Bab 21 : PANGGIL KE KANTOR

7 6 0
                                    

...

"Ervin..!" panggil Alvin sambil berlari. "Hah.. Vin, gimana tadi..?" Sampai nya ia.

Ervin mengalihkan pandangannya dari Alvin, lalu disambung dengan menggelengkan kepalanya.

Alvin menyenggol lengan Ervin.
"Ye.. Gua yakin lu seneng kan..!

Ervin menggelengkan kepalanya kembali. "Ck.. Gimana banget si, Kenapa lo kepengen tau? Cewek kayak Amyra emangnya kenapa sih dimata kalian..? Serba jadi topik.."

Rasa cuek dan kesal atas nama Amyra yang selalu terdengar, kini ia juga ingin tau pandangan cowok lain tentang Amyra.

"Cewek yang mengagumkan..?" Jawab Alvin sambil memegang dagunya. "emm.. Apa yang lebih specific ya..?" Sambung nya sambil berfikir. "Cantik? Atau, mengagumkan..? Atau cantik dan mengagumkan..? Banyak si.."

Lirikan mata Ervin yang menjadi sayu mendengar itu. "Okay.. Itu jawaban yang tidak memuaskan" ucapnya.

Lalu Ervin pun berjalan lagi menuju parkiran mobil, di susul Alvin.

"..I know, she is a woman whose superiority is difficult to explain.. Dia cantik, terus pinter, terlihat juga mandiri, tidak pendek, dan cantik mengagumkan, terus dia sangat mengagumka--"

Ervin yang tiba-tiba berhenti melangkah. "Bisakah berhenti!"
Ia menggelengkan kepalanya. "kalo itu juga gua udah tau!.. Ganti pembahasan yang lain aja.."

"Ohh.. sebentar dulu! Maksudnya, Amyra itu kayak gimana ya.. mengagumkan pokoknya, dan banyak presta--"

Ervin menutup mulut Alvin yang lagi berbicara. "Stop! Okay..!"

"Emm.. Emm.."

"Shhhtt.."

...

Amyra sehabis selesai piket kelas, lalu berjalan ke kantin.

"Amyra.." Tegur Aaliyah menghampiri Amyra.

Amyra melirik Aaliyah dengan ekspresi dingin.

"Okay.. Gue bukan mau ngapain, gue cuman mau nyapa lo ko.."

Amyra pun cuman merespon dengan senyum tipis.

"Lo mau ke kantin..? Gue juga mau ke kantin" ucap Aaliyah dengan tersenyum.

Amyra mengangguk.

Setelah mengambil pesanan minumannya. duduk Amyra di kursi kantin, lalu Aaliyah pun ikut duduk di dekatnya.

Amyra pun bingung dan merasa risih. "Kenapa..?" Tanyanya.

"Lo sekalian nunggu di jemput kan?" Ucap Aaliyah.

Amyra hanya merespon dengan senyum tipis.

"Kebetulan, gue juga lagi nunggu jemputan. Lo di jemput siapa?" Tanya Aaliyah.

Amyra mengecek ponselnya. Ada pesan masuk dari Bunda-nya.

..
"Hari ini kamu di jemput supir Bunda. chat supir jepri kalo pulang. " -pesan Bunda-
..

"Engga tau" jawab Amyra sambil menggelengkan kepalanya.

Aaliyah pun mengangguk dengan canggung. 'Canggung banget si, padahal gue Real gak macam² kali ini.. Oh, iya' sadar nya.

"Amyra, pagi tadi pak Hirmawan (ayah Jasmine) suruh lo ke kantor, gue tadi lupa.. Untung aja"

Amyra pun mengerutkan alisnya. Wajah nya terlihat tidak suka.

Aaliyah melihat ekspresi wajah Amyra itu. "Dia suruh lo ke kantor pagi tadi sih.. Katanya penting" ucap Aaliyah.

"Okay, makasi info nya" ucap Amyra.

Amyra pun lanjut meminum minumannya dengan ragu.
'Gue males banget kalo harus ngebahas soal kemarin, atau lebih buruknya ketemu dengan Pak Hirmawan'

"Jujurly gue gak suka sama Jasmine yang sekarang.. Lo juga gak suka kan?" Tanya Aaliyah sambil menaikkan alisnya.

