Bab 24 : DI BAR

3 3 0
                                    

...

Lokasi di Bar.

Temen lama Alvin dan Ervin mengundang mereka buat bergabung di Bar TXC secara tiba-tiba malam itu.

"Al! Vin!! Disini..!" Panggil temennya.

"Ervin, Yuk gabung kesana..!" Ajak Alvin sambil menarik tangan Ervin.

Berkumpul mereka di meja yang sama. "Bro!! Yo! what's up..!" Sapa Alvin.

"Hey!! Vin! Al!" Saling menepuk bahu sesama.

"Mana yang lain?" Tanya Alvin.

Suasana yang rendah cahaya dan setiap ruangan nya di penuhi dengan orang-orang yang mabuk sambil bernyanyi.

"Pada nongki disana sama cewek-cewek, lu mau juga?" Tanya Yuda.

"Eh, boleh gak..? Vin, lu ikut gak?" Tanya Alvin.

Ervin berdiam melihat Handphonenya.

"Yelah ni anak, Vin!!" Alvin pun mendekat. "Daripada lu minum-minum disini? Ikut gua yuk..!" Ajaknya.

Ervin melihat Alvin dengan wajah kesal. "Lu tau kan, gua paling gak bisa ke tempat gini? Sekarang lu mau ngajakin gua?! Hhh.."

"Sorry brother! Gua lupa. Yah, gak jadi deh.. Alright, sekarang gua mau minum-minum sedikit deh" ucap Alvin.

"Vin, lu juga minum! Biar ada pengalaman mabuk! Hahaha" ucap Raka.

Raka menuangkan minuman alcohol ke gelas kaca, lalu memberikannya ke Ervin.

Ervin menggelengkan kepalanya.

"Ayoo! Kalo lu gak minum, lu culun banget dan lu cowok polos. Lu mau di bilang gitu?"

"Minum sedikit aja. Masa seorang penerus bokap lu, lu culun gini! Hahaha.."

Ucap temen-temennya.

"Sedikit aja vin..!" Ucap Alvin.

Ervin mengangkat gelas itu dekat ke mulut nya. Ia tidak menyukai aroma alcohol apapun itu. Lalu sengaja menjatuhkan gelas kaca itu.

"Yahh.. Sorry, Tangan gua licin" ucap Ervin.

"Yahh, gua udah nungguin padahal.. Gua buat lagi ya..!" Ucap Raka sambil memegang gelas kosong.

Ervin menatap Raka dengan tatapan tajam seakan tidak menyukai apa yang dilakukannya.

"Oh, sorry..!" Ucap Raka.

49 menit kemudian.

Yang lain sudah mabuk, lalu mereka ikut party di tengah keramaian, menyisakan 3 orang tetap berdiam.

"Pusing banget, hahaha.. Aduhh.."
Ucap Yuda yang sudah mabuk.

"Eh, Vin! Vin!! Itu ada Amyra? Mirip banget hahaha..!" Ucap Alvin yang sudah mabuk.

"Al, kita pulang. Lu udah mabuk.." Ucap Ervin.

"Ehh, tapi mirip..?! Aduhh, gak mungkin Amyra.. Gua kok mikirin dia ya? Apa jodoh ya?.. Vin, lu doa in ya..!"

Ervin menggelengkan kepalanya. Ia melihat arah yang ditunjuk Alvin tadi, melihat wanita dari belakang yang mirip dengan Amyra. Rasa penasaran nya pun timbul.

"Sebentar.." Ervin masuk ke tengah party para wanita dan pria. Ia rasa sesak dan risih di tengah itu.

"Hey! Ganteng banget sih, Hey! Peluk aku..!" Godaan para wanita seksi. Mencolek colek dagu Ervin. Sekarang Ervin dikepung oleh wanita-wanita party.

"Tolong Minggir sebentar.." Ucap Ervin.

"Mau sama aku gak? Ayo pesan kamar..! Pesan kamar VIP!!" Ucap wanita itu sambil meraba bahu Ervin.

"Awas..! Sial..! Aku gak tertarik!" Ucap Ervin sambil berusaha keluar dari kepungan itu.

"Oh, no.. Hati ini di tolak.."

Akhirnya Ervin keluar dari kepungan itu, ia mendekati wanita seperti Amyra yang duduk di Service Bar. Ia ikut duduk disebelahnya hanya ingin mengetahuinya.

"Hey.. Bolehkah kita berkenalan.?" Tegur Ervin sambil mengetuk punggung wanita itu dengan jarinya dari belakang.

Wanita itu mengelap air matanya dan berbalik badan, terlihat habis menangis. Ia melihat Ervin dengan ragu, setelah melihat jelas wajah Ervin, wanita itu tersenyum kecut.

"Kenalan..? Engga! Gue gak boleh percaya dengan cowok siapapun..! Semua cowok sama aja!! Gue benci..!"

Ervin menggelengkan kepalanya setelah melihat wajahnya wanita itu yang tidak mirip dengan Amyra.

"Hahaha..!" Wanita itu menarik kera baju Ervin mendekat.
"Lo mau nyewa gue satu malam..!?"

Dengan cepat Ervin menggelengkan kepalanya.

"Please, gue baru diputusin. Cowok itu manfaatin gue..! Hiks.. semua cowok jahat!.." Ucap wanita itu sambil nangis. Ia pun melepaskan kera baju Ervin.

"Okay.. Gua mau toilet dulu.." Pamit Ervin dengan wajah canggung.

Wanita itu menahan tangan Ervin.
"Jangan pergi! Gue kesepian..! Hahaha..! Hiks.. Hiks.. Kenapa setiap hubungan gak akan sebahagia ekspektasi kita..?" Wanita itu mendekatkan wajahnya ke Ervin. "Kenapa..?! Hiks.. Kenapa..!!"

Ervin menjauhkan wajahnya.
"I don't know.. it all depends on the person.. Maybe.."

"No!! Kalau lo bilang tergantung setiap orang? Lo salah! Gue berapa kali gagal.. Hiks.. Hiks..
Nanti lo akan merasakan jatuh cinta, dan lo begitu bodoh nantinya.. Ingat gu--"

"Huekk.."
Wanita itu muntah di baju Ervin.

Ervin mengerutkan alisnya dan tak bisa berkata-kata.

"Aduhh.. Maafin.. gue.." Ia pun tertidur di meja table Service Bar.

Ervin memegang kepalanya saking kesalnya. Ia membangunkan wanita itu, lalu melihat kartu nickname di kantongnya. Ia pun mengambilnya dan melihat alamat rumah wanita itu.

Beberapa menit kemudian.

Ervin menggendong wanita itu masuk ke mobil taksi.

"Bapak bisa fotoin alamat ini.."

"Siap.." Supir taksi itu memfotokan alamatnya.
"Kalo ini mah, Saya tau alamat nya. saya sering kesana nganterin.."

"Baguslah.." Jawab Ervin. Sebelum mobil itu jalan, ia membangunkan wanita itu memakai parfum milik nya. Wanita itu perlahan memelekan matanya.

"Aduhh.. Pusing banget.." Keluh wanita itu mulai sadar.

Ervin pun mengembalikan nickname milik wanita itu. Lalu menyuruh taksi itu pergi.

...

Di mobil Ervin.

Dalam perjalanan pulang.

"Vin, lo kok gak pake baju.." Tanya Alvin.

"Baju gua basah.." Jawab Ervin sambil menyetir.

"Aduhh.. Gue orangnya gak bisa minum-minum.. Ini gua keringetan terus.." Ucap Alvin. Ia sudah tidak separah tadi mabuknya.

"Vin, cewek yang kita bantuin, keras kepala ya.. Kenapa gak bilang makasih aja yang bener, kalo gitu kan, gue bisa kenalan sama dia.."

"Iyah, lu diem dulu. Sakit kepala gua." Jawab Ervin sambil memegang kepalanya sepanjang menyetir.







Liking you is a problem for me (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang