dingin. Ia tetap menggendong Amyra keluar mobil dan masuk ke rumahnya.

"Lepasin! Lepasin!!" Ucap Amyra dengan nada tinggi.

Memasuki kamar yang tidak di tempati, Azraf menaruh Amyra ke kasur.

"Please.. Gue muak dengan dunia ini!!"

Azraf terus membuat ekspresi datar. Kemudian ia memegang pipi Amyra, lalu menatapnya.
'Kau orang yang sempurna Amyra' ucap batinnya.

Amyra menjauhkan tangan itu darinya. Dengan ekspresi jijik.

"Sejak kapan kita kenal! Kenapa sikap lo.." Amyra mengerutkan alisnya, lalu menggelengkan kepalanya dengan pelan seakan tidak bisa berkata-kata.

Azraf membuat ekspresi dingin, ia duduk di kasur itu.

"Amyra.. Aku kenal kamu dari kamu masih berumur 8 tahun.."
ia menyeringai. "..dan aku sangat kecewa kamu gak kenal aku.." Azraf mengerutkan alisnya.

'Aku yakin dengan umurmu dan umurku saat itu'

10 tahun yang lalu.

Saat Azraf berumur 15 tahun.

Di sekolah AZHARI.

"Lihat dia, tidak ada temannya, hahaha"

"Ayah dia kaya, tapi sangat sombong! Padahal sama sama manusia!"

"his.. father is arrogant"

Anak-anak menertawakan aku, karena Ayahku yang memiliki sifat angkuh dan sering menghina orang di bawahnya, yang membuat orang tidak suka denganku. Mempunyai cabang perusahaan di luar negeri, terkenal juga di media sosial dulunya karena ketampanan nya blasteran Amerika + Indonesia.

Nenekku dari Ayahku memiliki darah Indonesia dan Kakek sendiri memiliki darah Amerika.
Ayah pun menikah dengan wanita berdarah Belanda.

.
.

Aku tidak ada temen semasa itu. Semua orang menjauhiku,
Kecuali kamu.

Jam istirahat.

"Gua benci dengan Ayah nya, bisa bisanya mobil mami gua ditabrak, gara-gara mobil kami gak sebesar mobil milik Ayah nya!" ucapnya dengan nada tinggi sambil menunjuk kearah Azraf.

"Udah pasti si.."

Semua orang melempar kertas dan buku kepada ku. Aku selalu berfikir mereka terlalu Childish. Ini bukan kesalahan ku, tapi aku hanya diam dan tetap cupu.

Kau tiba-tiba saja datang menghadang benda-benda itu.

"Pembullyan!!" kau berteriak.

Aku juga kaget dengan keberanian mu. walaupun begitu, kau berbeda.
Aku tak tau saat itu, tetapi itu lucu untuk aku pikirkan sekarang.

Awalnya aku menganggap kau sebagai pelindung kecil biasa.

Jam istirahat. aku selalu berada di wilayah kelasmu, Selalu memperhatikan mu, Lalu kau tersadar dan mendekat padaku.

Kau selalu memberi permen setiap kali melihat ku, tersenyum, lalu pergi.

Ada saat juga, kau ikut campur dengan menolongku dari orang-orang yang tidak suka kepadaku, lalu kau pergi..

Setiap hari tanpa sadar dengan memerhatikan mu.. tahun ke tahun, kau makin cantik dan menawan.

3 tahun kemudian. Aku sudah sangat suka padamu, walaupun aku tau kau dekat dengan seseorang.

Saat aku lulus, aku menjadi harapan bagi Ayah ku untuk kuliah di luar negeri, karena aku anak paling kecil dari 2 saudara ku yang sudah lama menikah.

Di sana. aku selalu memikirkan kecantikan mu..
Dan gimana caranya bisa dekat padamu di kemudian hari.

Yah.. Di situlah aku berfikir awal-awal mendekati Ayah mu dari tahun ke tahun.

Balik ke 10 tahun sekarang.

Azraf tersenyum miring. Ketika ia mengingat lagi saat saat itu.

Amyra melemparkan bantal ke wajah Azraf. "Crazy!!" dengan mata nya yang merah, gigi merapat seakan geram.

Azraf membuka matanya melebar. 'Yah.. Wanita itu ada disini sekarang' ucap batinnya. "hah.." ia menghela nafas dan menyapu rambutnya keatas.

"Amyra..Sampai besok saja.. Istirahat disini. Aku gak akan ke lantai 3, gak perlu khawatir.." Azraf membuat ekspresi serius.

Azraf menutup pintu kamar, lalu pergi.

Amyra menunduk dengan ekspresi suram. Ia memeluk bantal di dekatnya. 'Kenapa setiap hari, ada aja masalah.. Kenapa..?
Kenapa.. Aku harus menghadapi ini sendirian..' keluh batinnya. Ia menangis kecil hingga tertidur.

Liking you is a problem for me (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang