"Kecemburuan, iri, dan ego"...
Waktu sudah pukul 22.15 Malam.
seperti keinginan keduanya, Zira menginap malam ini di rumah Amyra. Ibu Amyra mengizinkan itu."Oh ya, Zira gimana sekolahnya" tanya Amyra.
"Hmm.. Sebenarnya awalnya aku gak mau ikut, but plot twist nya begitu, Overall, izin ke sekolah selama 1 bulan... Kalo gitu besok aku harus bagun pagi!! Aku harus pulang ke rumah dan kembali sekolah!! Haa.. Kangen sekolah.."
"Yaudah kita sekarang tidur yuk! biar gak kesiangan" ucap Amyra.
Mengambil bantal dan membaringkan tubuh mereka di kasur yang empuk. Amyra senang untuk keadaan ini ia bisa tidur bareng sahabatnya seperti saat ini. Ia memegang jari Amyra hingga tertidur.
..
Beberapa minggu kemudian.
Pagi yang di bangun kan bunda nya, kini ia terasa terbiasa dengan sentuhan itu. Ia mulai bicara kepada ibunya saat saat hal penting, walaupun tidak mengobrol banyak seperti pada umumnya ibu dan anak.
Pagi hari yang cerah, suara burung berkicau seakan menyapa pagi ia.
Amyra yang biasanya selalu pergi, dan pulang sekolah diantar mobil Grab. Kini ia diantar oleh mobil bundanya. Cukup canggung selama di mobil, karena bunda nya tetap sibuk akan hal mengatur jadwal.
'Ya mungkin ini jauh lebih baik' ucap batin Amyra.
Sampai di sekolah.
Amyra membuka pintu mobilnya, ia keluar dari mobil."Selamat belajar.." ucap Bunda.
Amyra merendahkan kepalanya lalu ia tersenyum tipis. Menutup pintu mobil dengan pelan.
Ia berjalan menuju kelasnya.
Disamping itu, Jasmine dan teman-temannya sedang membaca buku di teras perpustakaan.
Saat Fiah sedang melihat dari kejauhan kearah Ervin yang keluar dari kelas XII B, kemudian Ervin terhenti dan melihat seseorang. Fiah melihat arah tatapan Ervin, Ternyata Ervin sedang melihat kearah Amyra.
Suasana itu bagus untuk jadi informasi barunya ke Jasmine. Ia menghampirinya, memprofokasikan apa yang ia lihat ke Jasmine.
"look at that! Disana! " ucap fiah sambil menunjukkan.
Mata jasmine menyipit, ia mengerut alisnya.
"Mana sih" jasmine bangkit dari duduknya, dan lebih mendekat.
"Owhh.." ucap nya, muka ia terlihat sedikit cemburu.
"Mungkinkah seorang Ervin tertarik dengan seseorang?.. Atau cewek itu yang udah caper ke cowok orang!" ucap Jasmine. Ia memberi buku yang ia baca ke fiah. "Ayo.. Kita sapa dia"
Amyra yang sudah mau masuk pintu kelasnya, di hadang dengan tangan Jasmine.
"Wow, it's quite a sunny day, isn't it?.. look at that face, tampaknya lagi nyari perhatian nih.. Sadar, kalo Orang-orang yang merhatiin lo kebanyakan orang bodoh.." mata Jasmine melihat keatas, bibir Jasmine manyun, seakan mengejek. Ia melanjutkan ucapannya. "Karena, mereka gak sadar kalo yang mereka lihat itu cuman seekor cacing kepanasan.. buang buang waktu untuk melihat nya" mata sinis Jasmine tertuju ke Amyra.
"Bener bangett" ucap fiah.
Orang-orang di kelas dan sekitar nya memerhatikan mereka.
Amyra melipat tangannya, lalu membuat ekspresi aneh, seakan ia tidak takut menghadapinya.
"Caper? Kok lo bisa nebak nebak gitu?.. Yah tapi gue seneng kalo lo jadi salah satu orang yang merhatiin gue, salah satu orang bodoh, dan bahkan lebih. Sampai-sampai meluangkan waktunya" dengan muka sinis, Amyra lebih mengangkat kepalanya, lalu melanjutkan ucapan nya."urusan cacing aja menjadi masalah.. Lebih bodoh dari apapun, seperti yang lo katakan, namun lebih bodoh, sangat bodoh.." ucap Amyra dengan mata tajam.
Ucapan itu membuat Jasmine marah dan geram, omongan itu nyelekit di hati-Nya. Fiah juga sangat syok dengan perkataan tadi. Tidak pernah Amyra jadi seberani ini.
"Gue gak nyangka seorang siswi pindahan berani ngomong gitu ke lo" bisik fiah.
Jasmine merasa direndahkan, ia mengepal tangannya lalu menarik rambut Amyra.
"Benar benar cewek gak tau malu!!" ucap Jasmine dengan nada tinggi.
rambut Amyra ditarik dengan kuat, membuat ia kesakitan.
"Aw.. Lepaskan!! Sakitt!" ucap Amyra, Tetapi ia tidak membalasnya. Ia terus menyuruh Jasmine melepaskan nya.
Jasmine menarik rambut Amyra dengan amarah.
"Sakit kan" ucap Jasmine dengan santai sambil menarik rambut itu."Ehh.. Harus ada yang menghentikan mereka!" ucap seorang siswi dalam kerumunan.
'What a brave girl without thinking' ucap batin Amyra. Ia memegang tangan Jasmine, menggenggam dengan kuat tangan itu, lalu menjauhkannya dari rambut nya.
"Aww.. Sakit.." keluh Jasmine.
"Hah..sakit?" wajah Amyra menatap tajam Jasmine.
"Kamu marah?..Banget?" ucap Amyra menggenggam tangan Jasmine dengan kuat."Berani nyaa..lepaskan!!" Alis Jasmine mengerut. Jasmine ingin menjambak Amyra lagi.
Ervin yang menyaksikannya dari awal, Ia pun ingin menghentikan pergaduhan itu. Ervin Bergegas mendekati kegaduhan itu, melewati kerumunan orang-orang yang berkumpul.
"Hentikan!!" memisahkan mereka. Ervin berada ditengah mereka.
"Jasmine, apa yang lo lakukan! ini kekerasan fisik!"Jasmine yang kaget akan kehadiran Ervin ditambah lagi Ervin hanya menyalahkan dirinya saja.
"Masa bodo!! Gue benci sama semua orang!! Lo seharusnya belain gue!!" jawab Jasmine, ekspresi ia seolah kecewa.
Fiah menghampiri nya.
"Sabar.." ia mengelus punggung Jasmine, lalu ia menatap sinis ke Ervin dan Amyra."Vin.. seharusnya lo menghargai perasaan Jasmine! Gak nyalahin depan orang kayak gini!" omel fiah.
"Gua gak belain siapa-siapa.. Tapi gua tau lo yang salah, kenapa gua harus belain lo? Hubungan apa yang gua punya ke lo?" ujar Ervin ke Jasmine.
Amyra merasa Sangat tidak enak berlama-lama di lihatin banyak orang. Ia pun pergi walaupun harus melewati kerumunan itu.
"Jasmine gak pernah merasa bersalah ya" ucap siswa-siswi.
Wajah Jasmine terlihat sangat marah. Ia tidak bisa menyangkalnya lagi.
"Brengsek!! Bubar kalian semua!! Bubar!!" ucap Jasmine.
kerumunan itu pun bubar.
Ekspresi wajah Jasmine terlihat kesal menatap kearah Ervin. Namun Ervin tidak menanggapi ekspresi itu, ia malah pergi meninggalkan jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liking you is a problem for me (ON GOING)
Romance"Amyra Aneisha Az-Zahra" gadis yang memiliki wajah cantik. Pembawaan yang manis, cool, dan menawan. Bersekolah di ARCADIA Academy jakarta selatan. Ia duduk di kelas XII(12) Gadis pintar, cerdas, dan mandiri. Banyak sekali yang kagum pada-Nya. ...