Amyra melirik Aaliyah dengan ekspresi kaku, Lalu ia pun menggelengkan kepalanya.

...

Ruang kantor

Kantor yang Hanya ada guru BK saat ini.

'Udah pada pulang ya, Balik aja deh' Amyra pun membalikkan badannya keluar dari kantor.

"Amyra?" Tegur guru BK.

Amyra pun menghentikan langkahnya. Membalikkan badan.

"Ada apa kamu kesini? Itu, pak Hirmawan sudah mencari kamu tadi pagi" ucap guru BK.

"Maaf pak?" Tanya Amyra.

"Pak Hirmawan menunggu kamu di ruangannya" jawab guru BK.

Dengan berat hati, Amyra mengetuk ruangan pak Hirmawan.

*Tok Tok..

Pak Hirmawan yang sedang menunggu pun mengecek jam tangannya.

-Jam 15.56-

Kemudian ia membuka pintunya. Melihat Amyra yang sudah berdiri di depannya, ia pun tersenyum.

"Amyra.. Kenapa kamu ditungguin ke kantor gak datang-datang?"

"Saya tidak dapat informasi pak.." jawab Amyra dengan canggung.

Pak Hirmawan mengecek jam tangan kembali. "Saya ada janji makan sore dengan bisnis saya.. Jadi sebenarnya, Saya mau bahas tentang kamu ikut kompetisi prestasi anak didik setiap sekolah di Jakarta ini.. Emm, saya lupa apa namanya.. yang tertentu.. Yah pasti ini akan panjang pembahasannya.." Ucapnya lalu manaikkan alisnya.

"Lalu..?" Tanya Amyra dengan bingung.

Pak Hirmawan tersenyum sambil menatap Amyra. "Emm.. Gimana kalo kamu ikut saya dulu, kita bahas lebih rinci diperjalanan. Pastinya Saya akan mengantar pulang kamu, Gimana..?"

Amyra mengerutkan alisnya dengan rasa tidak suka. "Saya pernah beberapa kali mengikuti kompetisi antar sekolah semasa di sekolah dulu, Mungkin bapak bisa menjelaskan sedikit gimana tujuan kompetisi yang bapak ingin jelaskan"

"Saya tau, kamu pernah ikut 1 kali kompetisi antar sekolah di sekolah ini, kalo kompetisi yang ini lebih besar, karena jalurnya sekolah terbaik di Jakarta. Kamu harus bisa mempromosikan Akademik sekolah kita, persaingan yang kuat.. Mungkin ada 18 sekolah besar yang ikut.. Dan Saya ingin menyampaikan banyak ke kamu, mengenai ini. Gimana..?"

Amyra menggelengkan kepalanya. 'Kenapa harus pak Hirmawan yang repot-repot, bukannya ini juga akan di umumkan nantinya..' Pikirnya sambil merapatkan bibirnya dengan ekspresi tidak suka.

Pak Hirmawan langsung tersenyum canggung. "Kamu gak mau? Gak papa kok.. Padahal, Saya sudah menghabiskan waktu disini karena kamu. Gimana kalo kamu membalasnya dengan menemani saya makan sore bisnis kali ini..?"
Ucapnya dengan semangat.

Amyra memasang wajah acuh tak acuh. "Maaf pak, Saya kesini juga karena disuruh bapak, seharusnya Saya sudah pulang jam segini.."

Pak Hirmawan tertawa kecil.
"Kan Saya suruh datangi saya pagi Amyra, bukan jam segini" ucapnya sambil memegang dagu.

Mata Amyra terlihat dingin melihat pak Hirmawan. "Maaf saya telah menyita waktu bapak. Seperti bapak bilang, bapak ada janji kan? bapak tidak ada waktu banyak, jadi saya permisi dulu" pamit Amyra pergi.

Pak Hirmawan hanya tersenyum lalu menaikkan alis.
'Mungkin lain waktu..'

Liking you is a problem for me (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang